Pengertian Iman Kepada Hari Akhir. Iman kepada hari simpulan terkait akrab dengan iman kepada Allah. Keyakinan akan kemahaadilan Allah akan sanggup diterima dengan mengimani hari akhir. Tidak mungkin seseorang akan sanggup memahami keadilan Allah yang tepat tanpa mengimani adanya hari simpulan ini. Karena itu, iman kepada hari simpulan merupakan pilar iman yang utama setelah iman kepada Allah. Hal ini terbukti dengan disebutnya iman kepada hari simpulan selalu berurutan dengan iman kepada Allah, baik dalam al-Quran maupun dalam hadits Nabi. Hari simpulan ini nanti akan dimulai dengan adanya hari kiamat, yaitu simpulan dari perjalanan hari di dunia ini. Hari simpulan zaman merupakan awal dari adanya perubahan waktu di dunia menuju waktu di akhirat. Pada hari simpulan zaman ini semua makhluk Allah akan dihancurkan sehingga tidak ada satu pun yang tersisa. Setelah itu mulailah hari kebangkitan dan peristiwa-peristiwa lain yang merupakan proses perjalanan yang akan ditempuh oleh semua insan sebelum kesannya memasuki nirwana atau neraka.
Secara Umum mengimani hari simpulan berarti membenarkan dengan sepenuh hati bahwa setelah kehidupan di dunia ini akan ada kehidupan lagi yang merupakan kehidupan yang bersama-sama dan bersifat abadi. Pada kehidupan abadi itulah insan akan mendapat kepastian hidupnya, apakah hidupnya akan berhasil dan berbahagia atau sebaliknya hidupnya akan celaka dan sengsara.
Firman Allah Yang Artinya:
Hari simpulan sering juga disebut sebagai hari kiamat. Bahkan al-Quran juga menawarkan nama-nama lain untuk hari simpulan ini. Di antara nama-nama yang disebutkan oleh al-Quran perihal hari simpulan ini adalah:
Definisi Beriman Kepada Hari Akhir
Pengertian Iman kepada hari simpulan yaitu percaya bahwa sehabis kehidupan ini berakhir masih ada kehidupan yang kekal yaitu hari akhir, termasuk semua proses dan insiden yang terjadi pada hari itu, mulai dari kehancuran alam semesta dan seluruh isinya serta berakhirnya seluruh kehidupan (qiyamah), kebangkitan seluruh umat insan dari alam kubur (ba’as), dikumpulkannya seluruh umat insan di padang Mahsyar (hasyr), perhitungan seluruh amal perbuatan insan di dunia (hisab), penimbangan amal perbuatan tersebut untuk mengetahui perbandingan amal baik dan amal jelek (wazn), hingga kepada pembalasan dengan nirwana atau neraka (jaza’).Secara Umum mengimani hari simpulan berarti membenarkan dengan sepenuh hati bahwa setelah kehidupan di dunia ini akan ada kehidupan lagi yang merupakan kehidupan yang bersama-sama dan bersifat abadi. Pada kehidupan abadi itulah insan akan mendapat kepastian hidupnya, apakah hidupnya akan berhasil dan berbahagia atau sebaliknya hidupnya akan celaka dan sengsara.
Firman Allah Yang Artinya:
Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab induk yang kasatmata (Lauh Mahfuzh).” (Q.S. Yasin/36: 12).
Hari simpulan sering juga disebut sebagai hari kiamat. Bahkan al-Quran juga menawarkan nama-nama lain untuk hari simpulan ini. Di antara nama-nama yang disebutkan oleh al-Quran perihal hari simpulan ini adalah:
- Yaumul Qiyamah, atau hari kiamat,
- Yaumul Mahsyar, atau hari berkumpul (bagi semua manusia),
- Yaumul Hisab, atau hari perhitungan (amal manusia),
- Yaumuz Zilzalah, atau hari kegempaan (goncangan),
- Yaumul Waqi’ah, atau hari kejatuhan,
- Yaumul Qari’ah, atau hari keributan,
- Yaumul Ghasyiyah, atau hari pembalasan,
- Yaumul Haqqah, atau hari kepastian,
- Yaumut Tammah, atau hari tragedi agung,
- Yaumul Jaza’, atau hari pembalasan,
- Yaumul Wa’id, atau hari ancaman,
- Yaumul Mizan, atau hari pertimbangan,
- Yaumul Jami’, atau hari pengumpulan,
- Yaumut Taghabun, atau hari terbukanya segala kecurangan,
- Yaumul Ba’ts, atau hari kebangkitan,
- Yaumud Din, atau hari perhitungan, dan
- Yaumul Khulud, atau hari yang kekal.
No comments:
Post a Comment