Saturday, August 18, 2018

Pengertian Dan Penentuan Hilal

Pengertian Dan Penentuan Hilal. Hilal merupakan bulan sabit, dalam bahasa inggris disebut cresent, yaitu bulan sabit yang tampak pada beberapa ketika setelah ijtimak. Penentuan hilal bulan syawal yaitu salah satu acara penting yang dilakukan forum hisab untuk memilih hari terakhir pada bulan Ramadan. Hal ini akan memilih kapan ummat muslim terakhir melaksanakan puasa dan merayakan hari raya Idul Fitri. 

 yaitu bulan sabit yang tampak pada beberapa ketika setelah ijtimak Pengertian Dan Penentuan Hilal

Definisi Hilal

Menurut Wikipedia Hilal yaitu bulan sabit muda pertama yang sanggup dilihat setelah terjadinya konjungsi (ijtimak, bulan baru) pada arah bersahabat matahari terbenam yang menjadi pola permulaan bulan dalam kalender Islam. Biasanya hilal diamati pada hari ke-29 dari bulan Islam untuk memilih apakah hari berikutnya sudah terjadi pergantian bulan atau belum. 

Berdasarkan Sumber Lain Hilal yaitu bulan sabit gres yang menandai masuknya bulan gres pada sistem kalender Kamariah atau Hijriah. Hilal merupakan fenomena penampakan Bulan yang dilihat dari Bumi setelah ijtimak atau konjungsi. Perbedaan daerah dan waktu di Bumi menghipnotis penampakan hilal. Hilal sangat redup dibandingkan dengan cahaya Matahari atau mega senja alasannya merupakan cahaya yang didapat dari pantulan sinar matahari. Dengan demikian hilal ini gres sanggup diamati sesaat setelah Matahari terbenam.

Faktor Yang Mempengaruhi Penampakan Hilal

Banyak faktor yang sanggup menghipnotis penampakan hilal. Hal ini juga berkaitan dengan kriteria visibilitas hilal. Kedudukan Bumi, Bulan, dan Matahari, kemungkinan tinggi dan azimut Bulan sanggup dihitung ketika Matahari terbenam. Demikian juga dengan beda tinggi dan jarak sudut antara Bulan dan Matahari. Tidak kalah pentingnya yaitu faktor atmosfer dan kondisi pengamat yang ikut memilih kualitas penampakan hilal.

Hilal tanggal satu yaitu hilal yang terlihat pertama kali setelah menghilang dari langit pada malam sebelumnya. Ketika terlihat pertama kali, hilal sangat redup (kuat cahayanya yaitu 1% dari besar lengan berkuasa cahaya purnama), dan hilal sangat tipis (hanya sekitar 1% dari luas bulan purnama) serta hilal tidak terlalu tinggi di atas ufuk mar’i (sekitar kurang dari 100). Keesokan petang harinya, hilal sudah lebih tebal sekitar empat kali lebih jelas dengan ketinggian yang sanggup mencapai sekitar 200. Ketentuan kepastian wujudnya hilal tanggal satu kamariah dengan tanggal lainnya yaitu menurut hasil perhitungan hisab.

Dikutip Dari Berbagai Sumber.

No comments:

Post a Comment