Monday, July 23, 2018

Pengertian Ketahanan Nasional Serta Asas, Kedudukan Dan Fungsinya

Pengertian Ketahanan Nasional Serta Asas, Sifat Kedudukan Dan Fungsinya. Konsep Ketahanan Nasional dikembangkan pada awal tahun 1960 an dan secara lebih intensif dikembangkan seiring dengan upaya bangsa melakukan kegiatan pembangunan nasional semenjak awal orde baru. Konsep ini merupakan rangkaian membuatkan dan meningkatkan upaya bangsa Indonesia untuk menjamin kelangsungan hidup negara Kesatuan Republik Indonesia, untuk menghadapi ancaman baik yang dilakukan oleh belanda maupun ancaman yang berwujud pemberontakan serta gangguan ancaman lainnya. Berikut ialah klarifikasi seputar Pengertian Ketahanan Nasional.

Definisi Ketahanan Nasional

Pengertian Ketahanan Nasional ialah merupakan kondisi dinamis suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan dan ancaman, kendala serta gangguan baik yang tiba dari luar maupun dari dalam negeri yang eksklusif maupun tidak eksklusif membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta usaha nasional.

Pengertian Ketahanan Nasional, yang disebut dalam konsep 1968 ialah sebagai berikut : Ketahanan nasional ialah keuletan dan daya tahan kita dalam menghadapi segala kekuatan baik yang tiba dari luar maupun dari dalam yang eksklusif maupun tidak eksklusif membahayakan kelangsungan hidup Negara dan bangsa Indonesia.

Pengertian Ketahanan Nasional yang disebut dalam ketahanan nasional konsepsi tahun 1969 merupakan penyempurnaan dari konsepsi pertama yaitu :
  1. Ketahanan nasional ialah keuletan dan daya tahan suatu bangsa yang mengandung kemampuan untuk memperkembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala ancaman baik yang tiba dari luar maupun yang tiba dari dalam yang eksklusif maupun tidak eksklusif membahayakan kelangsungan hidup Negara Indonesia.
  2. Ketahanan nasional merupakan kodisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan membuatkan kekuatan nasional,didalam menghadapi didalam menghadapi dan mengisi segala tantangan, ancaman ,hambatan, serta gangguan baik yang tiba dari luar maupun dari dalam, yang eksklusif maupun tidak eksklusif membahayakan integritas,identitas , kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta usaha mengejar usaha nasional.
Sedangkan Dalam pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia Jendral Suharto di depan sidang dewan perwakilan rakyat tanggal 16 Agustus 1975, dikatakan bahwa ketahanan nasional ialah tingkat keadaan dan keuletan dan ketangguhan bahwa Indonesia dalam menghimpun dan mengarahkan kesungguhan kemampuan nasional yang ada sehingga merupakan kekuatan nasional yang bisa dan sanggup menghadapi setiap ancaman dan tantangan terhadap keutuhanan maupun kepribadian bangsa dan mempertahankan kehidupan dan kelangsungan cita-citanya.

Asas – Asas Ketahanan Nasional

Asas ketahanan nasional ialah tata laris yang didasari nilai - nilai yang tersusun berlandaskan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan Wawasan Nusantara. Yang antara lain ialah sebagai berikut :
  1. Asas kesejahtraan dan keamanan. Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat fundamental dan wajib dipenuhi bagi individu maupun masyarakat atau kelompok. Didalam kehidupan nasional berbangsa dan bernegara, unsur kesejahteraan dan keamanan ini biasanya menjadi tolak ukurbagi mantap/tidaknya ketahanan nasional.
  2. Asas komprehensif/menyeluruh terpadu Artinya, ketahanan nasional meliputi seluruh aspek kehidupan. Aspek - aspek tersebut berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan secara selaras, serasi, dan seimbang.
  3. Asas kekeluargaan. Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, empati dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hal hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, dan kenyataan real ini dikembangkan secara harmonis dalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat merusak/destruktif.

Sifat - sifat Ketahanan Nasional

  1. Mandiri. Maksudnya ialah percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dan tidak gampang menyerah. Sifat ini merupakan prasyarat untuk menjalin suatu kerjasama. Kerjasama perlu dilandasi oleh sifat kemandirian, bukan semata-mata tergantung oleh pihak lain
  2. Dinamis. Artinya tidak tetap, naik turun tergantung situasi dan kondisi bangsa dan negara serta lingkungan strategisnya. Dinamika ini selalu diorientasikan kemasa depan dan diarahkan pada kondisi yang lebih baik.
  3. Wibawa. Keberhasilan training ketahanan nasional yang berlanjut dan berkesinambungan tetap dalam rangka meningkatkan kekuatan dan kemampuan bangsa. Dengan ini diperlukan semoga bangsa Indonesia memiliki harga diri dan diperhatikan oleh bangsa lain sesuai dengan kualitas yang menempel padanya. Atas dasar pemikiran diatas, maka berlaku logika, semakin tinggi tingkat ketahanan nasional, maka akan semakin tinggi wibawa negara dan pemerintah sebagai penyelenggara kehidupan nasional.
  4. Konsultasi dan kerjasama. Hal ini dimaksudkan adanya saling menghargai dengan mengandalkan pada akhlak dan kepribadian bangsa. Hubungan kedua belah pihak perlu diselenggarakan secara komunikatif sehingga ada keterbukaan dalam melihat kondisi masing - masing didalam rangka relasi ini diperlukan tidak ada usaha mengutamakan konfrontasi serta tidak ada hasrat mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata.

Kedudukan Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional merupakan suatu anutan yang diyakini kebenarannya oleh seluruh bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik yang perlu di implementasikan secara berlanjut dalam rangka membina kondisi kehidupan nasional yang ingin diwujudkan, wawasan nusantara dan ketahanan nasional berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang didasari oleh Pancasila sebagai landasan ideal dan Undang-Undang Dasar sebagai landasan konstisional dalam paradigma pembangunan nasional.

Fungsi Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai kepercayaan dasar nasional perlu dipahami untuk menjamin tetap terjadinya teladan pikir, teladan sikap, teladan tindak dan teladan kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter –regional (wilayah), inter –sektoral maupun multi disiplin. Konsep doktriner ini perlu supaya tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak (sektoral). Satu alasan ialah bahwa jikalau penyimpangan terjadi, maka akan timbul pemborosan waktu, tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam harapan nasional. Ketahanan nasional juga berfungsi sebagai teladan dasar pembangunan nasional.

Referensi
Dari Zubaidi,H. Achmad,dkk.2002. Pendidikan Kewarganegaraan.

No comments:

Post a Comment