Proses Masuknya Penjajahan Bangsa Eropa ke Indonesia
Proses masuknya penjajahan bangsa Eropa dimulai ketika Eropa ingin berusaha mengembalikan masa kejayaannya ketika perang salib dengan imperium Islam. Pengembalian masa kejayaan tersebut terjadi pada masa pasca renaissance. Akibat Perang Salib tersebut menciptakan bangsa Eropa harus melaksanakan penjelajahan antar samudera lantaran pelabuhan Konstantinopel mereka gagal direbut. Pada balasannya bangsa Eropa hingga di Indonesia. Terdapat beberapa bangsa Eropa ibarat Spanyol, Belanda, Inggris maupun Portugis yang berusaha untuk menguasai Indonesia. Proses penjajahan bangsa Eropa ke Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:
Dibawah ini terdapat beberapa bangsa Eropa yang berusaha menjajah Indonesia. Proses masuknya penjajahan bangsa Eropa ke Indonesia dari beberapa negara berbeda beda. Mulai dari Portugis, Inggris, Belanda dan lain lain mempunyai sejarah penjajahan yang berbeda pula. Untuk lebih jelasnya maka anda sanggup menyimaknya dibawah ini.- Tenciptanya kebijakan Gold, Glory serta Gospel.
- Adanya perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan dalam hal navigasi dan geografi.
- Politik Merkantilisme.
- Penghentian perdagangan Asia dengan Eropa pada tahun 1453 lantaran hancurnya kota Konstantinopel.
- Sebuah perjalanan Marcopolo yang ditulis dalam sebuah buku berjudul Imago Mundi atau gambaran dunia serta Il Milione atau sejuta keajaiban.
Baca juga : 8 Peninggalan Sejarah Kerajaan Islam di Indonesia
Proses Masuknya Penjajahan Bangsa Portugis
Bangsa Portugis merupakan awal mula penjajahan bangsa Eropa ke Indonesia. Proses masuknya penjajahan bangsa Eropa ini dimulai pada tahun 1498. Pada tahun tesebut bangsa Portugis hingga di India khususnya dikota Calcuta, kemudian Portugis mendirikan sebuah kantor dagang dikota Goa pada tahun 1551. Setelah pendirian kantor tersebut kemudian Portugis menjajah malaka semoga sanggup dikuasai. Penjajahan bangsa Eropa tersebut tidak berhenti begitu saja melainkan mereka melaksanakan kekerabatan dagang dengan wilayah Maluku yang merupakan penghasil rempah rempah di Indonesia. Pada tahun 1512 pihak Portugis mendarat dikota Maluku dengan jalur laut. Diwilayah tersebut terdapat beberapa kapal yang berlabuh dengan pimpinan Alfonso de Albuquerque.
Pihak Maluku menyambut Portugis dengan baik lantaran mereka tidak mengetahui bahwa ketika itulah proses masuknya penjajahan bangsa Eropa akan dimulai. Akibat ketidaktahuan tersebut pihak Maluku berlomba lomba untuk memperlihatkan hasil rempah rempah mereka semoga kehidupan masyarakat sanggup terbantu untuk menghadapi para musuh. Saat itu Ternate masih dipimpin oleh Kaicil Darus. Sultan Ternate bahkan meminta sumbangan kepada Portugis semoga sanggup membantu mereka menciptakan sebuah benteng semoga musuh tidak sanggup menyerang. Pada tahun 1552 undangan mereka dikabulkan oleh Portugis dan dibuatkan sebuah beteng Saint Jhon. Niat penjajahan bangsa Eropa tersebut masih belum dilaksanakan lantaran menunggu waktu yang tepat.
