Ancaman tersebut berasal dari efek globalisasi sekarag ini. Globalisasi tersebut akan memperlihatkan batasan pergaulan antar bangsa, baik secara sadar ataupun tidak. Maka dari itu tanpa sadar efek ini telah merusak keutuhan dari bangsa Indonesia. Kali ini saya akan menjelaskan perihal beberapa jenis ancaman non militer terhadap integrasi nasional. Untuk lebih jelasnya sanggup anda simak di bawah. ini.
Ancaman Non Militer Terhadap Integrasi Nasional Lengkap
Ancaman non militer terhadap integrasi nasional sanggup dibagi menjadi beberapa kategori yaitu ancaman dalam bidang ekonomi, politik, sosial budaya, dan ideologi. Berikut klarifikasi masing masing ancaman dalam bidang tertentu:
Baca juga : Makna dan Tujuan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Ancaman Dalam Bidang Ideologi
Ancaman non militer terhadap integrasi nasional yang pertama yaitu dalam bidang ideologi. Negara Indonesia telah melaksanakan penolakan tegas terhadap paham zionis dan komunis secara umum. Penolakan tersebut membuat efek komunis tidak begitu dirasakan oleh Indonesia. Makara efek terhadap paham tersebut tergolong kecil. Namun tidak berarti Indonesia bebas dengan paham lainnya, misalnya saja efek liberalisme. Pengaruh liberalisme tersebut lebih menonjolkan kebebasan individunya. Pengaruh liberalisme berasal dari Negara Amerika Serikat yang telah menghipnotis negara negara di dunia, termasuk Indonesia. Hal tersebut dikarenakan kemajuan di bidang globalisasi.
Di kurun globalisasi ini aneka macam warga Indonesia yang terpengaruh bahwa paham Liberalis sanggup membuat kemamuran dan kemajuan dalam masyarakat. Tidak heran apabila paham liberalisme termasuk ancaman non militer terhadap integrasi nasional alasannya menghipnotis dan membahayakann bangsa. Dampak negatif yang ditimbulkan ini mencakup pergaulan bebas yang membuat sikap seks bebas merajalela, gaya hidup yang glamor dan lain lain. Jika efek pengaruh ini tidak segera diatasi maka akan berdampak pada kepribadian bangsa yang menjadi lebih buruk.
Ancaman Dalam Bidang Politik
Ancaman non militer terhadap integrasi nasional selanjutnya yaitu dalam bidang politik. Ancaman dalam bidang politik ini sanggup berasal dari efek dalam negeri maupun luar negeri. Untuk jenis ancaman politik dari luar negeri bersumber dari tekanan negara lain. Misalnya saja provokasi, blokade politik, maupun intimidasi. Menurut asumsi ancaman non miliyer ini akan membahayakan bangsa Indonesia. Maka dari itu diharapkan pertahakan non militer untuk mengatasi ancaman tersebut.
Baca juga : Macam Macam Lembaga Peradilan Indonesia (Umum, Agama, Militer dan Tata Usaha Negara)
Ancaman non militer terhadap integrasi nasional sanggup berasal dari dalam negeri. Ancaman dari dalam negeri tersebut mencakup penyelewengan penggunaan kekuasaan untuk meruntuhkan pemerintahan tertentu, serta membentuk suatu forum tertentu untuk melemahkan kekuasaan pemerintah Indonesia. Selain itu adapula ancaman politik menyerupai ancaman separatisme. Ancaman tersebut sanggup dilakukan dengan menggunakan senjata ataupun tidak. Untuk ancaman separatisme tanpa senjata biasanya dilakukan untuk menarik simpati dari masyarakat Internasional. Maka dari itu bentuk ancaman ini tergolong sulit diatasi oleh kekuatan militer. Hal ini menunjukan bahwa ancaman dalam bidang politik sangat membahayakan keutuhan, keselamatan dan kedaulatan Indonesia.
Ancaman Dalam Bidang Ekonomi
Ancaman non militer terhadap integrasi nasional selanjutnya yaitu dalam bidang ekonomi. Setiap negara tidak sanggup menjalankan ekonominya sendiri. Apalagi di kurun globalisasi ini, tentunya tidak ada negara yang tertutup terhadap kebijakan ekonominya. Pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomi dilakukan dengan melaksanakan acara perdagangan ataupun acara ekonomi dengan negara negara di dunia. Kegiatan ekonomi ini dilakukan dengan terintegrasi dan tanpa adanya batasan teritorial negara. Pengaruh ini mewajibkan untuk menghapus batasan arus modal, jasa dan barang.
