Sunday, July 28, 2019

Pengertian Santri Serta Metode Membentuk Perilakunya

Pengertian Santri Serta Metode Membentuk Perilakunya. Apa yang dimaksud dengan Santri..??? walaupun santri merupakan seorang yang berguru ilmu agama, dan mempunyai kiprah santri untuk tinggal menjalankan dan mentaati peraturan yang sudah terbuat dari pondok dan tidak melanggar hukum yang sudah ditentukan. Berikut yaitu pengertian Santri, Kelompok santri serta Metode Membentuk Perilaku Santri.

Pengertian Santri Serta Metode Membentuk Perilakunya Pengertian Santri Serta Metode Membentuk Perilakunya


Definisi Santri

Dikutip dari Wikipedia. Santri secara umum yaitu sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di kawasan tersebut sampai pendidikannya selesai. Menurut bahasa, istilah santri berasal dari bahasa Sanskerta, "shastri" yang mempunyai akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan. Ada pula yang menyampaikan berasal dari kata cantrik yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekuensinya ketua pondok pesantren menunjukkan sumbangan kepada santri tersebut.

Nurcholish Madjid juga mempunyai pendapat berbeda. Dalam pandangannya asal permintaan kata “Santri” sanggup dilihat dari dua pendapat.
  1. Pendapat yang menyampaikan bahwa “Santri” berasal dari kata “sastri”, sebuah kata dari bahasa Sansekerta yang artinya melek huruf. Pendapat ini berdasarkan Nurcholish Madjid didasarkan atas kaum santri kelas literary bagi orang Jawa yang berusaha mendalami agama melalui kitab-kitab bertulisan dan berbahasa Arab.
  2. Pendapat yang menyampaikan bahwa perkataan santri bergotong-royong berasal dari bahasa Jawa, dari kata “cantrik” berarti seseorang yang selalu mengikuti seorang guru kemana guru ini pergi menetap.

Kelompok Santri

Santri yaitu para siswa yang mendalami ilmu-ilmu agama di pesantren baik beliau tinggal di pondok maupun pulang sesudah akibat waktu belajar. Zamakhsyari Dhofir membagi menjadi dua kelompok sesuai dengan tradisi pesantren yang diamatinya, yaitu:
  1. Santri mukim, yakni para santri yang menetap di pondok, biasanya diberikan tanggung jawab mengurusi kepentingan pondok pesantren. Bertambah usang tinggal di Pondok, statusnya akan bertambah, yang biasanya diberi kiprah oleh kyai untuk mengajarkan kitab-kitab dasar kepada santri-santri yang lebih junior.
  2. Santri kalong, yakni santri yang selalu pulang sesudah akibat berguru atau jika malam ia berada di pondok dan jika siang pulang kerumah.

Metode Membentuk Perilaku Santri

  1. Metode Keteladanan (Uswah Hasanah)
  2. Latihan dan Pembiasaan
  3. Mengambil Pelajaran (ibrah)
  4. Nasehat (mauidah)
  5. Kedisiplinan
  6. Pujian dan Hukuman (targhib watahzib)

No comments:

Post a Comment