contoh duduk kasus sosial di Indonesia |
Contoh Masalah Sosial di Lingkungan Setempat Beserta Cara Mengatasinya
Masalah sosial yaitu permasalahan yang terjadi dalam masyarakat. Masalah sosial juga sering diartikan sebagai suatu keadaan masyarakat yang tidak sewajarnya atau tidak normal. Apalagi kini telah banyak terdapat contoh masalah sosial di lingkungan setempat yang harus diatasi dan dipecahkan bersama sama. Setiap warga masyarakat tidak sanggup menuntaskan masalahnya sendiri. Misalnya duduk kasus keamanan, kebakaran, kependudukan, sampah, buruknya atau rusaknya akomodasi umum, ketidakdisiplinan, pencemaran lingkungan, kelangkaan barang kebutuhan, pemborosan energi dan ketidaktertiban.
Baca juga : Peran Indonesia Dalam Gerakan Non Blok Beserta Perwujudannya
Masalah sosial tersebut sanggup terjadi pada masyarakat pedesaan maupun masyarakat perkotaan. Namun keadaan masyarakat pedesaan dan perkotaan sangatlah berbeda. Untuk masyarakat pedesaan tetap memegang teguh nilai nilai kepedulian, kerukunan dan kebersamaannya. Maka dari itu tidak heran apabila sering kita jumpai para warga saling menolong, membantu dan bekerja sama dalam kerja bakti. Sedangkan untuk masyarakat perkotaan lebih cenderung hidup individu, kurang rukun, egois dan kurang akrab. Kehidupan inilah yang sering kali menjadi duduk kasus sosial di lingkungan setempat.
Di bawah ini terdapat beberapa contoh masalah sosial di lingkungan setempat beserta penjelasannya:
Masalah Kependudukan
Contoh duduk kasus sosial di lingkungan setempat yang pertama yaitu duduk kasus kependudukan. Untuk duduk kasus kependudukan ini terbagi menjadi beberapa jenis yaitu persebaran penduduk yang tidak merata, jumlah penduduk yang besar, pertumbuhan penduduk tinggi, kualitas pendidikan rendah, rendahnya pendapatan per kapita, tingginya ketergantungan, dan kepadatan penduduk. Berikut klarifikasi masing masing duduk kasus sosial dalam hal kependudukan.
Pesersebaran Penduduk Yang Tidak Merata
Persebaran penduduk yang tidak merata merupakan contoh masalah sosial di lingkungan setempat dalam hal kependudukan. Di negara ini banyak sekali wilayah yang penduduknya tidak merata. Terdapat kawasan yang padat penduduk dan adapula kawasan yang jarang penduduknya. Misalnya saja DKI Jakarta. Berdasarkan sensus pada tahun 2000, terdapat 12 ribu orang yang mendiami setiap 1 km². Kemudian untuk wilayah Kalimantan Barat hanya terdapat 27 orang yang mendiami setiap 1 km². Untuk mengatasi duduk kasus sosial tersebut, diadakan aktivitas transmigrasi. Program ini bertujuan untuk :
- Meratakan persebaran penduduk di negara Indonesia.
- Mengolah sumber daya alam.
- Memajukan taraf hidup bagi transmigran.
- Membuat pembangunan di seluruh wilayah Indonesia lebih merata.
- Membuka lapangan pekerjaan untuk transmigran.
- Membuat peningkatan dalam hal persatuan dan kesatuan bangsa.
- Mempertahankan keamanan di setiap wilayah.
Jumlah Penduduk Yang Besar
Jumlah penduduk yang cukup besar juga menjadi contoh masalah sosial di lingkungan setempat dalam hal kependudukan. Negara Indonesia tercatat sebagai negara keempat yang mempunyai jumlah penduduk paling banyak sehabis India, Amerika Serikat dan Cina. Berdasarkan sensus penduduk yang telah tercatat pada tahun 2000. terdapat jumlah penduduk sebanyak 205,8 juta jiwa. TIdak heran apabila Indonesia dinobatkan sebagai negara yang jumlah penduduknya terbanyak. Dengan duduk kasus tersebut menciptakan duduk kasus perkara gres yang cukup rumit menyerupai :
- Penjaminan pemerintah dalam terpenuhinya kebutuhan hidup. Namun pemerintah juga hanya mempunyai kemampuan yang terbatas untuk mengatasi contoh masalah sosial tersebut. Alhasil mengakibatkan terbentuknya pemukiman yang kumuh dan banyak penduduk yang mengalami kekurangan gizi.
