Singkatnya aturan kepler ialah aturan yang bersinggungan dengan ilmu astronomi atau yang bekerjasama dengan tatasurya. Bunyi aturan kepler sendiri sangat berbeda antara satu dengan yang lainnya. jadi antara suara aturan kepler I, dan suara aturan kepler II tentu akan berbeda. Namun intinya fungsi aturan kepler tetaplah sama.
Fungsi aturan kepler sendiri bersenggolan dengan rumus aturan kepler yang sedikit banyak mengatur perihal cara memperhitungkan jarak, massa, dan umur benda benda langit. Untuk lebih jelasnya simaklah artikel perihal aturan kepler 1, 2 dan 3 dibawah ini.
Pengertian, Fungsi dan Bunyi Hukum Kepler I,II, dan III
Pada Hukum Kepler mempunyai fungsi yang bermacam macam. Hukum kepler sanggup dibagi menjadi aturan kepler I, aturan kepler II, dan aturan kepler III. Setiap jenis aturan mempunyai suara yang berbeda beda. Berikut klarifikasi aturan kepler, fungsi aturan kepler, dn suara aturan kepler I, II dan III.
Pengertian Hukum Kepler
Pertama kali aturan kepler ditemukan oleh Johannes Kepler pada tahun 1571 hingga 1630. Johannes Kepler ialah astronom serta matematikawan yang berasal dari Jerman. Dalam menemukan aturan ini Johannes melaksanakan penelitian menurut data yang berasal dari Tycho Brahe yang mempunyai profesi sebagai astronom Denmark pada tahun 1546 hingga 1601. Pada jaman dahulu insan berpedoman pada aturan geosentris yang merupakan suatu klarifikasi mengenai bumi sebagai alam semesta. Pendapat tersebut diambil menurut pengamatan dari manusia. Mereka setiap hari mengamati matahari, bulan maupun bintang selalu bergerak namun bumi tetap diam. Pada tahun 100-170 M bahkan hingga 1400 tahun terdapat astronom yang berjulukan Claudius Ptolemeus yang menyatakan bahwa bumi terletak diantara tata surya, planet planet disekeliling bumi serta matahari yang membentuk lintasan melingkar.
Selanjutnya terdapat astronom dari Polandia Nicolas Copernicus menyatakan model heliosentris pada tahun 1543. Heliosentris tersebut ialah pernyataan bahwa bumi dengan planet planet yang ada disekitarnya selalu berputar mengelilingi matahari dengan jalur membentuk lingkaran. Pendapat tersebut merupakan pengembangan dari pendapat sebelumnya. Namun pada pendapat Nicolas tersebut terdapat sedikit kekurangan mengenai gerakan planet yang mengelilingi matahari dengan jalur melingkar. Untuk lebih terang mengenai pendapat Claudius Ptolemeus dan Nicolas Copernicus sanggup anda simak dibawah ini:
Setelah pendapat mengenai model diatas kemudian Kepler mempublikasikan buku pertamanya yaitu "Mysteri of the Universe" pada tahun 1596. Buku terebut menceritakan bahwa kedua model yang telah dipaparkan oleh astronom tadi tidak ada korelasi atau keterkaitan mengenai pengamatan yang sebelumnya dilakukan oleh Tycho Brahe. Dengan bukunya tadi kemudian kepler tidak berpedoman kembali kepada pendapat Claudius Ptolemeus dan Nicolas Copernicus serta mencari kembali model lain. Setelah beberapa waktu melaksanakan pencarian kemudian Kepler menemukan orbit berbentuk elips yang sesuai dengan data Tycho Brahe pada tahun 1609. Keplerpun menerbitkan bukunya kembali dengan judul "Astronomia Nova" dengan mempunyai dua aturan didalamnya. Setelah sepuluh tahun berikutnya Kepler menerbitkan lagi aturan ketiga pada buku Astronomia Nova.
Selanjutnya terdapat astronom dari Polandia Nicolas Copernicus menyatakan model heliosentris pada tahun 1543. Heliosentris tersebut ialah pernyataan bahwa bumi dengan planet planet yang ada disekitarnya selalu berputar mengelilingi matahari dengan jalur membentuk lingkaran. Pendapat tersebut merupakan pengembangan dari pendapat sebelumnya. Namun pada pendapat Nicolas tersebut terdapat sedikit kekurangan mengenai gerakan planet yang mengelilingi matahari dengan jalur melingkar. Untuk lebih terang mengenai pendapat Claudius Ptolemeus dan Nicolas Copernicus sanggup anda simak dibawah ini:
Model Geosentris dan Model Heliosentris |
Baca juga : Pengertian Sistem Koloid, Sifat dan Jenis Jenis Sistem Koloid
Fungsi Hukum Kepler
Selain pengertian diatas, kemudian saya akan membahas mengenai fungsi aturan kepler. Hukum Kepler berfungsi untuk memperhitungkan benda benda langit yang mengorbit matahari serta benda luar angkasa yang belum diketahui oleh Kepler pada ketika penelitiannya. Hukum tersebut juga berfungsi untuk mengetahui benda langit yang mengorbit bumi mirip bulan. Selain bulan terdapat benda langit lain yang juga melaksanakan orbit dengan bumi. Benda langit tersebut diketahui berupa asteroid dengan besar 490 kaki atau 150 meter yang berjulukan Asteroid 2014 OL339. Asteroid tersebut mempunyai lintasan berupa elips. Jarak antara asteroid dengan bumi juga terlalu akrab sehingga seakan akan asteroid tersebut mirip satelit bagi bumi. Pada asteroid waktu yang diharapkan untuk mengelilingi matahari ialah 364,92 hari. Sedangkan pada bumi memerlukan waktu sebanyak 365,25 hari. Makara waktu yang diharapkan asteroid dengan bumi hampir sama.
