Pengertian corrective maintenance (CM). Kegiatan ini biasa disebut juga Dengan kegiatan reparasi atau perbaikan. Dalam Kegiatan ini biasanya tidak sanggup direncanakan terlebih dahulu alasannya yaitu hanya sanggup diperbaiki sesudah terjadi kerusakan, bahkan terkadang perbaikan tersebut sanggup tertunda dan terlambat. Berikut yaitu penjelasannya.
CM juga biasa yang disebut sebagai mean active corrective maintenance time (MACMT), dimana itu hanya mencakup active time (meliputi dokumentasi) yang melibatkan designer.
Apabila suatu perusahaan hanya mengambil tindakan untuk melaksanakan corrective maintenance saja, maka terdapat faktor ketidakpastian akan lancarnya kemudahan dalam proses produksi maupun peralatannya sehingga akan menjadikan efek-efek yang sanggup menghambat kegiatan produksi Apabila Nanti terjadi kerusakan maupun gangguan secara tiba-tiba pada kemudahan produksi yang digunakan perusahaan.
Tindakan corrective maintenance (CM) ini kelihatannya lebih murah biayanya dibandingkan tindakan preventive maintenance (PM). Namun, dikala kerusakan terjadi selama proses produksi berlangsung, maka biaya perawatan akan mengalami peningkatan akhir terhentinya proses produksi. Selain itu, biaya-biaya perawatan dan pemeliharaan akan membengkak pada dikala terjadinya kerusakan tersebut. Dengan demikian, sanggup disimpulkan bahwa tindakan ini lebih memusatkan permasalahan sesudah permasalahan itu terjadi, bukan menganalisa problem untuk mencegahnya semoga tidak terjadi.
Tindakan corrective maintenance jauh lebih mahal, maka sedapat mungkin harus dicegah dengan mengintensifkan kegiatan preventive maintenance. Diperlukan juga adanya pertimbangan bahwa dalam jangka panjang untuk mesin-mesin yang mahal dan termasuk dalam ”critical unit” dari proses produksi, PM akan jauh lebih menguntungkan dibandingkan CM.
Corrective Maintenance sanggup dihitung dengan MTTR (mean time to repair) dimana time to repair ini mencakup beberapa acara yang biasanya dibagi ke dalam 3 grup, antara lain :
Definisi corrective maintenance (CM).
Corrective maintenance (CM) merupakan kegiatan perawatan yang dilakukan sesudah mesin atau kemudahan produksi mengalami kerusakan atau gangguan sehingga tidak sanggup berfungsi dan memproduksi dengan baik dan benar.CM juga biasa yang disebut sebagai mean active corrective maintenance time (MACMT), dimana itu hanya mencakup active time (meliputi dokumentasi) yang melibatkan designer.
Proses Kerja corrective maintenance (CM).
Kegiatan corrective maintenance bersifat perbaikan yakni menunggu hingga kerusakan terjadi terlebih dahulu, lalu gres diperbaiki semoga kemudahan produksi maupun peralatan yang ada sanggup dipergunakan kembali dalam proses produksi sehingga operasi dalam proses produksi sanggup berjalan lancar dan kembali normal.Apabila suatu perusahaan hanya mengambil tindakan untuk melaksanakan corrective maintenance saja, maka terdapat faktor ketidakpastian akan lancarnya kemudahan dalam proses produksi maupun peralatannya sehingga akan menjadikan efek-efek yang sanggup menghambat kegiatan produksi Apabila Nanti terjadi kerusakan maupun gangguan secara tiba-tiba pada kemudahan produksi yang digunakan perusahaan.
Tindakan corrective maintenance (CM) ini kelihatannya lebih murah biayanya dibandingkan tindakan preventive maintenance (PM). Namun, dikala kerusakan terjadi selama proses produksi berlangsung, maka biaya perawatan akan mengalami peningkatan akhir terhentinya proses produksi. Selain itu, biaya-biaya perawatan dan pemeliharaan akan membengkak pada dikala terjadinya kerusakan tersebut. Dengan demikian, sanggup disimpulkan bahwa tindakan ini lebih memusatkan permasalahan sesudah permasalahan itu terjadi, bukan menganalisa problem untuk mencegahnya semoga tidak terjadi.
Tindakan corrective maintenance jauh lebih mahal, maka sedapat mungkin harus dicegah dengan mengintensifkan kegiatan preventive maintenance. Diperlukan juga adanya pertimbangan bahwa dalam jangka panjang untuk mesin-mesin yang mahal dan termasuk dalam ”critical unit” dari proses produksi, PM akan jauh lebih menguntungkan dibandingkan CM.
Corrective Maintenance sanggup dihitung dengan MTTR (mean time to repair) dimana time to repair ini mencakup beberapa acara yang biasanya dibagi ke dalam 3 grup, antara lain :
- Preparation time Waktu yang dibutuhkan untuk persiapan menyerupai mencari orang untuk pekerjaan, travel, peralatan sudah dipenuhi atau belum dan tes perlengkapan.
- Active Maintenance time Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut. Meliputi waktu untuk mempelajari repair charts sebelum actual repair dimulai dan waktu yang dihabiskan dalam menverifikasi bahwa kerusakan tersebut sudah diperbaiki. Kemungkinan juga mencakup waktu untuk post-repair documentation ketika hal tersebut harus diselesaikan sebelum perlengkapan tersedia. Contohnya Aircraft.
- Delay Time (Logistic time) Waktu yang dibutuhkan untuk menunggu komponen dalam mesin untuk diperbaiki.
No comments:
Post a Comment