Baca juga : Sejarah Munculnya Kerajaan Islam di Indonesia
Ternyata pembuatan benteng Saint Jhon oleh Portugis harus dibayar mahal oleh Sultan Ternate. Beliau harus membayarnya dengan program menandatangani sebuah perjanjian monopoli perdagangan dengan Portugis. Proses penjajahan bangsa Eropa ke Indonesia pun dimulai. Akibat penandatanganan tersebut menciptakan kesengsaraan dalam hal perdagangan rempah rempah. Bahkan rempah rempah tersebut harus diperjual belikan dengan pihak Portugis saja, lantaran pihak Maluku tidak boleh memperdagangkan rempah rempah tersebut secara bebas. Hal tersebut menjadikan rakyat menjadi rugi dan muncullah permusuhan antara Ternate dengan pihak Portugis. Penjajahan bangsa Eropa (Portugis) tidak hanya menguasai dalam hal rempah rempah saja melainkan Portugis juga membuatkan agama Khatolik secara aktif. Penyebaran tersebut dilakukan oleh Franciscus Xaverius.
Proses Masuknya Penjajahan Bangsa Spanyol
Proses masuknya penjajahan bangsa Eropa ke Indonesia selanjutnya dilakukan oleh bangsa Spanyol. Bangsa Spanyol mulai tida di Maluku khususnya di kota Todore pada tahun 1521. Mereka kemudian bersinggah di wilayah Bacan maupun Jailolo. Pihak Spanyol tergolong kedalam ekspedisi yang berjulukan megelhaens del cano. Pihak Maluku tersebut juga menyambut baik kedatangan bangsa Spanyol lantaran ketika itu Maluku sedang bermusuhan dengan bangsa Portugis. Sama ibarat Portugis yang merencanakan untuk melaksanakan penjajahan di Indonesia. Penjajajahan bangsa Spanyol ditutupi dengan sikapnya yang berpura pura baik dan mendukung Maluku dalam permusuhannya dengan Portugis.
Proses masuknya penjajahan bangsa Eropa ke Indonesia selalu dikemas dengan tipu muslihat. Penjajahan bangsa Spanyol kepada Maluku tersebut merupakan keberhasilan yang besar lantaran Maluku ialah wilayah yang paling diinginkan untuk dikuasai. Para bangsa Eropa mengidam idamkannya lantaran Maluku ialah sebuah kota penghasil rempah rempah yang paling besar. Kedatangan bangsa Spanyol dianggap melanggar perjanjian monopoli antara Portugis dengan Maluku. Pelanggaran tersebut menciptakan bangsa Portugis dan bangsa Spanyol bersaing untuk mendapat rempah rempah dari Maluku. Kota Maluku dibagi atas Ternate dan Tidore. Kedua kota tersebut melaksanakan komplotan yang berbeda.
Baca juga : Sejarah Kerajaan Samudera Pasai
Pada balasannya Sultan Ternate memihak kepada bangsa Portugis, sedangkan Sultan Tidore memihak kepada bangsa Spanyol. Proses penjajahan bangsa Eropa ke indonesia yaitu antar bangsa Spanyol dan Portugis diselesaikan dengan cara negosiasi Saragosa pada tahun 1529. Perundingan tersebut menghasilkan Perjanjian Saragosa yang berisi kesepakatan Spanyol dan Portugis. Perjanjian tersebut berisi bangsa Portugis harus tetap melaksanakan acara perdagangan di Maluku dan bangsa Spanyol harus meninggalkan Kepulauan Maluku dan menjalin kekerabatan dagang dengan pihak Filipina. Dengan perjanjian tersebut balasannya Portugis berhasil menguasai perdagangan monopoli di Maluku dan Spanyol kemudian meninggalkan kota Maluku.