- Penyediaan lapangan kerja, pendidikan, akomodasi sosial, sarana dan prasarana kesehatan bagi masyarakat. Masalah sosial ini juga cukup sulit untuk diatasi lantaran dana yang terbatas. Untuk mengatasi duduk kasus ini, pihak pemerintah melaksanakan penggalakan kiprah serta dalam sektor swasta.
Pertumbuhan Penduduk Tinggi
Pertumbuhan penduduk yang tinggi juga menjadi contoh masalah sosial di lingkungan setempat dalam hal kependudukan. Setiap tahun jumlah penduduk di Indonesia akan terus bertambah. Hal ini disebabkan angka kelahiran yang cukup tinggi dari pada angka kematian. Dalam hal ini terdapat aktivitas keluarga berencana yang menjadi perjuangan pencegahan jumlah anak yang berlebihan serta untuk menyejahterakan keluarganya. Program keluarga berencana menganjurkan semoga setiap keluarga mempunyai jumlah anak 2 hingga 3 orang dengan tujuan keluarga sejahtera. Selain itu aktivitas berencana juga mempunyai tujuan lain yaitu meningkatkan kesehatan pada ibu dan anak semoga sanggup mencapai keluarga berencana dan menurunkan angka kelahiran. Dengan penurunan angka kelahiran ini, jumlah penduduk tidak akan berlebihan.
Kualitas Pendidikan Yang Rendah
Kualitas pendidikan yang rendah juga menjadi contoh masalah sosial di lingkungan setempat dalam hal kependudukan. Masalah sosial tersebut disebabkan beberapa faktor menyerupai pendidikan yang tidak merata, kemalasan dan biaya pendidikan yang cukup tinggi. Kemudian mengakibatkan masyarakat kurang mempunyai keterampilan dan keahlian dalam bekerja. Kurangnya keterampilan ini akan menciptakan setiap orang kesulitan dalam mendapat pekerjaan yang bagus. Untuk cara mengatasi contoh masalah sosial di lingkungan setempat ini dilakukan beberapa hal seperti:
- Pencanangan aktivitas wajib berguru selama 9 tahun yang berlaku semenjak Mei 1994.
- Pengadaan proyek berguru jarak jauh menyerupai Universitas Terbuka.
- Pemberian beasiswa untuk siswa siswa yang berprestasi.
- Pencanangan aktivitas orang bau tanah asuh.
- Pelaksanaan Kejar Paket A (untuk setara SD), paket B (untuk setara SMP), dan paket C (untuk setara SMA).
Baca juga : Politik Etis (Isi, Tujuan, Pelaksanaan, dan Pencetus)
Rendahnya Pendapatan Per Kapita
Rendahnya pendapatan per kapita juga menjadi contoh masalah sosial di lingkungan setempat dalam hal kependudukan. Pendapatan per kapita maksudnya pendapatan penduduk tiap tiap tahun. Setiap tahun pendapatan penduduk di Indonesia tergolong rendah. Berdasarkan hal tersebut banyak sekali kita jumpai masyarakat miskin. Adapula cara mengatasi duduk kasus sosial di lingkungan setempat menyerupai :
- Membuka dan memperluas lapangan pekerjaan.
- Melaksanakan jaminan sosial bagi tenaga kerja.
- Meningkatkan taraf pendidikan di masyarakat.
- Merangsang kemauan penduduk untuk berwiraswasta.
Tingginya Ketergantungan
Tingginya ketergantungan juga menjadi contoh masalah sosial di lingkungan setempat dalam hal kependudukan. Dalam hal ini terdapat istilah penduduk yang tidak produktif yaitu penduduk yang tidak sanggup bekerja menyerupai remaja, anak anak ataupun lansia. Penduduk non produktif ini menggantungan hidup mereka pada orang orang yang produktif (bekerja). Di negara Indonesia taraf ketergantungannya cukup tinggi lantaran banyak sekali usia yang non produktif.
Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk juga menjadi contoh masalah sosial di lingkungan setempat dalam hal kependudukan. Penduduk yang semakin padat mengakibatkan duduk kasus perkara sosial menyerupai pelayanan kesehatan yang rendah, pengangguran, tindak kejahatan yang meningkat, kemiskinan, pemukiman yang tidak sehat, pemukiman kumuh, dan lain lain. Semua itu sanggup diupayakan dengan cara mengatasi duduk kasus sosial di lingkungan setempat menyerupai :
- Peningkatan pelayanan kesehatan serta memudahkan masyarakat dalam menjadi penerima Keluarga Berencana.
