Saturday, August 4, 2018

Pengertian Kinerja Secara Lengkap

Pengertian Kinerja Secara Lengkap. Dalam dunia perjuangan perusahaan memerlukan kinerja tinggi. Pada ketika yang bersamaan pula, karyawan memerlukan umpan balik atas hasil kerja mereka sebagai panduan bagi sikap mereka di masa yang akan datang. Berbicara perihal kinerja, dekat kaitannya dengan suatu pendapat bahwa untuk mengetahui hasil kinerja yang dicapai dalam suatu perusahaan maka hal pertama yang harus dilakukan pimpinan yaitu melaksanakan penilaian kinerja. Berikut yaitu klarifikasi mengenai definisi kinerja, Faktor-faktor yang mensugesti kinerja, Unsur Penilaian Kinerja Dan Dimensi Kinerja.

Definisi Kinerja

Berikut yaitu beberapa pengertian perihal Kinerja yang antara lain yaitu :
  1. Menurut Mangkunegara menyampaikan bahwa kinerja yaitu hasil kerja yang dihasilkan oleh seorang karyawan untuk mencapaitujuan yang diharapkan.
  2. Handoko mengistilahkan kinerja (performance) dengan prestasi kerja yaitu proses melalui mana organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan.
  3. Pengertian performance (kinerja, hasil kerja/prestasi kerja). Kinerja memiliki makna lebih luas, bukan hanya menyatakan sebagai hasil kerja, tetapi juga bagaimana proses kerja berlangsung. Kinerja yaitu perihal apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang memiliki kekerabatan berpengaruh dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan menawarkan bantuan ekonomi.
  4. Menurut As’ad kinerja yaitu hasil yang dicapai oleh seseorang berdasarkan ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan.
  5. Menurut Withmore menyampaikan bahwa kinerja merupakan lisan potensi seseorang dalam memenuhi tanggung jawabnya dengan tetapkan standar tertentu. Kinerja merupakan salah satu kumpulan total dari kerja yang ada pada diri pekerja

Faktor-faktor yang mensugesti kinerja

  1. Faktor personal/individual, meliputi: pengetahuan, keterampilan (skill), kemampuan, kepercayaan diri, motivasi, dan kesepakatan yang dimiliki olehsetiap individu.
  2. Faktor kepemimpinan, meliputi: kualitas dalam menawarkan dorongan, semangat, arahan, dan derma yang diberikan manajer dan team leader.
  3. Faktor tim, meliputi: kualitas derma dan semangat yang diberikan oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesama anggota tim, kelompokan dan keeratan anggota tim.
  4. Faktor sistem, meliputi: sistem kerja, kemudahan kerja atau infrastruktur yang diberikan oleh organisasi, proses organisasi, dan kultur kinerja dalam organisasi.
  5. Faktor kontekstual (situasional), mencakup tekanan dan perubahan lingkungan eksternal dan internal.

Unsur Penilaian Kinerja

Menurut Hasibuan menyatakan bahwa unsur-unsur penilaian kinerja adalahsebagai berikut
  1. Prestasi. Penilaian hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang sanggup dihasilkan karyawan.
  2. Kedisiplinan. Penilaian disiplin dalam mematuhi peraturan-peraturan yang adadan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan instruksi yang diberikan kepadanya.
  3. Kreatifitas. Penilaian kemampuan karyawan dalam berbagi kreatifitas untuk menuntaskan pekerjaannya sehingga sanggup bekerja lebih berdaya guna dan berhasil guna.
  4. Bekerja sama. Penilaian kesediaan karyawan berpartipasi dan bekerja samadengan karyawan lain secara vertikal atau horizontal di dalam maupun di luar sehingga hasil pekerjaannya lebih baik.
  5. Kecakapan. Penilaian dalam menyatukan dan melaraskan majemuk elemen yang terlibat dalam menyusun kecerdikan dan dalam situasi manajemen.
  6. Tanggung jawab. Penilaian kesediaan karyawan dalam mempertanggungjawabkan kebijaksanaannya, pekerjaan dan hasil kerjanya, sarana dan prasarana yang digunakan, serta sikap pekerjaannya.

Dimensi Kinerja

Adapun dimensi kinerja antara lain yaitu :
  1. Quality of Output, kinerja seseorang dinyatakan baik apabila kualitas output yang dihasilkan lebih baik atau paling tidak sama dengan sasaran yang telah ditentukan.
  2. Quantity of Output, kinerja seseorang diukur dari jumlah output yang dihasilkan. Seseorang dinyatakan memiliki kinerja yang baik apabila jumlah/kuantitas output yang dicapai sanggup melebihi atau paling tidak samadengan sasaran yang telah ditentukan dengan tidak mengabaikan kualitas output tersebut.
  3. Time at Work, dimensi waktu juga menjadi pertimbangan di dalam mengukur kinerja seseorang. Dengan tidak mengabaikan kualitas dan kuantitas output yang harus dicapai, seorang individu dinilai memiliki kinerja yang baik apabila individu tersebut sanggup menuntaskan pekerjaan secara sempurna waktu atau bahkan melaksanakan penghematan waktu.
  4. Cooperation With Others’ Work, kinerja juga dinilai dari kemampuan seseorang individu untuk tetap bersifat kooperatif dengan pekerja lain yang juga harus menuntaskan tugasnya masing-masing.
Dikutip dari aneka macam sumber

No comments:

Post a Comment