Monday, July 23, 2018

Pengertian Model Pembelajaran React

Pengertian Model Pembelajaran REACT. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan di atas peneliti memakai taktik pembelajaran REACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transfering) yang sanggup diterapkan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan duduk masalah yang dihadapai siswa dalam belajar. Berikut yaitu klarifikasi seputar pengertian Model Pembelajaran REACT, Tahapan Penilaian serta Kelebihan Dan Keuntungannya.

Definisi model pembelajaran REACT

Pengertian model pembelajaran REACT yaitu merupakan model atau taktik pembelajaran kontekstual, dimana dalam model ini terdapat Langkah-langkah pembelajaran yang antara lain Relating (Mengaitkan), Experiencing (Mengalami), Applying (Menerapkan), Cooperating (Bekerja sama), and Transferring (Mentransfer).

REACT merupakan taktik pembelajaran konteks yang didasarkan pada bagaimana siswa mencar ilmu untuk mendapatkan pemahaman dan bagaimana guru mengajarkan untuk menunjukkan pemahaman.

Tahapan Model pembelajaran REACT

  1. Relating (mengaitkan) yaitu mencar ilmu dalam konteks pengalaman manusia. Yang mana Kurikulum mencoba menempatkan pembelajaran dalam konteks pengalaman hidup dan kondisi sehari-hari. Kemudian menghubungkannya dengan situasi sehari-hari itu dengan isu gres yang diserap atau duduk masalah yang dipecahkan. Sebagai pola siswa mengamati gambar-gambar sebagai media pembelajaran, lalu mengaitkannya dengan kehidupan nyata.
  2. Experiencing (mengalami) yaitu mencar ilmu dalam konteks eksplorasi, penemuan, dan diskaveri yang merupakan jantung pembelajaran kontekstual. Akan tetapi, siswa mungkin akan menjadi termotivasi dan merasa nyaman berkat hasil taktik pembelajaran lain menyerupai kegiatan dengan teks, cerita, atau video. Pembelajaran tampak akan berjalan lebih cepat saat siswa sanggup memanipulasi alat-alat dan materi dan mengerjakan bentuk-bentuk penelitian yang lain.
  3. Applying (menerapkan) yaitu menerapkan konsep dan isu dalam konteks yang mempunyai kegunaan sering memproyeksikan siswa ke arah masa depan yang dibutuhkan atau ke arah kawasan kerja yang mungkin tidak familier. Dalam pembelajaran kontekstual, penerapan sering didasarkan pada kegiatan okupasional. Hal itu terjadi lewat teks, video, lab, dan kegiatan, meskipun dalam banyak sekolah, pengalaman pembelajaran kontekstual itu akan diikuti dengan pengalaman langsung, misalnya: wisata, pertanian, pengaturan, pementoran, dan pemagangan. setelah siswa sanggup melaksanakan sesuatu atau kegiatan yang sesuai dengan materi yang telah dipelajari maka siswa akan sanggup mengalami sendiri kegiatan yang ada pada materi pelajaran yang telah dipelajari.
  4. Cooperating (bekerja sama) yaitu mencar ilmu dalam konteks peragihan, penanggapan, dan pengkomunikasian dengan pembelajar yang lain merupakan taktik pembelajaran yang utama dalam pengajaran kontekstual. Pengalaman berhubungan tidak hanya membantu sebagian besar siswa untuk mempelajari materi ajar. Oleh alasannya yaitu itu, keterampilan kooperatif perlu mendapatkan perhatian serius supaya sanggup dikuasai dengan baik oleh siswa. yang dilakukan guru yaitu membagi siswa menjadi beberapa kelompok lalu tiap kelompok mencari contoh-contoh wacana materi pelajaran yang telah dipelajari dilingkungan masyarakat sekitar
  5. Transferring (memindahkan) yaitu pembelajaran sesuatu isi dalam konteks pengetahuan yang ada atau memindahkannya berlandaskan apa yang telah diketahui pelajar. Setelah siswa paham terhadap konsep yang dipelajarinya, maka selanjutnya siswa menerapkan atau memanfaatkan pengetahuan yang telah diperolehnya ke dalam konteks yang baru. siswa diajak untuk bertukar pikiran dengan teman lainnya untuk merumuskan hasil dari kegiatan pembelajaran mengenai materi pelajaran yang telah dipelajari.

Penilaian dalam Model Pembelajaran REACT

  1. Penilaian dilakukan selama dan setelah proses pembelajaran berlangsung.
  2. Aspek yang diukur yaitu keterampilan dan performasi, bukan mengingat fakta apakah penerima didik mencar ilmu Atau apa yang sudah diketahui penerima didik.
  3. Penilaian dilakukan secara berkelanjutan, yaitu dilakukan dalam beberapa tahapan dan periodik, sesuai dengan tahapan waktu dan bahasannya, baik dalam bentuk formatif maupun sumatif.
  4. Penilaian dilakukan secara integral, yaitu evaluasi banyak sekali aspek pengetahuan, perilaku dan keterampilan penerima didk sebagai satu kesatuan utuh.
  5. Hasil evaluasi dipakai sebagai feedbeak, yaitu untuk keperluan pengayaan (enrichment) standart minimal telah tercapai atau mengulang (remedial) kalau standart nilai belum tercapai

Kelebihan REACT

  1. Memperdalam pemahaman siswa Dalam pembelajaran siswa bukan hanya mendapatkan isu yang disampaikan oleh guru, melainkan melaksanakan kegiatan mengerjakan Lomba Kompetensi Siswa sehingga bisa mengkaitkan dan mengalami sendiri prosesnya.
  2. Mengembangkan perilaku menghargai diri siswa dan orang lain
  3. Mengembangkan perilaku kebersamaan dan rasa saling mempunyai
  4. Mengembangkan keterampilan untuk masa depan
  5. Memudahkan siswa mengetahui kegunaaan materi dalam kehidupan sehari-hari
  6. Membuat mencar ilmu secara inklusif.

Kekurangan REACT

  1. Membutuhkan waktu yang usang bagi siswa dan guru
  2. Membutuhkan kemampuan khusus guru
  3. Menuntut sifat tertentu siswa.

No comments:

Post a Comment