Proses Masuknya Penjajahan Bangsa Belanda
Proses masuknya penjajahan bangsa Eropa ke Indonesia dimulai semenjak Belanda membeli hasil rempah rempah dari kota Lisabon Portugis. Bangsa Belanda pada masa tersebut masih dijajah oleh Spanyol. Namun lantaran Portugis telah dikuasai Spanyol kemudian pada tahun 1585 pihak Belanda tidak lagi mengambil rempah rempah ke Portugis lagi. Bangsa Belanda kemudian melalukan pelayaran ke Indonesia pada April 1595 dengan empat buah kapal. Kapal tersebut dipimpin oleh Cornelis de Houtman maupun De Keyzer. Pelayaran yang dipimpin oleh de houtman memasuki Indonesia dengan melewati selat Sunda. Sedangkan bangsa Belanda lainnya menuju Indonesia melalu jalur pelayaran Portugis. Penjajahan Bangsa Eropa tidak berhenti seiring berkembangnya jaman.
Kedatangan bangsa Eropa untuk menjajah Belanda dipengaruhi beberapa faktor ibarat :
- Para pihak eropa mempunyai jiwa petualang sehingga menyukai penjelajahan antar samudera.
- Orang orang Timur Tengah menguasai jalur pelayaran maupun sentra perdagangan.
- Menginginkan rempah rempah yang bersasal dari tanah aslinya serta ingin mendapatkannya dengan harga yang murah kemudian dijual dengan harga yang mahal.
- Mulai berkembangnya teknologi pengetahuan ibarat alat peta maupun kompas yang sanggup memudahkan bangsa Eropa untuk menemukan sesuatu yang baru.
- Bangsa Eropa ingin membuatkan kembali agama agama Katolik ke Indonesia demi melanjutkan perang Salib yang pernah terjadi dimasa lampau.
Proses masuknya penjajahan bangsa Eropa meninggalkan jejak kesengsaraan yang mendalam bagi warga Indonesia. Pejajahan bangsa eropa ini dilakukan lantaran mereka menginginkan hasil rempah rempah yang melimpah dengan harga yang cukup murah. Pihak Indonesiapun tidak tinggal diam, mereka merencanakan untuk menyebarkn agama Islam dengan berlayar antar Samudera. Pelayaran tersebut bertujuan semoga Indonesia sanggup lebih kaya dan jaya lagi. Penjajahan indonesia ini diawali dengan proses berdagang. Namun dengan jalur perdagangan maka kejayaan dan kekayaan akan terwujud. Indonesia mengalami proses penjajahan dari serangan luar sekitar 350 tahun.
Baca juga : Biografi Cut Nyak Dhien Pahlawan Wanita Indonesia
Penjajahan bangsa Eropa Portugis dimulai ketika mereka bersaing untuk mendapat Malaka. Pihak malaka dipimpin oleh Mahmud Syah (bertugas pada tahun 1488 ampai 1528 SM). Namun pihak Belanda dipimpin Alfonco De Alberqueque. Setelah menguasai malaka kemudian Belanda kembali berusaha untuk menakhlukkan Maluku yang mempunyai hasil rempah rempah yang banyak. Bangsa Eropa lainnya mengetahui bahwa Indonesia terutama diwilayah Maluku mempunyai aset yang cukup besar sehingga mereka bersaing untuk mendapat Maluku. Akhirnya Belanda diusir dari Maluku pada tahun 1575.
Penjajahan bangsa Eropa ke Indonesia menjadikan sistem imperalisme dan kolonialisme Barat menjadi berkembang di Indonesia. Proses masuknya penjajahan bangsa Eropa tersebut disebabkan beberapa faktor yang mendukung adanya penjajahan. Penjajahan Indonesia juga diakibatkan lantaran terjadinya perubahan politik yang mencakup Perang Salib, runtuhnya Kerajaan Romawi Barat, serta hancurnya kerajaan Byzantium. Tidak hanya bidang politik saja yang dipengaruhi melainkan bidang ekonomi dan sosial juga besar lengan berkuasa sehingga bangsa eropa banyak menyebar dibelahan dunia termasuk di Indonesia.
