Pengertian Kecerdasan emosional Serta Aspek, Komponen Dasar Dan Faktor yang mempengaruhi. Istilah “kecerdasan emosional” pertama kali dilontarkan pada tahun 1990 oleh psikolog Peter Salovey dari Harvard University dan John Mayer dari University of New Hampshire untuk pertanda kualitas-kualitas emosional yang sepertinya penting bagi keberhasilan. Berikut yakni klarifikasi seputar pengertian Kecerdasan emosional, Aspek-Aspek Kecerdasan Emosional, Komponen- Komponen dasar kecerdasan emosional dan Fakor- Faktor yang mensugesti kecerdasan emosional
Definisi Kecerdasan Emosional
Kecerdasan emosional (emotional quotient) disingkat EQ yakni kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain di sekitarnya. Dalam hal ini, emosi mengacu pada perasaan terhadap warta akan suatu hubungan. Sedangkan, kecerdasan (intelijen) mengacu pada kapasitas untuk memperlihatkan alasan yang valid akan suatu hubungan. Kecerdasan emosional (EQ) belakangan ini dinilai tidak kalah penting dengan kecerdasan intelektual (IQ). Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa kecerdasan emosional dua kali lebih penting daripada kecerdasan intelektual dalam memperlihatkan bantuan terhadap kesuksesan seseorang.
Menurut Daniel Golman (2003:45) Kecerdasan emosional yakni kemampuan mengenali perasaan kita sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam kekerabatan dengan orang lain.
Menurut Salovey dan Mayer kecerdasan emosional atau yang sering disebut EQ sebagai: “himpunan bab dari kecerdasan sosial yang melibatkan kemampuan memantau perasaan sosial yang melibatkan kemampuan pada orang lain, memilah-milah semuanya dan memakai warta ini untuk membimbing pikiran dan tindakan” (Shapiro, 2001:8).
Secara Umum kecerdasan emosional yakni kemampuan untuk mengenali diri sendiri dan orang lain, kemampuan mengendalikan dan mengatur diri,menempatkan motivasi dan empati, dan bisa melaksanakan interaksi sosial pada situasi dan kondisi tertentu serta bisa menyesuaikan diri terhadap reaksi serta perilaku.
Aspek Kecerdasan Emosional
- Mengenali Emosi Diri. Hal ini merupakan suatu kemampuan untuk mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi. Kemampuan ini merupakan dasar dari kecerdasan emosional, para jago psikologi menyebutkan kesadaran diri sebagai metamood, yakni kesadaran seseorang akan emosinya sendiri.
- Mengelola Emosi. Hal ini merupakan kemampuan individu dalam menangani perasaan semoga sanggup terungkap dengan sempurna atau selaras, sehingga tercapai keseimbangan dalam diri individu. Menjaga semoga emosi yang merisaukan tetap terkendali merupakan kunci menuju kesejahteraan emosi. Emosi berlebihan, yang meningkat dengan intensitas terlampau usang akan mengoyak kestabilan kita.
- Memotivasi Diri Sendiri. Presatasi harus dilalui dengan dimilikinya motivasi dalam diri individu, yang berarti mempunyai ketekunan untuk menahan diri terhadap kepuasan dan mengendalikan dorongan hati, serta mempunyai perasaan motivasi yang positif, yaitu antusianisme, gairah, optimis dan keyakinan diri.
- Mengenali Emosi Orang Lain. Kemampuan untuk mengenali emosi orang lain disebut juga empati. Menurut Goleman kemampuan seseorang untuk mengenali orang lain atau peduli, memperlihatkan kemampuan tenggang rasa seseorang.
- Membina Hubungan. Kemampuan dalam membina kekerabatan merupakan suatu keterampilan yang menunjang popularitas, kepemimpinan dan keberhasilan antar pribadi.
Komponen dasar kecerdasan emosional
Komponen dasar kecerdasan emosional berdasarkan Reuven Bar-on (Stein & Book : 2002 : 39) dibagi menjadi lima bagian, yaitu :
- Intrapersonal Kemampuan menyadari diri, memahami emosi diri, dan mengungkapkan perasaan serta gagasan.
- Interpersonal Kemampuan menyadari dan memahami perasaan orang lain, peduli kepada orang lain secara umum, dan menjalin kekerabatan dari hati ke hati yang akrab.
- Adaptabilitas Kemampuan menguji perasaan diri, kemampuan mengukur situasi sesaat secara teliti,dengan luwes mengubah perasaan dan pikiran diri, kemudian menggunakannya untuk memecahkan masalah.
- Strategi pengolaan stress Kemampuan mengatasi stress dan mengendalikan luapan emosi.
- Memotivasi dan suasana hati Kemampuan bersikap optimis, menikmati dirisendiri, menikmati kebersamaan dengan orang lain, dan mencicipi serta mengekspresikan kebahagiaan.
Faktor yang mensugesti kecerdasan emosional
- Faktor otak Mengungkapkan bagaimana otak memperlihatkan kawasan istimewa bagi amigdala sebagai penjaga emosi, penjaga yang bisa membanjak otak. Amigdala berfungsi sebagai semacam gudang ingatan emosional dan demikian makna emosional itu sendiri hidup tanpa amigdala merupakan kehidupan tanpa makna langsung sama sekali.
- Faktor keluarga Kehidupan keluarga merupakan sekolah pertama dalam mempelajari emosi yaitu mencar ilmu bagaimana mencicipi dan menaggapi perasaan diri sendiri, berpikir ihwal perasaan tersebut. Khususnya orang bau tanah memegang peranan penting dalam membuatkan terhadap perkembangan kecerdasan emosional anak. Goleman beropini bahwa lingkungan keluarga merupakan sekolah pertama untuk mempelajari emosi.
- Lingkungan sekolah Guru memegang peranan yang paling dalam membuatkan potensi anak melalui gaya kepemimpinan dan metode mengajarnya sehingga kecerdasan emosional berkembang secara maksimal. Setelah lingkungan keluarga, kemudian lingkungan sekolah mengajarkan kepada anak sebagai individu untuk membuatkan keintelektualan dan bersosial dengan sebayanya, sehingga anak sanggup berekspresi secara bebas tanpa terlalu banyak diatur dan diawasi secara ketat.
Referensi
https://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan_emosional
No comments:
Post a Comment