Sementara itu, di periode teknologi kini ini telepon telah menjadi sarana komunikasi yang banyak dipakai di banyak sekali kalangan masyarakat. Dalam melaksanakan sebuah obrolan percakapan di telepon
dengan teman, orang tua, karyawan, bos dan orang lain tentunya juga mempunyai kaidah dan hukum tersendiri. Kaidah dan hukum tersebut selalu bersenggolan dengan norma watak dan kaidah keefektifan bahasa. Artinya, bagaimana kita memakai bahasa yang watak dan lugas (tidak berbelit belit) dalam percakapan 2 orang di telepon baik itu dalam situasi formal maupun informal.
Contoh percakapan dengan sobat intinya sanggup dengan gampang kita temukan dalam kehidupan sehari hari. Tidak hanya di telepon saja, namun dalam keseharian kita tentunya telah melaksanakan obrolan percakapan dengan sobat kita ibarat pola di sekolah kita meminjam penggaris, di rumah kita mengajak sobat untuk jalan jalan, di jalan kita bertemu sobat dan mengobrol soal sekolah dan lain sebagainya. Secara tidak sadar dalam keseharian insan telah melaksanakan obrolan percakapan 2 orang maupun lebih.
Contoh Percakapan 2 Orang di Telepon Dengan Teman Formal dan Informal
Dalam prakteknya, menciptakan pola obrolan percakapan 2 orang di telepon tidaklah semudah kedengarannya. Terkadang ada beberapa orang yang memang kesulitan mengungkapkan apa yang ingin diucapkan bila tidak bertatap muka secara langsung. Selain itu, lantaran tidak bertatap muka kita tidak sanggup mengetahui siapakah yang melaksanakan obrolan di telepon dengan kita. Maka sebelum memulai percakapan 2 orang dengan sobat hendaknya kita memastikan bahwa orang yang melaksanakan percakapan di telepon yaitu sobat kita sendiri dengan menanyakan namanya.Baca juga: 10 Contoh Percakapan Singkat Bahasa Indonesia Tentang Pendidikan, Jual Beli, dan LiburanDalam artikel kali ini kita akan mebahas lebih dalam ihwal percakapan 2 orang di telepon dengan sobat dalam situasi formal maupun informal. Selain itu kita juga akan membahas ihwal hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam percakapan dengan sobat di telepon. Untuk lebih jelasnya silahkan simak pola percakapan di bawah ini beserta penjelasannya
Contoh percakapan 2 orang di telepon dengan teman
Sally : "Halo, selamat pagi sanggup bicara sama aldo?"
Aldo : "Iya ini aldo, ini siapa ya?"
Sally : "Aku sally do, eh gimana kiprah prakarya ipa kamu?, udah selese?"
Aldo : "Belum nih sal, gimana mau nyelesein orang saya disuruh jagain adikku terus."
Sally : "Hmmm, saya juga belum selese nih. tugasnya susah banget"
Aldo : "Iya susah banget, pak anwar yang ngasih kiprah kebangeten."
Sally : "Yah, padahal saya mau minta sumbangan kamu, eh kamunya ternyata juga belum selese"
Aldo : "Apa gini aja sal, kita kerjain bareng aja di rumahku. Aku jadi sanggup ngerjain sembari jagain adikku. Kamu juga sanggup ngerjain bareng sama aku."
Sally : "Ide manis do, yaudah saya kerumah kau kini ya"
Aldo : "Iya sal, hati hati di jalan ya"
Contoh percakapan di telepon dengan sobat diatas merupakan pola obrolan informal. Hal tersebut sanggup ditandai dengan penggunaan kata dan kalimat tidak baku yang dipakai oleh 2 orang yang terlibat dalam percakapan. Selain itu kita sanggup mengidentifikasi bahwa aldo dan sally yaitu sobat sejawat yang umurnya sama.
Aldo : "Iya ini aldo, ini siapa ya?"
Sally : "Aku sally do, eh gimana kiprah prakarya ipa kamu?, udah selese?"
Aldo : "Belum nih sal, gimana mau nyelesein orang saya disuruh jagain adikku terus."
Sally : "Hmmm, saya juga belum selese nih. tugasnya susah banget"
Aldo : "Iya susah banget, pak anwar yang ngasih kiprah kebangeten."
Sally : "Yah, padahal saya mau minta sumbangan kamu, eh kamunya ternyata juga belum selese"
Aldo : "Apa gini aja sal, kita kerjain bareng aja di rumahku. Aku jadi sanggup ngerjain sembari jagain adikku. Kamu juga sanggup ngerjain bareng sama aku."
Sally : "Ide manis do, yaudah saya kerumah kau kini ya"
Aldo : "Iya sal, hati hati di jalan ya"
Contoh percakapan di telepon dengan sobat diatas merupakan pola obrolan informal. Hal tersebut sanggup ditandai dengan penggunaan kata dan kalimat tidak baku yang dipakai oleh 2 orang yang terlibat dalam percakapan. Selain itu kita sanggup mengidentifikasi bahwa aldo dan sally yaitu sobat sejawat yang umurnya sama.