Bunyi Hukum Kepler I, II, dan III
Dibawah ini saya akan menjelaskan mengenai suara Hukum Kepler I, suara Hukum Kepler II, dan suara Hukum Kepler III. Untuk lebih jelasnya mari kita simak dibawah ini:
Hukum Kepler I
Hukum Kepler I
Pada Hukum Kepler I mengambarkan mengenai bentuk bentuk jalur orbit planet. Adapun suara aturan kepler I adalah:
"Lintasan seluruh planet yang mengelilingi matahari mempunyai bentuk elips dengan matahari merupakan sentra atau fokus dari planet planet tersebut"
Hukum Kepler 1 |
Berdasarkan suara diatas menjelaskan bahwa planet yang mengelilingi matahari berbentuk lintasan elips. Dari gambar diatas matahari berada di titik F1 maupun F2. Planet ditandai dengan r1 oleh F1 serta r2 oleh F2. Apabila planet berubah posisi maka jarak antara r1 maupun r2 juga berubah. Garis a merupakan sumbu semimayor sedangkan 2a merupakan mayor. Garis b merupakan semiminor sedangkan 2b merupakan minor. Garis c merupakan titik fokus yng menjadikan rumus c2= a2+b2. Untuk memilih bentuk elips memakai rumus eksentrisitas (e) elips. Dengan eksentrisitas elips yang semakin kecil akan menciptakan bentuk elips mirip bentuk lingkaran. Apabila eksentrisitas elips yang semakin besar maka bentuk elips akan semakin tipis serta memanjang. Perbandingan garis c dengan garis a sanggup ditulis menjadi e=c/a. Untuk nilai dari eksentrisitas besarnya antara lebih dari 0 dan kurang dari 1.
Hukum Kepler II
Pada gambar diatas sanggup saya jelaskan mengenai aturan kepler II. Pada gambar diatas mempunyai luas yang sama. Dengan kurun waktu yang sama maka garis khayal pada planet akan tetap mempunyai luas yang sama pula. Apabila planet bergerak sesuai pada gambar b ke c atau titik aphelion maka orbit planet tersebut mempunyai kecepatan yang kecil atau lambat. Namun apabila planet bergerak sesuai pada gambar d ke e atau titik perihelion maka orbit planet tersebut mempunyai kecepatan yang besar atau cepat. Dapat disimpulkan bahwa kecepatan maksimun pada orbit planet apabila planet berada pada titik perihelion namun kecepatan minimun pada orbit planet apabila planet berada pada titik aphelion.
Hukum Kepler III
Baca juga : 10 Jenis Jenis Awan Beserta Gambar dan Proses TerbentuknyaSaat planet berada jauh dari matahari maka planet tersebut terdapat pada titik aphelion. Letak planet tersebut sanggup dilihat pada gambar diatas yaitu berada disebelah ujung kiri elips atau sebelah kiri dari F1. Untuk menghitung jarak aphelion sanggup menjumlahkan antara jarak a dengan jarak c. Apabila planet terletak pada bab ujung kanan elips atau berada disamping F2 maka planet tersebut berada dititik perihelion. Saat tersebut ialah ketika dimana planet berada akrab dengan matahari. Untuk menghitung jarak perihelion sanggup mengurangi antara jarak a dengan jarak c.
Hukum Kepler II
Pada Hukum Kepler II mengambarkan mengenai kecepatan pada ketika planet melaksanakan orbit. Bunyi aturan kepler II adalah:
" Planet yang bergerak menuju orbit menciptakan garis khayal yang telah ditarik oleh matahari menuju planet meliputi kawasan yang luasnya sama dengan waktunya"
Hukum Kepler II |
Pada gambar diatas sanggup saya jelaskan mengenai aturan kepler II. Pada gambar diatas mempunyai luas yang sama. Dengan kurun waktu yang sama maka garis khayal pada planet akan tetap mempunyai luas yang sama pula. Apabila planet bergerak sesuai pada gambar b ke c atau titik aphelion maka orbit planet tersebut mempunyai kecepatan yang kecil atau lambat. Namun apabila planet bergerak sesuai pada gambar d ke e atau titik perihelion maka orbit planet tersebut mempunyai kecepatan yang besar atau cepat. Dapat disimpulkan bahwa kecepatan maksimun pada orbit planet apabila planet berada pada titik perihelion namun kecepatan minimun pada orbit planet apabila planet berada pada titik aphelion.
Hukum Kepler III
Hukum Kepler III mengambarkan mengenai periode revolusi ketika planet mengelilingi matahari. Dengan bunyinya yaitu
"Kuadrat periode setiap planet sebanding dengan pangkat tiga jarak rata rata dari Matahari"
Penjelasan
T1= Periode planet pertama
T2= Periode planet kedua
r1= jarak planet pertama dengan matahari
r2= jarak planet kedua dengan matahari
Rumus diatas sanggup dipakai untuk menghitung aturan kepler III.
Demikianlah pengertian aturan kepler, fungsi aturan kepler, dan suara aturan kepler I, II, dan III yang sanggup saja jelaskan dan agar artikel ini bermanfaat bagi kita.
No comments:
Post a Comment