Sunday, July 15, 2018

Pengertian Pertambangan Serta Fungsi Dan Asasnya

Pengertian Pertambangan Serta Fungsi Dan Asasnya. Berikut yaitu klarifikasi seputar pengertian Pertambangan, Fungsi dari pertambangan, Asas-Asas Pertambangan serta penggolongan materi tambang.

Pengertian Pertambangan Serta Fungsi Dan Asasnya Pengertian Pertambangan Serta Fungsi Dan Asasnya

Definisi Pertambangan

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2009 Pengertian Pertambangan yaitu sebagian atau seluruh tahapan acara dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang mencakup penyelidikan umum,eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta acara pascatambang.

Pertambangan yaitu suatu acara yang dilakukan dengan penggalian ke dalam tanah (bumi) untuk mendapat sesuatu yang berupa hasil tambang.

Fungsi Pertambangan

  1. Menjamin efektifitas pelaksanaan dan pengendalian acara perjuangan pertambangan secara berdaya guna, berhasil guna, dan berdaya saing.
  2. Menjamin manfaat pertambangan mineral dan batubara secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan hidup.
  3. Menjamin tersedianya mineral dan batubara sebagai materi baku dan/atau sebagaisumber energi untuk kebutuhan dalam negeri.
  4. Mendukung dan menumbuhkembangkan kemampuan nasional biar lebih bisa bersaing di tingkat.
  5. Meningkatkan pendapatan masyarakat lokal, daerah, dan negara, serta membuat lapangan kerja untuk sebesar
  6. besarnya kesejahteraan rakyat.
  7. Menjamin kepastian aturan dalam penyelenggaraan acara perjuangan pertambangan mineral dan batubara.

Asas-asas Pertambangan

  1. Manfaat, Keadilan, dan Keseimbangan. Yang dimaksud dengan asas manfaat dalam pertambangan yaitu asas yang menerangkan bahwa dalam melaksanakan penambangan harus bisa menunjukkan laba dan manfaat yang sebesar-besarnya bagi peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Kemudian asas keadilan yaitu dalam melaksanakan penambangan harus bisa menunjukkan peluang dan kesempatan yang sama secara proporsional bagi seluruh warga negara tanpa ada yang dikecualikan. Sedangkan asas keseimbangan yaitu dalam melaksanakan acara penambangan wajib memperhatikan bidang-bidang lain terutama yang berkaitan eksklusif dengan dampaknya.
  2. Keberpihakan kepada Kepentingan Negara. Asas ini menyampaikan bahwa di dalam melaksanakan acara penambangan berorientasi kepada kepentingan negara. Walaupun di dalam melaksanakan perjuangan pertambangan dengan memakai modal asing, tenaga asing, maupun perencanaan asing, tetapi acara dan risikonya hanya untuk kepentingan nasional.
  3. Partisipatif, Transparansi, dan Akuntabilitas. Asas partisipatif yaitu asas yang menghendaki bahwa dalam melaksanakan acara pertambangan dibutuhkan tugas serta masyarakat untuk penyusunan kebijakan, pengelolaan, pemantauan, dan pengawasan terhadap pelaksanaannya. Asas transparansi yaitu keterbukaan dalam penyelenggaraan acara pertambangan diperlukan masyarakat luas sanggup memperoleh informasi yang benar, terang dan jujur. Sebaliknya masyarakat sanggup menunjukkan materi masukan kepada pemerintah. Sedangkan asas akuntabilitas yaitu acara pertambangan dilakukan dengan cara-cara yang benar sehingga sanggup dipertanggungjawabkan kepada negara dan masyarakat.
  4. Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan. Asas berkelanjutan dan berwawasan lingkungan yaitu asas yang secara terpola mengintegrasikan dimensi ekonomi, lingkungan, dan sosial budaya dalam keseluruhan perjuangan pertambangan mineral dan batubara untuk mewujudkan kesejahteraan masa sekarang dan masa mendatang.

Penggolongan Bahan Tambang

Dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 wacana Pertambangan Mineral dan Batubara yang telah dijabarkan di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 wacana Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara, komoditas tambang terbagi menjadi beberapa golongan yaitu:
  1. Mineral radioaktif. Mineral radioaktif yaitu mineral yang mengandung elemen uranium dan thorium. Mineral radioaktif dibagi menjadi lima macam yaitu radium, thorium, uranium, monasit, dan materi galian radio aktif lainnya.
  2. Mineral logam. Mineral logam merupakan mineral yang tidak tembus pandang dan sanggup menjadi penghantar panas dan arus listrik. Mineral logam dibagi menjadi 59 macam yaitu litium, berilium, magnesium, kalium, kalsium, emas, tembaga, perak, timbal, seng, timah, nikel, mangan, platina, bismuth, molybdenum, bauksit, air raksa, wolfram, titanium, barit, vanadium, kromit, antimony, kobalt, tantalum, cadmium, gallium, indium, yytrium, magnetit, besi, galena, alumina, niobium, zirconium, ilmenit, khrom, erbium, ytterbium, dysprosium, thorium, cesium, lanthanum, niobium, neodymium, hafnium, scandium, alumunium, palladium, rhodium, osmium, ruthenium, iridium, selenium, telluride, strontium, germanium dan zenotin.
  3. Mineral bukan logam. Mineral bukan logam dibagi menjadi 40 macam yaitu intan, korundum, grafit, arsen, pasir kuarsa, fluorspar, kriorit, yodium, brom, klor, belerang, fosfat, halit, asbes, talk, mika, magnesit, yarosit, oker, fluorit, ball clay, fire clay, zeolite, kaolin, feldspar, bentonit, gypsum, dolomite, kalsit, rijang, pirofilit, kuarsit, zircon, wolastonit, tawas, kerikil kuarsa, perlit, garam batu, clay, dan kerikil gamping.
  4. Batuan dan batubara. Batuan yaitu benda keras dan padat yang berasal dari bumi, yang bukan logam. Batuan dibagi menjadi 47 macam yaitu pumice, tras, toseki, obsidian, marmer, perlit, tanah diatome, tanah serap, slare, granit, granodiorit, andesit, garbo, periodit, basalt, trakhit, leusit, tanah liat, tanah urug, kerikil apung, opal, kalsedon, chert, kristal kuarsa, jasper, krisoprase, kayu terkersikan, gamet, giok, agat, diorite, topas, kerikil gunung quarry besar, kerikil galian dari bukit, kerikil sungai, kerikil kali, kerikil sungai ayak tanpa pasir, pasir urug, pasir pasang, sirtu, tanah, urukan tanah setempat, tanah merah, kerikil gamping, onik, pasir laut, dan pasir yang tidak mengandung unsur mineral logam atau unsur mineral bukan logam dalam jumlah yang berarti ditinjau dari segi ekonomi pertambangan. Batuan dibagi menjadi 4 macam yaitu bitumen padat, batuan aspal, batubara dan gambut.

No comments:

Post a Comment