Friday, August 24, 2018

Pengertian Beras Analog

Pengertian Beras Analog. Beras ini sanggup dihasilkan dari majemuk sumber karbohidrat mirip jagung, sagu, singkong, dan umbi-umbiannya lainnya. Pada dasarnya Beras analog merupakan salah satu makanan alternatif pengganti beras. Dalam pembuatan beras analog perlu adanya substitusi atau kesetaraan antara beras dengan beras analog. Beras analog sanggup dibentuk memakai materi baku tepung tapioka, tepung terigu, tepung singkong, tepung jagung dan lain sebagainya. Beras sintetis atau sering disebut juga beras analog yang berbahan baku tepung jagung sanggup berpeluang besar alasannya ialah sanggup dijadikan sebagai makanan pokok. Beras analog dibagi menjadi dua jenis yaitu jenis beras jagung murni dan jenis beras jagung campuran. 

Salah satu alternatif terobosan untuk mendukung aktivitas diversifikasi pangan yang mempunyai peluang keberhasilan cukup baik ialah pengembangan teknologi pengolahan beras analog yaitu beras yang dibentuk dari karbolokal non padi. Produk ini diharapkan sanggup dijadikan sebagai “product vehicle” aktivitas diversifikasi pangan untuk mengurangi ketergantungan pada beras dan terigu.  Bentuk beras menjadi penting alasannya ialah teladan mengkonsumsi nasi (berupa butiran) sudah menjadi sebuah tradisi atau kebiasaan yang sangat sulit digantikan pada teladan makan masyarakat Indonesia. Sehingga peluang diterima oleh masyarakat cukup besar alasannya ialah tidak berseberangan dengan tradisi makan orang Indonesia.

 Beras ini sanggup dihasilkan dari bermacam Pengertian Beras Analog


Beras analog sanggup juga dimanfaatkan untuk aktivitas fortifikasi pangan dalam upaya untuk mengatasi duduk perkara malnutrisi dengan menambahkan beberapa mikro¬ nutrient penting ke dalam beras analog mirip vitamin A dan E, zat besi, niacin dan sebagainya. Beras analog yang juga sanggup dikembangkan sebagai beras fungsional untuk kebutuhan khusus mirip untuk penderita diabetes, untuk penderita hypercholes¬ rolemia atau kebutuhan diet lainnya.

Pembuatan Beras Analog

Beras analog dibentuk dari materi sumber karbolokal non padi mirip umbi¬umbian (ubi¬ kayu, ubi jalar, talas, gembil dan umbian lainnya), serealia (jagung, sorgum, hotong), tanaman Pohon (sagu), tanaman buah (sukun, pisang) dan dari sumber karbohidrat lain¬ nya. Untuk meningkatkan kandungan protein sanggup memakai pangan sumber protein mirip kacang¬kacangan.

Pembuatan beras analog memakai teknologi ekstrusi panas dilakukan pada suhu proses antara 70OC hingga 110OC. Dengan memakai cetakan (dye) yang dirancang khusus akan sanggup dihasilkan produk beras analog yang mempunyai bentuk butiran mirip beras.

Tahap pembuatan beras analog

  1. Formulasi (penimbangan bahan¬-bahan yang diperlukan).
  2. Pencampuran dengan memakai pengaduk kering (drymixer) hingga adonan materi rata (homogen).
  3. Penambahan air dengan jumlah sesuai dengan materi yang dipakai dan dilakukan pencampuran memakai mixer hingga air bercampur dengan baik dan rata dan dilanjutkan dengan proses kondisioning.
  4. Ekstrusi dilakukan pada suhu antara 70ºC hingga 110ºC tergantung materi yang digunakan.
  5. Dengan pangaturan kondisi proses yaitu kecepatan umpan materi baku, kecepatan screw dan kecepatan pisau akan didapatkan bentuk beras yang diinginkan.
  6. Pengeringan dilakukan pada suhu 60¬80ºC hingga didapatkan kadar air kurang dari 14%.
  7. Pengemasan.

Proses Memasak Beras Analog

Cara memasak beras analog sama persis mirip memasak beras biasa (dapat memakai rice cooker atau memasak konvensional). Secara ringkas cara menanak nasi beras analog sanggup diuraikan sebagai berikut:
  1. Perbandingan air dan beras analog ialah ½ hingga 1½ bab air dan 1 bab beras analog. Penggunaan air diadaptasi dengan kesukaan masing¬masing individu.
  2. Air didihkan dulu,
  3. Masukkan beras analog tanpa dicuci lebih dulu,
  4. Aduk sebentar biarkan hingga masak.

Keunggulan beras analog

Beberapa keunggulan produk beras analog yang disiapkan dengan teknologi adalah:
  1. Bentuknya mirip beras.
  2. Dapat dimasak mirip mirip memasak beras dan sanggup dikonsumsi mirip mengkonsumsi nasi.
  3. Dapat didesain khusus untuk menghasilkan produk beras analog dengan fungsi tertentu contohnya beras analog rendah Index Gluten untuk penderita diabetes, beras analog tinggi serat, beras analog berantioksidan.
  4. Dapat dipakai sebagai product vehicle untuk fortifikasi dan keperluan lainnya yang sangat sulit didapatkan dari beras konvensional.
  5. Menggunakan materi baku karbolokal non padi yang sanggup dihasilkan di Indonesia.
  6. Teknologi telah tersedia dan sanggup untuk produksi massal.
sumber
http://bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/blog/beras-analog-sebagai-pangan-alternatif

No comments:

Post a Comment