Tuesday, July 17, 2018

Pengertian Relasi Makna Serta Jenis Dan Hubungannya

Pengertian Relasi Makna Serta Jenis Dan Hubungannya. Dalam sebuah bahasa tidak menutup kemungkinan adanya beberapa leksem yang mengacu pada satu obyek atau makna. Hal tersebut dikarenakan adanya relasi makna. Berikut yakni klarifikasi seputar pengertian Relasi Makna, Jenis-Jenis Relasi Makna dan Hubungan Relasi Makna.

Pengertian Relasi Makna Serta Jenis Dan Hubungannya Pengertian Relasi Makna Serta Jenis Dan Hubungannya

Definisi Relasi Makna

Pengertian Relasi Makna yakni merupakan relasi atau pertalian antara bentuk bahasa dan barang (hal) yang telah disepakati bersama oleh para pemakai bahasa sehingga sanggup saling dimengerti.

Jenis-Jenis Relasi Makna

Beberapa andal bahasa mengemukakan ihwal jenis-jenis relasi makna. Relasi makna terbagi atas tujuh jenis, yang antara lain adalah:
  1. Kesamaan makna (sinonim),
  2. Kebalikan makna (antonim),
  3. Kegandaan makna dalam kata (polisemi),
  4. Ketercakupan makna (hiponim dan hipernim),
  5. Kelainan makna (homonim, homofon, dan homograf),
  6. Kelebihan makna (redudansi), dan
  7. Kegandaan makna dalam frase atau kalimat 

Hubungan Relasi Makna

Hubungan kesesuaian dibagi atas empat relasi yang lebih kecil sebagai berikut.
  1. Hubungan kesamaan (identity). Hubungan ini biasa disebut kesinoniman, yakni relasi makna antar unsur leksikal yang bertalian dengan pemilikan ciri makna bersama di antara anggota kehiponiman, contohnya wanita dengan ibu.
  2. Hubungan peliputan (inklusi). Hubungan ini menawarkan makna suatu leksem masuk ke dalam makna leksem yang lebih luas, contohnya unggas dengan burung.
  3. Hubungan tumpang tindih (overlap). Hubungan ini terjadi alasannya adanya pemilikan hiperonim bersama, contohnya sapi berhiponim dengan binatang dan ternak.
  4. Hubungan penolakan (disjunction). Hubungan ini ditandai oleh penolakan anggota yang satu terhadap yang lain, contohnya relasi pepaya dengan pisang.

Hubungan kontradiksi (oppositeness) yang terbagi atas:
  1. Inkompatibilitas yakni relasi makna antara dua kata atau lebih yang tidak mempunyai persamaan makna, tetapi mempunyai hiperonim yang sama. Contoh: tikus, kucing, anjing, kuda, dan gajah mempunyai relasi inkompatibilitas, tetapi kata-kata tersebut mempunyai hiperonim yang sama, yaitu binatang. Inkompatibilitas ini sanggup diuji dengan memakai kerangka uji ‘jika sesuatu yakni X, sesuatu itu bukan Y’. Jadi, jikalau sesuatu itu yakni kucing, itu bukan anjing. Inkompatibilitas yakni relasi makna yang mengekpresikan prinsip disjungsi.
  2. Pertentangan makna (oposisi). Pertentangan makna yakni relasi makna dua kata yang bertolak belakang, contohnya panjang dengan pendek dan besar dengan kecil.

No comments:

Post a Comment