Pengertian Persediaan materi baku serta Faktor yang Mempengaruhinya. Persediaan materi baku bertujuan untuk memperlancar acara produksi, sedangkan persediaan barang jadi yang merupakan produk keluaran (product output) dimaksudkan untuk memenuhi undangan pasar. Berikut ialah klarifikasi seputar pengertian materi baku.
Definisi Persediaan materi baku
Menurut Sofjan Assauri (2004: 171) yakni : ”persediaan materi baku merupakan persediaan dari barang – barang berwujud yang dipakai dalam proses produksi, sanggup diperoleh dari sumber–sumber alam ataupun dibeli dari supplier atau dari perusahaan yang menghasilkan materi baku bagi perusahaan pabrik yang menggunakannya”.Pengertian persediaan materi baku berdasarkan Handoko (2000:234), merupakan sumber daya organisasi yang disimpan yang berupa materi mentah dan berwujud ibarat baja, kayu dan komponen-komponen lainnya yang dipakai dalam proses produksi.
Faktor yang Mempengaruhi Persediaan Bahan Baku
- Perkiraan pemakaiaan materi baku Sebelum perusahaan mengadakan pembelian materi baku, terlebih dahulu administrasi perusahaan mengadakan penyusunan asumsi pemakaian materi baku untuk keperluan proseproduksi dalam peruahaan. Dengan memperkirakan pemakaian materi baku, maka administrasi perusahaan akan memiliki citra ihwal pemakaian materi baku untuk pelaksanaan proses produksi baik dalam hal jenis maupun jumlah materi baku.
- Harga Bahan Baku Harga materi baku yang akan dipergunakan didalam perusahaan akan menjadi factor penentu besarnya dana yang harus disediakan oleh perusahaan dalam menyelenggarakan persediaan materi baku. Semakin tinggi harga materi baku yang dipergunakan oleh perusahaan, maka semakin besar pula dana untuk pengadaan materi baku.
- Biaya-biaya persediaan Dalam menyelenggarakan persediaan materi baku, perusahaan akan menanggung biaya-biaya persediaan. Biaya-biaya persediaan tersebut mencakup biaya penyimpanan dan biaya pemesanan.
- Kebijakan Pembelanjaan Kebijakan Pembelanjaan dalam perusahaan akan mensugesti kecerdikan pembelian dalam perusahaan, dalam hal ini termasuk penyelenggaraan persediaan materi baku. Seberapa besar dana yang sanggup dipergunakan untuk investasi dalam persediaan materi baku akan dipengaruhi oleh kecerdikan pembelanjaan yang dilaksanakan perusahaan.
- Pemakaian Bahan. Pemakaian materi baku dari perusahaan dalam tahun-tahun sebelumnya untuk keperluan produksi akan sanggup dipergunakan sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam penyelenggaraan materi baku. Hubungan antara asumsi pemakaian materi baku dengan pemakaian materi baku bersama-sama harus dianalisis secara baik, sehingga akan membantu penyelenggara persediaan materi baku dalam perusahaan.
- Waktu Tunggu (Load Time) Waktu Tunggu merupakan batas waktu tenggang antara ketika pemesanan materi baku dengan datangnya materi baku yang dipesan tersebut. Waktu tunggu akan bekerjasama pribadi dengan penggunaan materi baku pada ketika pemesanan materi baku hingga dengan datangnya materi baku. Apabila pemesanan materi baku yang akan dipergunakan tidak memperhitungkan waktu tunggu, maka kemungkinan akan terjadi kekurangan materi baku yang akan menghambat proses produksi.
- Model Pembelian Bahan (Method) Model pembelian materi yang dipergunakan oleh perusahaan akan memilih besar kecilnya persediaan materi baku yang diselenggarakan perusahaan. Model pembelian materi yang berbeda akan sanggup menghasilkan jumlah pembelian optimal yang berbeda pula.
- Persediaan Pengaman (Safetystock) Dengan tersedianya persediaan pengaman, maka proses produksi didalam perusahaan akan sanggup berjalan dengan lancer tanpa adanya gangguan kehabisan materi baku. Persediaan pengaman akan diselenggarakan dalam suatu jumlah tertentu yang tetap dalam suatu periode yang telah ditentukan sebelumnya.
- Pembelian Kembali (ReOrderPoint) Perusahaan akan mengadakan pembelian kembali terhadap materi baku secara terpola dalam menjalankan operasi perusahaan. Pembelian kembali ini akan mempertimbangkan panjangnya waktu tunggu yang diperlukan, sehingga akan mendatangkan materi baku yang sempurna pada waktunya.
No comments:
Post a Comment