Pengertian Antropologi Serta Ruang Lingkup Dan Cabangnya. Antropologi mulai dikenal banyak orang sebagai sebuah ilmu sesudah diselenggarakannya simposium International Symposium on Anthropologi pada tahun 1951, yang dihadiri oleh lebih dari 60 tokoh antropologi dari negara-negara di daerah Amerika dan Uni Soviet.
Secara etimologi, antropologi berasal dari kata anthropos berarti insan dan logos berarti ilmu. Dalam antropologi, insan dipandang sebagai sesuatu yang kompleks dari segi fisik, emosi, sosial, dan kebudayaannya. Antropologi sering pula disebut sebagai ilmu wacana insan dan kebudayaannya.
Menurut Harsojo, dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Antropologi” (1984). Antropologi ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari umat insan sebagai makhluk masyarakat. Menurutnya, perhatian antropologi tertuju pada sifat khusus badani dan cara produksi, tradisi serta nilai-nilai yang akan membedakan cara pergaulan hidup yang satu dengan pergaulan hidup yang lainnya.
Conrad Philip Kottak dalam bukunya berjudul “Anthropology, the Exploration of Human Diversity” (1991) antropologi ialah merupakan studi terhadap semua masyarakat, dari masyarakat yang primitif (ancient) sampai masyarakat modern, dari masyarakat sederhana sampai masyarakat yang kompleks. Bahkan antropologi merupakan studi lintas budaya (komparatif) yang membandingkan kebudayaan satu masyarakat dengan kebudayaan masyarakat lainnya.
Secara umum antropologi ialah merupakan ilmu yang mempelajari insan dari segi keragaman fisiknya, masyarakatnya, dan kebudayaannya, namun demikian, di beberapa tempat, negara, dan universitas, antropologi sebagai ilmu mempunyai penekanan-penekanan tertentu sesuai dengan karakteristik antropologi itu sendiri dan perkembangan masyarakat di tempat, negara, dan universitas tersebut.
Berdasarkan sketsa di atas terlihat bahwa cabang dari Antropologi ialah Antropologi Budaya dan Antropologi Fisik. Antropologi Fisik terbagi lagi ke dalam Paleoantropologi dan Antropologi Fisik. Sedangkan Antropologi Budaya terbagi lagi ke dalam 3 cabang ilmu lainnya yaitu Prasejarah, Etnolinguistik, dan Etnologi. Berdasarkan penggolongan tersebut, Koentjaraningrat memerinci lagi ke dalam beberapa cabang ilmu. Etnologi mempunyai dua cabang ilmu yaitu Antropologi Diakronik atau Etnologi (Etnhonology) dan Antropologi Sinkronik atau Antropologi Sosial (Social Anthropologi).
Referensi
Ruang Lingkup Ilmu Antropologi (Drs. Wawan Ruswanto, M.Si)
Definisi Antropologi
Menurut Koentjaraningrat dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Antropologi I” (1996) menjelaskan secara akademis bahwa, antropologi ialah merupakan sebuah ilmu wacana insan pada umumnya dengan titik fokus kajian pada bentuk fisik, masyarakat dan kebudayaan manusia. Sedangkan secara praktis, antropologi merupakan sebuah ilmu yang mempelajari insan dalam bermacam-macam masyarakat suku bangsa guna membangun masyarakat suku bangsa tersebut.Secara etimologi, antropologi berasal dari kata anthropos berarti insan dan logos berarti ilmu. Dalam antropologi, insan dipandang sebagai sesuatu yang kompleks dari segi fisik, emosi, sosial, dan kebudayaannya. Antropologi sering pula disebut sebagai ilmu wacana insan dan kebudayaannya.
Menurut Harsojo, dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Antropologi” (1984). Antropologi ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari umat insan sebagai makhluk masyarakat. Menurutnya, perhatian antropologi tertuju pada sifat khusus badani dan cara produksi, tradisi serta nilai-nilai yang akan membedakan cara pergaulan hidup yang satu dengan pergaulan hidup yang lainnya.
Conrad Philip Kottak dalam bukunya berjudul “Anthropology, the Exploration of Human Diversity” (1991) antropologi ialah merupakan studi terhadap semua masyarakat, dari masyarakat yang primitif (ancient) sampai masyarakat modern, dari masyarakat sederhana sampai masyarakat yang kompleks. Bahkan antropologi merupakan studi lintas budaya (komparatif) yang membandingkan kebudayaan satu masyarakat dengan kebudayaan masyarakat lainnya.
Secara umum antropologi ialah merupakan ilmu yang mempelajari insan dari segi keragaman fisiknya, masyarakatnya, dan kebudayaannya, namun demikian, di beberapa tempat, negara, dan universitas, antropologi sebagai ilmu mempunyai penekanan-penekanan tertentu sesuai dengan karakteristik antropologi itu sendiri dan perkembangan masyarakat di tempat, negara, dan universitas tersebut.
Ruang Lingkup Antropologi
- Masalah sejarah asal dan perkembangan insan dilihat dari ciri-ciri tubuhnya secara evolusi yang dipandang dari segi biologi;
- Masalah sejarah terjadinya banyak sekali ragam insan dari segi ciri-ciri fisiknya.
- Masalah perkembangan, penyebaran, dan terjadinya bermacam-macam kebudayaan di dunia;
- Masalah sejarah asal, perkembangan, serta penyebaran banyak sekali macam bahasa di seluruh dunia.
- Masalah mengenai asas-asas kebudayaan insan dalam kehidupan masyarakat-masyarakat suku bangsa di dunia.
Cabang Antropologi
Berdasarkan sketsa di atas terlihat bahwa cabang dari Antropologi ialah Antropologi Budaya dan Antropologi Fisik. Antropologi Fisik terbagi lagi ke dalam Paleoantropologi dan Antropologi Fisik. Sedangkan Antropologi Budaya terbagi lagi ke dalam 3 cabang ilmu lainnya yaitu Prasejarah, Etnolinguistik, dan Etnologi. Berdasarkan penggolongan tersebut, Koentjaraningrat memerinci lagi ke dalam beberapa cabang ilmu. Etnologi mempunyai dua cabang ilmu yaitu Antropologi Diakronik atau Etnologi (Etnhonology) dan Antropologi Sinkronik atau Antropologi Sosial (Social Anthropologi).
Referensi
Ruang Lingkup Ilmu Antropologi (Drs. Wawan Ruswanto, M.Si)
No comments:
Post a Comment