Saat globalisasi ekonomi dilakukan, seluruh batas negara akan hilang dan semakin membuat ikatan bersahabat antara perekonomian nasional dan Internasional. Jika pelaksanaan ekonomi terjadi dalam satu pihak maka akan membuat peluang pasar lebih terbuka dari dalam negeri menuju pasar Internasional. Selain itu juga akan membuat peluang produk global masuk ke dalam pasar domestik. Hal ini akan memperlihatkan laba sekaligus ancaman non militer terhadap integrasi nasional.
Berikut beberapa ancaman non militer terhadap integrasi nasional dalam bidang ekonomi :
- Jika perdagangan bebas dilakukan tanpa adanya batas batas negara maka akan membuat negara Indonesia dibanjiri barang barang luar negeri. Hal tersebut tentunya akan membuat barang lokal/tradisional semakin terdesak dan kalah saing dengan produk luar negeri.
- Perekonomian negara Indonesia akan dikuasai negara lain cepat atau lambat. Apalagi kini terdapat akomodasi orang absurd dalam menanam modal di Indoesia. Hal ini nantinya akan memperlihatkan tekanan terhadap bangsa dan pemerintahan kita. Dengan begitu akan terjadi penjajahan ekonomi dari negara negara investor.
- Akan menimbulkan kesenjangan sosial yang tinggi alasannya efek persaingan bebas. Persaingan ini akan membuat pihak yang kalah dan pihak yang menang. Pihak yang menang akan melaksanakan monopoli pasar lebih leluasa, namun untuk pihak yang kalah akan menjadi pihak tertindas dan hanya sanggup menonton saja.
- Subsidi ekonomi dikalangan rakyat akan berkurang, peresapan tenaga kerja dengan sistem padat karya akan hilang, dan forum lembaga koperasi akan susah melaksanakan perkembangan. Dengan begitu angka kemiskinan dan pengangguran sulit dikendalikan.
- Peluang pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang akan semakin buruk. Bahkan pertumbuhan ekonimi jangka pendek akan mengalami ketidakstabilan.
Baca juga : Jenis Jenis HAM Yang Diatur Dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28A - 28J
Ancaman Dalam Bidang Sosial Budaya
Ancaman non militer terhadap integrasi nasional yang terakhir yaitu dalam bidang sosial budaya. Ancaman dalam bidang sosial budaya sanggup dibagi menjadi dua jenis yaiu ancaman yang berasal dari luar dan dari dalam negeri. Untuk ancaman yang berasal dari dalam negeri didukung dengan adanya gosip keterbelakangan, kemiskinan, ketidakadilan dan kebodohan. Isu inilah yang membuat duduk kasus kasus gres menyerupai terorisme, tragedi alasannya ulah manusia, separatisme, dan kekerasan. Isu tersebut juga akan berdampak pada integrasi nasional, patriotisme, nasionalisme, persatuan dan kesatuan bangsa.
Untuk ancaman sosial budaya dari luar negeri diakibatkan oleh efek negatif globalisasi. Berikut beberapa ancaman non militer terhadap integrasi nasional yang berasal dari luar negeri:
- Menimbulkan gaya hidup konsumtif terhadap barang luar negeri.
- Menimbulkan sifat hidonisme, yakni kenikmatan diri sendiri dinilai sebagai nilai tertinggi dalam kehidupan. Hal tersebut akan membuat insan melaksanakan segala hal untuk mencapai kenikmatan dan kepuasan diri sendiri. Meskipun norma norma dalam masyarakat harus dilanggar. Contohnya pergaulan bebas, foya foya, mabuk mabukan, dan lain lain.
- Menciptakan sikap individualisme, yakni sikap yang memperdulikan kepentingan sendiri tanpa memperhatikan orang lain bahkan dianggap tidak penting dan tidak ada. Hal inilah yang membuat rasa kepedulian terhadap orang lain semakin berkurang, Misalnya mencerca pengamen, pengemis, dan lain lain.
- Menimbulkan westernisasi, yakni melaksanakan gaya hidup menyerupai orang barat tanpa menyeleksi terlebih dahulu. Misalnya menggunakan anting anting untuk lelaki, menggunakan rok mini, dan lain lain.
- Rasa solidaritas, kesetiakawanan, bahu-membahu dan kepeduliannya semakin memudar.
- Nilai nilai keagamaan dalam masyarakat semakin luntur.
Inilah beberapa ancaman non militer terhadap integrasi nasional yang sanggup saya jelaskan. Kita sebagai anak bangsa haruslah menjaga negara ini dan selalu menyaring efek pengaruh dari negara asing. Semoga artikel ini sanggup bermanfaat. Terima kasih.
No comments:
Post a Comment