Pengertian Hari Raya Tumpek Landep. Umat Hindu mengenal hari raya Tumpek Landep yang jatuh pada Saniscara atau hari Sabtu Kliwon wuku Landep. Sebagai catatan, wuku ialah siklus penanggalan Bali yang umurnya tujuh hari (sepekan). Ada 30 wuku, yang namanya berbeda-beda. Sehingga untuk datang di satu wuku yang sama, diperlukan waktu 210 hari. Wuku Landep dimulai dari Minggu wage hingga Sabtu Kliwon. Dan di ujung wuku landep inilah, hari raya Tumpek Landep diadakan. Umat Hindu Dharma di Bali menggelar ritual Tumpek Landep, persembahan suci khusus ditujukan untuk semua jenis benda yang terbuat dari logam, antara lain keris dan senjata pusaka.
Proses Kegiatan ritual itu biasanya dilakukan di masing-masing rumah tangga sesuai kemampuan dari keluarga bersangkutan. Semua itu bermakna untuk memohon keselamatan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa dalam manifestasinya sebagai Dewa Senjata.
Semua itu merupakan wujud puji syukur orang Bali ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, dikarenakan telah memperlihatkan pengetahuan dan kemampuan merancang teknologi canggih, hingga tercipta benda-benda yang sanggup mempermudah insan dalam kehidupan sehari-hari.
Dari kata Landep sendiri mengandung pengertian Tajam atau ketajaman. Tumpek Landep ialah ungkapan rasa terima kasih umat Hindu khususnya di Bali terhadap Sang Hyang Widi Wasa yang turun ke dunia dan memperlihatkan ketajaman fatwa kepada manusia. Adapun ketajaman itu layaknya senjata yang berbentuk lancip/runcing menyerupai keris, tombak dan pedang.
Dalam pengertian lain Hari raya Tumpek Landep sendiri ialah rangkaian dari hari raya yang lain dan jikalau diurutkan akan menyerupai ini : hari raya Galungan, hari raya Kuningan, hari raya Saraswati dan hari raya Siwaratri dan hari raya Tumpek Landep itu sendiri. Dalam perayaan Tumpek Landep sendiri bisa dilakukan di rumah dan pura dengan cara mengumpulkan benda benda pusaka atau benda yang terbuat dari logam, upacara ini dilakukan dari pagi hingga sore hari.
Upacara ini terus dilakukan secara turun temurun hingga ketika ini, dimana pada masa kini tidak hanya senjata yang terbuat dari besi namun barang/alat lain yang mengandung unsur besi atau benda sanggup bergerak terbuat dari logam seperti (sepeda motor, mobil) alat rumah tangga dan lain lain yang ikut diupacarakandiberikan hiasan khusus dari janur yang di sebut tamian. Saat upacara berlansung benda benda yang terbuat atau memiliki unsur logam ini diberikan sesajen biar sanggup mempermudah dan memperlancar kegiatan insan untuk menjalani kehidupan sehari hari.
Maka sanggup disimpulkan bahwa hari raya Tumpek Landep ialah hari raya mengandung arti permohonan, ungkapan rasa syukur dan terima kasih kepada Sang Pencipta yang telah memperlihatkan kemudahan, rahmat dan ketajaman pikiran, di hari ini juga insan dan umat Hindu khususnya di Bali di ajarkan biar sanggup mempergunakan dan memanfaatkan benda yang terbuat dari logam untuk kesejahteraan dan kemakmuran dalam menjalankan kehidupan.
Dikutip Dari Berbagai Sumber.
Proses Kegiatan ritual itu biasanya dilakukan di masing-masing rumah tangga sesuai kemampuan dari keluarga bersangkutan. Semua itu bermakna untuk memohon keselamatan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa dalam manifestasinya sebagai Dewa Senjata.
Semua itu merupakan wujud puji syukur orang Bali ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, dikarenakan telah memperlihatkan pengetahuan dan kemampuan merancang teknologi canggih, hingga tercipta benda-benda yang sanggup mempermudah insan dalam kehidupan sehari-hari.
Definisi Hari Raya Tumpek Landep
Hari raya Tumpek Landep ialah hari yang dikhususkan untuk memohon keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang dalam wujudnya sebagai Dewa Senjata ( Pasupati ). Tumpek Landep diperingati ketika Saniscara Kliwon wuku Landep setiap 6 bulan sekali. Pelaksanaan upacara Tumpek Landep dilaksanakan di Bali alasannya mengandung hakekat dan makna yang tinggi dan sangat bekerjasama dengan kehidupan insan di dunia terutama mengenai intelegensi manusia, alasannya insan itu sendiri ialah termasuk makhluk religious yang selalu bekerjasama dengan kekuatan supra natural.Dari kata Landep sendiri mengandung pengertian Tajam atau ketajaman. Tumpek Landep ialah ungkapan rasa terima kasih umat Hindu khususnya di Bali terhadap Sang Hyang Widi Wasa yang turun ke dunia dan memperlihatkan ketajaman fatwa kepada manusia. Adapun ketajaman itu layaknya senjata yang berbentuk lancip/runcing menyerupai keris, tombak dan pedang.
Dalam pengertian lain Hari raya Tumpek Landep sendiri ialah rangkaian dari hari raya yang lain dan jikalau diurutkan akan menyerupai ini : hari raya Galungan, hari raya Kuningan, hari raya Saraswati dan hari raya Siwaratri dan hari raya Tumpek Landep itu sendiri. Dalam perayaan Tumpek Landep sendiri bisa dilakukan di rumah dan pura dengan cara mengumpulkan benda benda pusaka atau benda yang terbuat dari logam, upacara ini dilakukan dari pagi hingga sore hari.
Upacara ini terus dilakukan secara turun temurun hingga ketika ini, dimana pada masa kini tidak hanya senjata yang terbuat dari besi namun barang/alat lain yang mengandung unsur besi atau benda sanggup bergerak terbuat dari logam seperti (sepeda motor, mobil) alat rumah tangga dan lain lain yang ikut diupacarakandiberikan hiasan khusus dari janur yang di sebut tamian. Saat upacara berlansung benda benda yang terbuat atau memiliki unsur logam ini diberikan sesajen biar sanggup mempermudah dan memperlancar kegiatan insan untuk menjalani kehidupan sehari hari.
Maka sanggup disimpulkan bahwa hari raya Tumpek Landep ialah hari raya mengandung arti permohonan, ungkapan rasa syukur dan terima kasih kepada Sang Pencipta yang telah memperlihatkan kemudahan, rahmat dan ketajaman pikiran, di hari ini juga insan dan umat Hindu khususnya di Bali di ajarkan biar sanggup mempergunakan dan memanfaatkan benda yang terbuat dari logam untuk kesejahteraan dan kemakmuran dalam menjalankan kehidupan.
Dikutip Dari Berbagai Sumber.
No comments:
Post a Comment