Wednesday, November 6, 2019

Proses Masuk Dan Berkembangnya Hindu Budha Di Indonesia

Proses Masuk dan Berkembangnya Hindu Budha di Indonesia - Selain masa penjajahan yang panjang dikala Indonesia ingin merdeka, ada pula agama agama yang mulai berkembang di Indonesia. Pada masa perdagangan di Indonesia agama Hindu Budha mulai masuk dengan membawa kebudayaan kebudayaan masing masing. Orang orang India mulai aktif dalam perdagangan alasannya ialah mereka ingin membuatkan serta mengembangkan agama yang telah mereka anut. Tak hanya itu mereka juga tertarik dengan kekayaan Indonesia yang melimpah menyerupai cengkih, perak, emas, maupun lada. Hal tersebut sanggup diketahui dari pernyataan Claudius Ptolomeus yang berasal dari Yunani. Sejak kala ke 5 Masehi proses perkembangan tersebut telah terjadi. Dengan masuknya pedagang pedagang dari luar negerilah yang menciptakan Indonesia mengenal dan memahami kebudayaan serta agama yang mereka bawa.

Proses Masuk dan Berkembangnya Hindu Budha di Indonesia

Indonesia mempunyai bermacam-macam agama dengan kebudayaan yang dimiliki oleh agama masing masing. Namun walaupun keberagaman tersebut Indonesia tetap hidup rukun dan saling menghargai. Salah satu agama dan kebudayaan yang masuk ialah agama Hindu Budha. Awal terjadi masuknya hindu budha dikala perdagangan menuju Indonesia. Kali ini saya akan menjelaskan proses masuk dan berkembangnya Hindu Budha di Indonesia. Untuk lebih jelasnya eksklusif saja kita simak dibawah ini.
Proses Masuk dan Berkembangnya Hindu Budha di Indonesia Proses Masuk dan Berkembangnya Hindu Budha di Indonesia
Proses Masuk dan Berkembangnya Hindu Budha di Indonesia

Proses Masuknya Hindu Budha di Indonesia

Pada awal masehi terdapat kerjasama antara dua negara yang mempunyai peradaban serta ekonomi yang tinggi. Untuk tidak menyianyiakan negara mereka masing masing maka diadakannya  kerjasama dalam bidang perdagangan maupun ekonomi dengan baik. Negara tersebut ialah negara Cina serta negara India. Jalur perdagangan yang terjadi antara kedua negara tersebut sanggup dilakukan melalui jalur darat maupun jalur laut. Jalur bahari yang dilalui antara Cina dengan India sanggup disebut dengan Selat Malaka. Selat tersebut berada bersahabat dengan Indonesia sehingga Indonesia mendapat laba dari perdagangan Cina India tersebut. Indonesia berada diantara jalur silang dua samudera serta dua benua. Dengan posisi tersebut maka laba yang sanggup diperoleh Indonesia mencakup sanggup mempunyai kesempatan dalam melaksanakan perdagangan yang bersifat Intenasional, sering kedatangan negara negara luar menyerupai Arab, Cina, India maupun Persia, pergaulan antar negara semakin berkembang, serta masuknya pegaruh Hindu Budha dengan kebudayaan masing masing. Indonesia ikut andil dalam perdagangan tersebut sehingga mengakibatkan kebudayaan serta agama yang mereka anut sanggup tercampurnya budaya yang telah ada. 

Ada pula teori yang berdasarkan para hebat yang menyatakan proses masuknya budaya Hindu Budha di Indonesia yang meliputi:
  • Teori Ksatria 
Teori ini dikemukakan oleh F.D.K Bosch yang merupakan tokoh pendukung dalam teori ini. Di dalam teori ini budaya maupun agama Hindu Budha disebarkan dan dikembangkan oleh ksatria ksatria. Pada jaman dahulu dalam negara India terdapat peperangan antara masyarakat satu dengan masyaraat lain. Peperangan tersebut mengakibatkan kejenuhan serta kekalahan bagi beberapa orang. Orang orang yang mengalami kekalahan tersebut kemudian pergi meninggalkan negaranya alasannya ialah malu. Bahkan orang orang tersebut juga berada dan menetap di Indonesia. Orang orang tersebutlah yang kemudian membangun kelompok gres serta mengembangkannya di Indonesia. Hal tersebutlah yang menciptakan agama serta budaya Hindu Budha sanggup masuk dan menyebar di Indonesia.
  • Teori Brahmana
Teori ini telah dikemukakan dan didukung oleh Van Leur. Tokoh tersebut menyatakan kelompok brahmanalah yang telah membuatkan agama dan budaya Hindu Budha yang terdapat di Indonesia. Bahkan brahmana juga diundang dan dipercaya penguasa negara Indonesia dalam mengangkat raja serta memimpin proses keagamaannya pula.

