Wednesday, November 13, 2019

Sifat Dan Referensi Pembiasan Cahaya Lengkap

Sifat dan Contoh Pembiasan Cahaya Lengkap - Dalam kehidupan sehari hari, sering kita jumpai insiden pembiasan cahaya. Mungkin anda pernah menjumpainya secara pribadi namun sulit untuk menjelaskannya. Ketika dibangku sekolah, kita juga dijelaskan mengenai sifat pembiasan cahaya beserta pola pembiasan cahayanya. Lalu apa itu pembiasan cahaya? Pada kesempatan kali ini aku akan menjelaskan perihal sifat pembiasan cahaya dan pola pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari hari. Untuk lebih jelasnya sanggup anda simak di bawah ini.
Sifat dan Contoh Pembiasan Cahaya Lengkap Sifat dan Contoh Pembiasan Cahaya Lengkap
Pembiasan Cahaya

Sifat dan Contoh Pembiasan Cahaya Lengkap

Pengertian pembiasan cahaya ialah insiden dimana arah cahaya dibelokkan ketika memasuki medium yang kerapatan optiknya berbeda. Contohnya berkas cahaya yang melalui medium udara akan berbeda arah cahaya ketika masuk ke dalam medium air ataupun kaca. Perbedaan ini dikarenakan indeks bias atau kerapatan optiknya juga tidak sama. Kerapatan optik di udara lebih kecil dibandingkan kerapatan optik pada kaca. Kerapatan optik (indeks bias) udara yaitu 1 dan kerapatan optik (indeks bias) beling ialah 1,3. Dibawah ini terdapat beberapa sifat pembiasan cahaya beserta pola pembiasan cahaya.
Baca juga : Rumus Tekanan Hidrostatis Beserta Contoh Soalnya

Sifat Pembiasan Cahaya

Pembiasan cahaya mempunyai sifat sifat yang dipakai ketika memasuki medium yang berbeda. Berikut beberapa sifat pembiasan cahaya:
Sifat dan Contoh Pembiasan Cahaya Lengkap Sifat dan Contoh Pembiasan Cahaya Lengkap
Skema Sifat Pembiasan Cahaya
Mendekati Garis Normal
Sifat pembiasan cahaya yang pertama ialah mendekati garis normal. Pembiasan tersebut akan terjadi bila berkas cahaya dari medium yang kerapatannya kurang menuju medium yang kerapatannya lebih, maka akan terjadi pembiasan cahaya yang mendekati garis normal. Misalnya berkas cahaya yang berasal dari udara masuk ke dalam air.

Menjauhi Garis Normal
Sifat pembiasan cahaya selanjutnya ialah menjauhi garis normal. Pembiasan tersebut akan terjadi bila berkas cahaya dari medium yang kerapatannya besar menuju medium yang kerapatannya kecil maka akan terjadi pembiasan cahaya yang menjauhi garis normal. Misalnya berkas cahaya yang berasal dari dalam air masuk ke udara. 

Arah cahaya yang akan dibiaskan dipengaruhi oleh besar indeks bias terhadap sudut biasnya. Jika berkas cahaya mendekati garis normal maka sudut biasnya akan lebih kecil, begitu pula sebaliknya.
Baca juga : Sifat Bayangan Cermin Datar, Cermin Cekung, dan Cermin Cembung

Contoh Pembiasan Cahaya

Pembiasan cahaya sanggup kita amati dalam kehidupan sehari hari. Berikut beberapa pola pembiasan cahaya :
  • Pensil maupun sedotan yang dimasukkan ke dalam gelas yang didalamnya terdapat air, maka akan terlihat ibarat patah.
  • Terciptanya pelangi alasannya yaitu titik titik air mengalami pembiasan cahaya.
  • Kolam atau sungai yang jernih seakan akan terlihat dangkal, meskipun bekerjsama kolam/sungai tersebut cukup dalam.
Peristiwa pembiasan cahaya pertama kali di temukan oleh Snellius. Kemudian terciptalah Bunyi Hukum Snellius yaitu:

"Berkas sinar datang, garis normal, dan berkas sinar bias berada pada satu bidang (bidang yang sama)."

Indeks bias pada pembiasan cahaya ialah bilangan tetap yang berasal dari perbandingan sinus sudut bias dengan sinus sudut datang. Berikut rumusnya:
Sin1 x n1 = Sin2 x n2
Contoh Soal
Sinar laser dihadapkan menuju beling plan paralel. Kemudian sinar laser yang tiba mempunyai sudut 45 derajat. Namun sesudah diukur biasnya mempunyai sudut 30 derajat. Lalu berapakah indeks bias pada beling plan paralel?

Jawab:
 Sin1 x n1 = Sin2 x n2
Sin 45 x 1 = Sin 30 x n2
   √2/2 x 1 = 1/2 x n2
            n2 = √2/2 :1/2
            n2 = √2
                 = 1,4

Demikianlah klarifikasi mengenai sifat pembiasan cahaya dan pola pembiasan cahaya. Semoga artikel ini sanggup menambah wawasan anda. Terima kasih.

No comments:

Post a Comment