Pengertian Sungai Serta Jenis-jenisnya. Sungai merupakan salah satu ekosistem, yaitu sauatu sistem ekologi yang terdiri atas komponen-komponen yang saling berintegrasi sehingga membentuk suatu kesatuan (Asdak, 1995). Apabila salah satu komponen terganggu, maka hal ini akan mempengaruhi komponen lain yang ada pada sungai tersebut. Berikut yaitu klarifikasi seputar pengertian sungai dan Jenis-Jenis sungai
Definisi Sungai
Sungai yaitu tempat dan wadah serta jaringan pengaliran air mulai dari mata air hingga muara dengan dibatasi oleh garis sempadan (Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991). Sungai mengalir dari hulu dalam kondisi kemiringan lahan yang curam berturut-turut menjadi agak curam, agak landai, dan relatif rata. Arus relatif cepat di tempat hulu dan bergerak menjadi lebih lambat dan makin lambat pada tempat hilir.[1]
Sungai merupakan tempat berkumpulnya air di lingkungan sekitarnya yang mengalir menuju tempat yang lebih rendah. Daerah sekitar sungai yang mensuplai air ke sungai dikenal dengan tempat tangkapan air atau tempat penyangga. Kondisi suplai air dari tempat penyangga dipengaruhi acara dan sikap penghuninya (Wardhana, 2001). Sungai sebagai sumber air merupakan salah satu sumberdaya alam yang memiliki fungsi serba guna bagi kehidupan dan penghidupan manusia.
Sungai juga bias diartikan sebagai bab permukaan bumi yang letaknya lebih rendah dari tanah disekitarnya dan menjadi tempat mengalirnya air tawar menuju ke laut, danau, rawa atau ke sungai yang lain. Sungai yaitu bab dari permukaan bumi yang alasannya yaitu sifatnya, menjadi tempat air mengalir.[2]
Secara umum sungai yaitu bab dari daratan yang menjadi tempat tempat pedoman air yang berasal dari mata air atau curah hujan.
Sungai merupakan tempat berkumpulnya air di lingkungan sekitarnya yang mengalir menuju tempat yang lebih rendah. Daerah sekitar sungai yang mensuplai air ke sungai dikenal dengan tempat tangkapan air atau tempat penyangga. Kondisi suplai air dari tempat penyangga dipengaruhi acara dan sikap penghuninya (Wardhana, 2001). Sungai sebagai sumber air merupakan salah satu sumberdaya alam yang memiliki fungsi serba guna bagi kehidupan dan penghidupan manusia.
Sungai juga bias diartikan sebagai bab permukaan bumi yang letaknya lebih rendah dari tanah disekitarnya dan menjadi tempat mengalirnya air tawar menuju ke laut, danau, rawa atau ke sungai yang lain. Sungai yaitu bab dari permukaan bumi yang alasannya yaitu sifatnya, menjadi tempat air mengalir.[2]
Secara umum sungai yaitu bab dari daratan yang menjadi tempat tempat pedoman air yang berasal dari mata air atau curah hujan.
Jenis - Jenis sungai
Berdasarkan sumber airnya sungai dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
- Sungai Hujan, yaitu sungai yang airnya berasal dari air hujan atau sumber mata air. Contohnya yaitu sungai-sungai yang ada di pulau Jawa dan Nusa Tenggara.
- Sungai Gletser, yaitu sungai yang airnya berasal dari pencairan es. Contoh sungai yang airnya benar-benar murni berasal dari pencairan es saja (ansich) boleh dikatakan tidak ada, namun pada bab hulu sungai Gangga di India (yang berhulu di Pegunungan Himalaya) dan hulu sungai Phein di Jerman (yang berhulu di Pegunungan Alpen) sanggup dikatakan sebagai pola jenis sungai ini.
- Sungai Campuran, yaitu sungai yang airnya berasal dari pencairan es (gletser), dari hujan, dan dari sumber mata air. Contoh sungai jenis ini yaitu sungai Digul dan sungai Mamberamo di Papua (Irian Jaya).
Berdasarkan debit airnya berdasarkan sungai dibedakan menjadi 4 macam yaitu:
- Sungai Permanen, yaitu sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap. Contoh sungai jenis ini yaitu sungai Kapuas, Kahayan, Barito dan Mahakam di Kalimantan. Sungai Musi, Batanghari dan Indragiri di Sumatera.
- Sungai Periodik, yaitu sungai yang pada waktu ekspresi dominan hujan airnya banyak, sedangkan pada ekspresi dominan kemarau airnya kecil. Contoh sungai jenis ini banyak terdapat di pulau Jawa contohnya sungai Bengawan Solo, dan sungai Opak di Jawa Tengah. Sungai Progo dan sungai Code di Daerah spesial Yogyakarta serta sungai Brantas di Jawa Timur.
- Sungai Episodik, yaitu sungai yang pada ekspresi dominan kemarau airnya kering dan pada ekspresi dominan hujan airnya banyak. Contoh sungai jenis ini yaitu sungai Kalada di pulau Sumba.
- Sungai Ephemeral, yaitu sungai yang ada airnya hanya pada ketika ekspresi dominan hujan.
Berdasarkan asal kejadiannya (genetikanya) sungai dibedakan menjadi 5 jenis yaitu:
- Sungai Konsekuen, yaitu sungai yang airnya mengalir mengikuti arah lereng awal.
- Sungai Subsekuen atau strike valley yaitu sungai yang pedoman airnya mengikuti strike batuan.
- Sungai Obsekuen, yaitu sungai yang pedoman airnya berlawanan arah dengan sungai konsekuen atau berlawanan arah dengan kemiringan lapisan batuan serta bermuara di sungai subsekuen.
- Sungai Resekuen, yaitu sungai yang airnya mengalir mengikuti arah kemiringan lapisan batuan dan bermuara di sungai subsekuen.
- Sungai Insekuen, yaitu sungai yang mengalir tanpa dikontrol oleh litologi maupun struktur geologi.
Referensi
[1] Peraturan Pemerintah RI No. 35 Tahun 1991 wacana sungai
[2] Syarifuddin, dkk. 2000. Sains Geografi. Jakarta: Bumi Aksara
.
No comments:
Post a Comment