  • Teori Waisya
Tokoh hebat yang mengemukakan teori ini ialah N.J. Krom. Teori ini mulai disebarkan oleh kaum kaum waisya. Para kaum inilah yang telah membuatkan Hindu Budha di Indonesia. Tak hanya penyebaran saja namun mereka juga mempunyai kekerabatan baik antara pengusaha dengan rakyat. Karena kekerabatan inilah yang menciptakan agama serta budaya Hindu Budha sanggup tersebar.
  • Teori Sudra
Teori ini menceritakan bahwa kaum sudra telah dibuang dalam peperangan yang terjadi di negara India. Hal tersebut telah dinyatakan oleh Von Van Faber. Kemudian kelompok sudralah yang mempunyai prosentase yang besar dalam penyebaran Hindu Budha di Indonesia. Hal tersebut bermula dikala kelompok sudra meninggalkan India alasannya ialah mengikuti jejak kelompok Waisya.
Baca juga : Sejarah Pembentukan PPKI (Latar Belakang, Tujuan, dan Tugas PPKI)
  • Teori Arus Balik
Tidak hanya para hebat saja yang ikut andil dalam penyebaran agama Hindu Budha di Indonesia. Selain hal tersebut diduga masyarakat Indonesia juga mempelajari dan memahami agama serta budaya Hindu Budha tersebut. Dalam mempelajari agama tersebut diluar negeri mereka membentuk sebuah perkumpulan yang sanggup disebut Sanggha. Mereka mempelajari setiap detil Hindu Budha yang berkembang sesudah mereka telah paham kemudian kembali menuju negara Indonesia lagi. Penyebaran Hindu Budha tersebut kemudian masuk di Indonesia. Hal tersebut merupakan Teori Arus Balik.

Selain teori tersebut saya juga akan membahas mengenai agama Hindu dan agama Budha tersebut. Anda sanggup menyimaknya dibawah ini:

1. Agama Hindu
Agama Hundu terdapat di negara India semenjak tahun 1500 SM. Mereka juga mengajarkan ajarannya berdasarkan Kitab Weda. Kitab Weda terdapat empat Samhit(bagian) yang mencakup Reg Weda (lagu kebanggaan kepada dewa), Yajur Weda (mantera dalam upacara keselamatan), Sama Weda (suara nyanyian yang bersifat suci), dan Atharwa Weda (doa yang berfungsi dalam menyembukan penyakit). Selain Kitab Weda agama Hindu mempunyai kitab lain yang juga penting menyerupai Kitab Upanishad (ajaran dalam mengikuti banyak dewa/Polytheisme) dan Kitab Brahmana (berhubungan dengan sesaji dalam upacara). Dalam Polytheisme terdapat tingkatan yang kuasa yang disebut Trimurti yaitu Dewa Bramana merupakan yang kuasa tertinggi yang disebut yang kuasa Pencipta, Dewa Wisnu yang memelihara dan melindungi pengikut pengikutnya, serta Dewa Siwa merupakan yang kuasa terendah yang merusak merusak nikmat yang telah diciptakan oleh yang kuasa pencipta. 

Dalam agama Hindu juga terdapat Dewa Indra atau Dewa Air sebagai penurun hujan dan Dewa Agni atau Dewa Api. Orang orang juga menganggap beberapa tempat suci menyerupai sungai Gangga yang sanggup menghilangkan dosa dosa yang telah dibentuk oleh umat umat Hindu sehingga mereka nanti akan sanggup menuju Nirwana. Selain itu juga ada tempat Benares yang merupakan bersemayamnya yang kuasa Siwa. Kaum Hindu juga membedakan masyarakat menjadi empat kasta yaitu Kasta Brahmana berisi pendeta pendeta, Kasta Ksatria berisi para darah biru dan raja maupun keluarganya, Kasta Waisya berisi pedagang menengah dan pengikutnya, serta Kasta Sudra berisi buruh kecil, budak dan petani. Adapula Kaum Candala yang merupakan pelanggar hukum aturan kasta tersebut dan dikeluarkan dari golongan kasta tadi.

