Sunday, July 28, 2019

Pengertian Teori Organisasi Klasik

Pengertian Teori Organisasi Klasik. Teori ini biasa disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori mesin”. Berkembang mulai 1800-an (abad 19). Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah forum yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya terspesialisasi serta menunjukkan petunjuk mekanistik struktural yang kaku tidak mengandung kreatifitas.

Dikatakan teori mesin alasannya yaitu organisasi ini menganggap insan bagaikan sebuah onderdil yang setiap dikala bisa dipasang dan digonta-ganti sesuai kehendak pemimpin.

Definisi Organisasi berdasarkan Teori Klasik

Istilah klasik dalam pengertian yang umum seringkali diartikan sebagai sesuatu yang secara tradisional telah diterima atau sesuatu yang telah semenjak usang cukup mapan. Jika istilah ini dikaitkan dengan teori organisasi maka artinya kurang lebih yaitu sebutan untuk suatu aliran ihwal fenomena organisasi yang telah semenjak usang mapan atau telah menjadi tradisi yang diterima dalam kajian ihwal fenomena organisasi. Kesulitan yang ditemui jikalau istilah klasik diartikan ibarat itu yaitu sukarnya menemukan titik awal dari kajian ihwal fenomena organisasi, mengingat sudah semenjak sangat usang kajian ihwal organisasi ini telah dilakukan, baik oleh para pemikir maupun para filsuf besar pada masa-masa silam.

Organisasi secara umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai sangat tersentralisasi, dan tugas-tugasnya terspesialisasi. para teoritisi klasik menekankan pentingnya rantai perintah dan penggunaan disiplin, hukum dan supervisi ketat untuk mengubah organisasi-organisasi supaya beroprasi lebih efisien.

Organisasi merupakan struktur hubungan, kekuasaan-kejuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-faktor lain apabila orang bekerja sama.

Teori organisasi klasik mempunyai perkiraan bahwa organisasi selalu mempunyai susunan yang rasional dan logis, baik secara hemat maupun pencapaian efisiensi. Dengan kata lain, bagi teori organisasi klasik rasionalitas, efisiensi dan laba hemat yaitu tujuan organisasi. Sejalan dengan tujuan yang demikian, insan juga diasumsikan bertingkah laris atau bertindak secara rasional pula. Jika insan dipandang sebagai mahluk yang rasional maka maka akan gampang bagi pihak administrasi untuk mencapai kepentingannya, terutama peningkatan produktifitas melalui peningkatan upah dan insentif bagi pihak pekerja.

Teori Organisasi Klasik memusatkan perhatiannya pada penciptaan suatu himpunan teknik-teknik yang rasional, yang diharapkan dalam menyebarkan baik struktur maupun proses dan juga mengarahkan suatu bentuk koordinasi yang bisa mengintegrasikan hubungan-hubungan antara bab dari suatu organisasi.

Teori Klasik sangat meyakini bahwa jikalau teknik dan pendekatan yang rasional sanggup diwujudkan maka organisasi akan sanggup berjalan lebih baik dalam pencapaian tujuan.

Pusat perhatian utama bagi para pemikir teori organisasi klasik ini yaitu organisasi yang bergerak dalam bidang bisnis. Hal ini sanggup dipahami alasannya yaitu organisasi yang bergerak dalam bidang bisnis itu, selain gampang dipelajari juga mengharuskan adanya proses dan struktur yang rasional untuk mencapai efisiensi. suatu ciri yang selalu terlekat pada organisasi yang bergerak dalam bidang bisnis. Meskipun demikian, pada perkembangannya kemudian lingkupnya meluas pada semua tipe organisasi, tetapi tetap dengan esensi yang sama, yaitu menekankan segi rasionalitas dalam pelaksanaan aktivitas organisasi.


Aliran Teori Klasik

  1. Teori Birokrasi dikembangkan dari ilmu sosiologi
  2. Teori Administrasi eksklusif dari praktek administrasi memusatkan aspek makro sebuah organisasi.
  3. Teori Manajemen Ilmiah eksklusif dari praktek administrasi memusatkan aspek mikro sebuah organisasi.

Semua teori diatas dikembangkan sekitar tahun 1900-1950. Pelopor teori ini kebanyakan dari sebuah negara berbentuk kerajaan “Mesir, Cina & Romawi”.
.

No comments:

Post a Comment