- Meningkatkan dan memudahkan pelayanan pendidikan untuk menghambat cita-cita dalam hal menikah muda.
- Peningkatan wajib berguru 6 tahun menjadi wajib berguru 9 tahun.
Tindak Kejahatan
Contoh duduk kasus sosial di lingkungan setempat selanjutnya ialah duduk kasus tindak kejahatan. Kriminalitas yaitu tindak kejahatan yang melanggar hukum. Tindak kejahatan menyerupai perampokan dan pencurian tersebut disebabkan oleh tingginya pengangguran dan duduk kasus kemiskinan. Kemudian untuk kejahatan korupsi sama halnya menyerupai pencurian. Hak ini dikarenakan seseorang yang melaksanakan korupsi telah mencuri hak hak yang bukan miliknya. Masyarakat dan polisi harus bekerja sama dalam mengatasi tindak kejahatan tersebut. Adapula beberapa cara mengatasi duduk kasus sosial di lingkungan setempat tersebut diantaranya :
- Membuat hukuman aturan yang adil dan tegas bagi pelaku kriminal, dengan maksud memperlihatkan imbas jera semoga tidak mengulangi lagi kejahatannya.
- Melaksanakan kiprah aktif forum pendidikan dan orang bau tanah dalam mendidik anak. Hal tersebut merupakan upaya pencegahan terjadinya tindak kriminal.
- Lebih selektif terhadap dampak budaya abnormal yang masuk semoga menjaga nilai budaya bangsa kita. Hal ini dikarenakan budaya abnormal tersebut tidak semuanya sesuai dengan budaya sendiri.
- Melestarikan nilai norma masyarakat semenjak dini melalui pendidikan sekolah, pengajian maupun melalui organisasi masyarakat.
- Melatih pelaku tindak kriminal semoga mempunyai keahlian untuk membuka ataupun mencari lapangan pekerjaan.
Baca juga : Siklus Hidrologi (Pengertian, Proses Terjadinya, dan Macam)
Pengangguran
Contoh duduk kasus sosial di lingkungan setempat selanjutnya yaitu duduk kasus pengangguran. Masalah sosial yang satu ini menjadi perhatian bagi pemerintah. Bagaimana tidak, kalau angka kelulusan anak sekolah lebih banyak dibandingkan jumlah lapangan pekerjaan. Sebagai negara yang mempunyai jumlah penduduk yang tinggi, Indonesia harus mengalami duduk kasus sosial ini. Jumlah tenaga kerja bagi usia produktif yang terus meningkat tidak diimbangi dengan jumlah lapangan tenaga kerja. Para pengusaha juga dihadapkan dengan duduk kasus harga materi bakar dan tarif listrik yang cukup mahal. Hal inilah yang menciptakan banyak pengusaha gulung tikar dan mengurangi karyawannya. Contoh duduk kasus sosial menyerupai pengangguran ini mengakibatkan permasalahan lainnya menyerupai kelaparan, kekurangan gizi, kemiskinan, perjudian dan kejahatan.
Kemiskinan
Contoh duduk kasus sosial di lingkungan setempat selanjutnya ialah duduk kasus kemiskinan. Dengan semakin banyaknya orang yang menganggur mengakibatkan semakin tingginya angka kemiskinan. Orang orang miskin tersebut kekurangan kebutuhan hidup menyerupai papan, pangan dan sandang. Kemiskinan ini mengakibatkan terjadinya duduk kasus sosial menyerupai putus sekolah, stress, kejahatan, kelaparan dan rentan penyakit. Kemiskinan tersebut sanggup disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor dalam diri seseorang (internal) dan faktor dari luar (eksternal). Untuk faktor internal contohnya mempunyai sifat pemalas, tidak mempunyai keterampilan dan rendahnya pendidikan. Sedangkan untuk faktor eksternal contohnya harga kebutuhan pokok yang tinggi, rendahkan perhatian pemerintah dan keadaan ekonomi negara yang buruk.
Pertikaian
Contoh duduk kasus sosial di lingkungan setempat selanjutnya ialah duduk kasus pertikaian. Pertikaian sanggup disebabkan oleh perebutan sesuatu, kesalahpahaman, dan emosi yang tidak sanggup dikendalikan. Hal hal yang sanggup diperebutkan sanggup berwujud barang, prinsip ataupun seseorang. Masalah sosial ini sanggup terjadi dalam masyarakat maupun dalam keluarga. Masalah pertikaian sanggup berujung pada korban jiwa. Pertikaian dalam keluarga ataupun masayarakat menciptakan ketidaknyamanan dan ketidaktentaraman dalam diri seseorang. Namun semua pertikaian itu sanggup dicegah dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika serta adanya musyawarah untuk mencapai mufakat.