2. Agama Budha
Pada tahun 531 SM mulai berkembanglah agama Budha yang telah dibawa oleh Sidharta Gautama. Sidharta Gautama mempunyai ayah sebagai raja yaitu Sudhodana serta mempunyai ibu berjulukan Dewi Maya. Kitab yang dipakai oleh agama Budha ialah Kitab Tripitaka yang memakai bahasa Poli yang berarti Tiga Keranjang. Kitab tersebut mengandung beberapa makna menyerupai Sutrantapittaka yang merupakan anutan serta larangan yang terdapat dalam Budha, Winayapittaka yang merupakan peraturan serta eksekusi bagi pemeluk agama Budha, dan Abdhidarmapittaka yang merupakan wacana hal yang berkaitan dengan agama Budha. Dalam mencapai Nirwana orang Budha harus melaksanakan kebenaran (Astavidha) yang mencakup niat, pandangan, perkataan, penghidupan, perbuatan, usaha, bersemedi dan perhatian yang dilakukan dengan benar. 
Serta harus melaksanakan kewajiban Tiga Kebaikan (Tri Dharma) menyerupai Budha yang dilakukan ialah berbakti pada sang Budha, Dharma yang berisi anutan yang harus diikuti, dan Sangga yang merupakan kebaktian terhadap pemeluk Budha lainnya. Agama Budha sanggup dibagi menjadi dua yaitu Budha Mahayana ialah pengikut yang saling bekerja sama dan tolong menolong untuk hingga ke surga dan Budha Hinayana yaitu masing masing harus berusaha sendiri untuk sanggup hingga ke surga serta semua orang sanggup hingga kesana. Adapula tempat tempat yang dianggap suci yang mencakup Kapilawastu (tempat Budha dilahirkan), Bodh Gaya (tempat semedi untuk mendapat Bodhi), Benares (tempat pertama kali Budha membuatkan ajarannya), dan Kusinagara (tempat dikala Budha meninggal)