Contoh percakapan 2 orang formal
Ibu aldi: "Halo, selamat sore"
Dini : "Halo, saya dini. Bisa saya bicara dengan aldi?"
Ibu aldi: "Aldi sedang tidak ada dirumah, ini mamanya. Ada apa dek dini?
Dini : "Oh ini ibu aldo ya. Kaprikornus begini bu, saya ingin memperlihatkan informasi lantaran Aldi tadi tidak masuk kelas."
Ibu aldi: "Iya nak, aldi sakit 2 hari belakangan ini. Tadi siang juga dibawa papanya ke dokter, kini belum pulang. Ada informasi apa nak?"
Dini : "Tadi pak guru mata pelajaran komputer memperlihatkan kiprah bu. Tugasnya suruh bikin daftar rumus excel. Pengumpulannya 3 hari lagi."
Ibu aldi: "Selain itu masih ada lagi nak?"
Dini : "Sudah tidak ada lagi bu. Oh iya bu, kiprah ini kata bapak guru akan menjadi ulangan harian. Kaprikornus tolong aldo diberita tahu dan jangan hingga lupa untuk mengumpulkan ya bu."
Ibu aldi: "Oh iya nak. Terimakasih"
Dini : "Sama sama bu"
Dalam obrolan percakapan di telepon tersebut sanggup kita simpulkan bahwa obrolan antara dini dan ibu aldi memakai bahasa baku dan tengah berada pada situasi formal. hal ini disebabkan lantaran perbedaan umur antara dini dan ibu aldi. Dini sangat menghormati orang yang lebih tua, maka dari itu ia memakai bahasa baku dalam situasi formal sekalipun itu hanya dalam percakapan 2 orang di telepon.
Contoh percakapan di telepon formal informal
Panji : "Halo selamat sore"Ibu jelita : "Halo, ini siapa?"
Panji : "Saya panji bu, sanggup bicara dengan jelita?"
Ibu jelita : "Owalah, nak panji. sebentar ya nak saya panggilkan dulu"
Jelita : "Halo ji, ada apa. Tumben sore sore telpon."
Panji : "Gini lit, kau udah bikin kiprah rumah buat besok?"
Jelita : "Udah dong. Kan saya anak rajin. hehehe."
Panji : "Aku kelupaan nih ngerjain. Boleh minta tolong nggak?"
Jelita : "Mesti mau minta bantu ngerjain kan? dasar kau ya nggak pernah berubah dari dulu. Ngerjain apa apa selalu mepet."
Panji : "Hehehe tau aja kau lit. Iya nih saya kan kelupaan. Namanya juga manusia"
Jelita : "Yaudah eksklusif kesini aja dari pada nanti kemaleman."
Panji : "Oke lit. Aku jalan dulu ya. jangan lupa siapin es sirup sama biskuit"
Jelita : "Eh, ya harusnya kau dong yang bawa. kan yang minta tolong kamu."
Panji : "Hehehehe. iya deh. nanti tak beliin es sirup kesukaan kau deh"
Jelita : "Nah gitu dong. ati ati di jalan"
Jelita : "Yaudah eksklusif kesini aja dari pada nanti kemaleman."
Panji : "Oke lit. Aku jalan dulu ya. jangan lupa siapin es sirup sama biskuit"
Jelita : "Eh, ya harusnya kau dong yang bawa. kan yang minta tolong kamu."
Panji : "Hehehehe. iya deh. nanti tak beliin es sirup kesukaan kau deh"
Jelita : "Nah gitu dong. ati ati di jalan"
Dalam pola obrolan diatas sanggup kita simpulkan bahwa terdapat 3 orang yang terlibat dalam obrolan percakapan di telepon yakni panji, ibu jelita dan jelita. Dari situasi percakapan di telepon diatas memakai situasi formal dan informal yang ditandai dengan penggunaan bahasa baku dikala panji berbicara dengan ibu jelita. Kemudian terjadi transisi perubahan bahasa menjadi tidak baku dikala percakapan antara panji dan jelita berlangsung.
Dalam pola percakapan dua orang di telepon diatas panji sanggup menempatkan diri dalam tata bahasa. Artinya ia paham norma kebahasaan yakni selalu sopan dan memakai bahasa baku dikala berbicara dengan orang yang lebih tua.
Itulah beberapa pola percakapan 2 orang di telepon dengan sobat maupun orang renta dalam situasi formal dan informal. Pada dasarnya untuk melaksanakan obrolan di telepon kita harus ingat untuk selalu menanyakan identitas terlebih dahulu lantaran kita tidak tau siapa yang berbicara dengan kita di telepon. Untuk percakapan dengan sobat di telepon kita sanggup memakai bahasa tidak baku atau informal sedangan untuk percakapan dengan orang renta kita harus memakai bahasa baku dan formal.
No comments:
Post a Comment