Kenakalan Remaja
Masalah sosial di lingkungan setempat selanjutnya ialah duduk kasus kenakalan remaja. Banyak sekali anak anak muda yang melaksanakan kebut kebutan dijalan raya. Kebut kebutan ini sangat mengganggu ketertiban jalan dan membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Adapula kenakalan cukup umur yang sering kita jumpai menyerupai berdandan yang tidak sewajarnya, mencoret coret jalan dan sebagainya. Contoh duduk kasus sosial ini disebabkan oleh dampak lingkungan dalam bergaul, rendahnya pemahaman perihal nilai nilai keagamaan, kurangnya perhatian orang tua, dan kurang mantapnya kepribadian diri.
Perilaku Tidak Disiplin
Contoh duduk kasus sosial di lingkungan setempat selanjutnya ialah duduk kasus kurangnya kedisiplinan. Misalnya duduk kasus kedisiplinan dijalan raya menyerupai melawan arus, parkir sembarangan, pejalan kaki yang menyeberang jalan secara sembarangan, maupun bus atau angkot yang berhenti sembarangan. Perilaku ketidakdisiplinan inilah yang menciptakan kemacetan dijalan raya semakin meningkat.
Masalah Sampah
Contoh duduk kasus sosial di lingkungan setempat selanjutnya ialah duduk kasus sampah. Didaerah perkotaan atapun kawasan yang padat penduduk banyak sekali sampah yang dihasilkan. Dengan begitu jumlah sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) akan semakin menumpuk. Masalah yang ditimbulkan oleh sampah ini merupakan tanggung jawab bagi Dinas Kebersihan. Jika duduk kasus ini tidak segera diatasi akan mengakibatkan bau yang tidak sedap maupun mengakibatkan penyakit menular dikalangan masyarakat. Contohnya penyakit pernapasan, paru paru, muntaber, dan penyakit kulit. Cara mengatasi duduk kasus sosial di lingkungan setempat tersebut yaitu mendaur ulang sampah dan memisahkan antar sampah organik ataupun non organik.
Kelangkaan Barang Kebutuhan
Contoh duduk kasus sosial di lingkungan setempat yang terakhir yaitu duduk kasus kelangkaan barang kebutuhan. Masalah sosial yang satu ini cukup meresahkan masyarakat. Kelangkaan tersebut juga berakibat tingginya harga sembako. Pihak pemerintah harus memastikan adanya persediaan barang barang kebutuhan sehari hari.
Masalah duduk kasus sosial di lingkungan setempat tersebut mengundang perhatian forum lembaga PBB. Lembaga PBB tersebut yaitu WHO, UNICEF dan UNESCO yang ikut berperan serta dalam membantu Indonesia untuk mengatasi duduk kasus perkara sosial yang terjadi.
Cara Mengatasi Masalah Sosial
Adapula cara mengatasi banyak sekali tumpuan duduk kasus sosial di lingkungan setempat yang mencakup :
- Pemberian kartu Asuransi Kesehatan (Askes).
- Pemberian beras untuk keluarga miskin (Raskin).
- Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
- Pembentukan sekolah terbuka.
- Program pendidikan di luar sekolah.
- Pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT).
- Pemberian derma modal untuk usaha.
Namun cara mengatasi duduk kasus sosial tersebut mendapat beberapa kendala menyerupai :
- Pemberian derma pemerintah yang tidak sempurna sasaran.
- Program yang dilaksanakan tidak merata diseluruh wilayah.
- Kurangnya kedisiplinan petugas pemerintah dalam menyalurkan bantuan.
- Adanya pihak pihak yang menyalahgunakan bantuan, baik dari luar negeri ataupun dari pemerintah.
- Rendahnya kerjasama masyarakat dan pemerintah dalam mengatasi duduk kasus sosial.
- Terdapat pihak pihak yang kurang peduli terhadap duduk kasus sosial.
- Kurangnya jawaban penyuluhan dan pembinaan yang diberikan oleh pemerintah.
Demikianlah macam macam tumpuan duduk kasus sosial di lingkungan setempat yang sanggup saya bagikan. Namun semua itu sanggup diatasi dengan cara yang baik dan benar. Cara mengatasi duduk kasus sosial di lingkungan setempat harus disertai kiprah serta dari masyarakat dan pemerintah. Semoga artikel ini sanggup bermanfaat. Terima kasih.
No comments:
Post a Comment