Perkembangan Hindu Budha di Indonesia

Hindu Budha masuk ke Indonesia dengan membawa imbas dalam kehidupan warga Indonesia. Hal tersebut menciptakan budaya serta agama sanggup berubah dan ditambah lagi. Hal tadi menciptakan beberapa perubahan dan penambahan budaya menyerupai :
  • Sosilal yang mencakup perubahan tata kehidupan yang berupa adanya tingkatan kasta.
  • Kepercayaan yaitu agama yang mereka anut tanpa melupakan keyakinan nenek moyang.
  • Kebudayaan yang mengenalkan goresan pena kepada rakyat Indonesia serta menghasilkan budaya budaya lain menyerupai seni sastra, bangunan candi, dan kisah kisah Epos Mahabarata dan Ramayana.
  • Ekonomi yang pengaruhnya tidak terlalu besar alasannya ialah sebelumnya rakyat Indonesia telah mengenal perekonomian perdagangan serta pelayaran.
  • Agama yang merubah iman dinamisme serta animisme menjadi Hindu Budha sehingga tata krama sanggup terkendali.
  • Arsitektur yang berisi cara pembuatan bangunan maupun candi.
  • Pemerintahan yang berisi iman bahwa orang terkuatlah yang sanggup dijadikan kepala suku menyerupai dalam kerajaan Tarumanegara, Kutai maupun Sriwijaya.
  • Sastra yaitu menyerupai kisah mahabarata dan ramaya yang telah dibentuk sebelumya sehingga anak muda Indonesia sanggup menciptakan karya sastra lain menyerupai kisah sutasoma, arjunawiwaha dan masih banyak lagi.
  • Bahasa yang memperkenalkan bahasa Sansekerta maupun Pallawa yang telah dibuktikan dalam inovasi penemuan prasasti jaman dahulu.
Berkembangnya Hindu Budha juga menghasilkan kerajaan kerajaan yang telah bergaya  Hindu Budha menyerupai kerajaan Kutai yang terdapat di Jawa, kerajaan Salakanagara, kerajaan Sunda Galuh, kerajaan Tarumanegara, kerajaan Mataram Hindu, kerajaan Kalingga, kerajaan Kediri, kerajaan Singasari, kerajaan Majapahit, kerajaan Sriwijaya dan kerajaan Melayu Dharmasraya. Selain itu proses masuk serta perkembangan Hindu Budha juga meninggalkan beberapa peninggalan kerajaan yang telah berdiri seperti:
1. Seni Bangunan 
Seni bangunan tersebut juga menghasilkan candi candi yang bergaya Hindu Budha dari beberapa kerajaan. Kerajaan tersebut meninggalkan candi yang berbeda beda seperti:
Proses Masuk dan Berkembangnya Hindu Budha di Indonesia Proses Masuk dan Berkembangnya Hindu Budha di Indonesia
Seni Bangunan (Candi)
  • Peninggalan Kerajaan Mataram Lama
Candi yang bergaya Hindu menyerupai candi Gunung Wukir (sebelah timur wilyah Muntilan), candi Dieng (di tempat Wonosobo), candi Selogriyo (dikaki Gunung Sumbing), candi Pringapus (sebelah timur Gunung Sundoro), candi Gedong Songo (dilereng Gunung Ungaran), candi Perot dan candi Argopuro (dilereng Gunung Sumbing), candi Ijo (didekat candi Prambanan), candi Gebang dan candi Sambisari (dekat kota Yogyakarta), serta candi Lorojonggrang atau candi Prambanan (perbatasan Yogyakarta dengan Klaten). Selain itu ada pula candi yang bergaya Budha menyerupai candi Borobudur dan candi Mendut (Magelang), candi Kalasan (Sleman), candi sari (dekat candi kalasan), candi Sajiwan dan candi Banyunibo (dekat candi Prambanan), candi Plaosan dan candi Sewu (dekat candi Prambanan), candi Bubrah dan candi Lumbung (dekat candi Prambanan), candi ngawen (Muntilan) serta candi Pawon (Magelang).
  • Peninggalan Kerajaan Medang
Peninggalan candi kerjaan ini mencakup candi Lor (Nganjuk), candi Songgoroti (Batu Malang), candi Gunung Gangsir (Bangil), candi Belahan, candi Sumber Nanas (Blitar) dan Pertapaan Pucangan (di Gunung Penanggungan).
  • Peninggalan Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya juga meninggalkan beberapa candi mencakup candi Muara Takus (Riau), candi Gunung Tua (Sumut).
  • Peninggalan Kerajaan Singasari 
Berupa candi Kidal (Malang), candi Jawi (dekat Pringen), candi Singasari (Malang), dan candi Jago (Malang).
  • Peninggalan Kerajaan Majapahit
Majapahit mempunyai candi candi peninggalan yaitu candi Rimbi (Mojokerto), candi Simping, candi Panggih, candi Surawana (Kediri), candi Kalicilik (Blitar), candi Tigawangi (Pare), candi Pari (Porong), candi Jabung (Kraksaan Probolinggo), candi Tikus (Mojokerto), candi Panataran (Blitar), candi Brahu (Mojokerto), candi Samentar (Blitar), serta candi Sukuh (Karanganyar).
  • Peninggalan Kerajaan Kanjuruhan berupa Candi Badut (Malang).
  • Peninggalan Kerajaan Bali berupa candi Gunung Kawi (Tampaksiring)
2. Seni Rupa
Proses Masuk dan Berkembangnya Hindu Budha di Indonesia Proses Masuk dan Berkembangnya Hindu Budha di Indonesia
Seni Rupa (Relief)
Hasil dari seni rupa yang dihasilkan dari perkembangan Hindu Budha di Indonesia ialah seni relief. Relief merupakan karya seni yang berupa pengisian bidang yang terdapat pada dinding candi . Seperti halnya pada candi Borobudur terdapat relief karmawibbhangga dan pada candi Prambanan terdapat relief Ramayana, relief Kresnayana, relief Jajaghu, relief Surowono dan relief Panataran.

3. Seni Patung
Proses Masuk dan Berkembangnya Hindu Budha di Indonesia Proses Masuk dan Berkembangnya Hindu Budha di Indonesia
Seni Patung
Pada peninggalan perkembangan Hindu Budha yang masuk di Indonesia juga menghasilkan seni patung yang biasanya merupakan patung Dewa Dewi.

4. Seni Sastra
Proses Masuk dan Berkembangnya Hindu Budha di Indonesia Proses Masuk dan Berkembangnya Hindu Budha di Indonesia
Seni Sastra
Seni sastra juga telah ditinggalkan oleh beberapa kerajaan. Kerajaan tersebut menyerupai Kerajaan Kediri menghasilkan  karya sastra Baratayudha, Hariwangsa, Gatotkacasraya, Wratasancaya, Smaradhana, dan Krenayana. Adapula Kerajaan Majapahit dengan hasil karya sastraya yaitu Kertagama, Sutasoma, Sundayana, serta karya sastra berupa kitab Sorandoko.

Demikianlah klarifikasi mengenai proses masuk dan berkembangna Hindu Budha di Indonesia. Dengan adanya agama serta budaya gres yang dibawa oleh Hindu Budha sanggup menciptakan keberagaman peninggalan serta karya lainnya yang terdapat di Indonesia. Semoga artikel ini sanggup bermanfaat. Terima kasih.

No comments:

Post a Comment