Indonesia mempunyai beberapa kerajaan Islam yang berdiri. Kerajaan tersebut sudah bangun sebelum penjajahan bangsa Eropa masuk ke Indonesia. Banyak sekali wilayah Indonesia yang dijadikan sebagai sentra perdagangan ibarat Banten, Demak, Aceh, Ternate, Cirebon, Banjar, Tidore maupun Makasar. Namun akhir perdagangan tersebut menjadikan masuknya penjajahan bangsa Eropa ke Indonesia. Bangsa Eropa yang pertama kali tiba ke Indonesia ialah bangsa Portugis. Setelah itu dilanjutkan bangsa Spanyol tiba ke Indonesia dengan berlabuh di kota Maluku, Kalimantan, dan Tidore pada tahun 1521. Namun ketika berada di Maluku terjadi sebuah persaingan antara Portugis dengan Spanyol. Persaingan tersebut menjadikan komplotan Ternate yang memihak kepada Portugis dan wilayah Tidore bersekutu dengan pihak Spanyol.
Penjajahan bangsa eropa tersebut diselesaikan dengan perjanjian Tordesilas antara bangsa Spanyol dan Portugis pada tahun 1534. Dalam perjanjian tersebut menjelaskan bahwa bangsa Spanyol merupakan bangsa jajahan Portugis dan Spanyol harus meninggalkan maluku serta kembali ke Filipina. Penjajahan yang dilakukan oleh bangsa eropa meninggalkan imbas Kolonialisme serta Imperalisme dalam bidang budaya, sosial, politik maupun ekonomi.
Kedaulatan VOC atau Vereenigde Oost Indische Compagnie
Kedaulatan VOC bangun dinegara Indonesia diakibatkan lantaran penjajahan Belanda pada tahun 1596 yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman. Penjajahan bangsa Eropa ke Indonesia dilakukan oleh pihak belanda yang pertama kali mendarat dikota Banten. Kedatangan Belanda dikota Banten awalnya dicurigai, namun Belanda mempunyai tipu budi kancil dan meyakinkan pihak Banten bahwa mereka hanya ingin melaksanakan kegiatan perdagangan saja. Kedatangan Belanda tersebut disambut baik oleh penguasa Banten lantaran dianggap akan menambah pendapatan dalam bidang perdagangan serta sanggup membantu mereka untuk melawan Portugis. Namun ternyata kerjasama tersebut tidak berlangsung usang lantaran bangsa Eropa mengalami persaingan untuk mendapat kekayaan Indonesia.
Baca juga : Sejarah Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Persaingan tersebut menciptakan penjajahan bangsa Eropa semakin parah. Bangsa Belanda pun yang awalnya bersikap baik kemudian bermetamorfosis bergairah dan menciptakan keonaran. Pihak Bantenpun tidak tinggal membisu dan menangkap semua orang Belanda termasuk Cornelis de Houtman. Pihak Belanda yang tidak terima terhadap perlakuan Banten kemudian menembak kapal kapal Banten. Suasana penjajahan bangsa Eropa tersebut semakin memanas. Akhirnya permusuhan antara Banten dan Belanda diselesaikan dengan cara perjanjian. Perjanjian tersebut berisi pihak Banten harus membebaskan semua tawanan Belanda namun mereka meminta imbalan semoga Belanda meninggalkan kota Banten. Belandapun meninggalkan Banten dan melaksanakan pelayaran menuju Pantai Utara Jawa.
Penjajahan bangsa Eropa ke Indonesia tidak berhenti begitu saja. Penjajahan yang sempat mereka lakukan mengatakan laba yaitu Belanda mengetahui jalur pelayaran bangsa Indonesia yang mempunyai hasil rempah rempah yang banyak. Bangsa Belanda kembali ke kota Banten yang kedua kalinya pada tahun 1598. Namun ketika itu mereka dipimpin oleh Jacob Van Neck. Kedatangan Belanda yang kedua kalinya juga disambut baik oleh pihak Banten walaupun sebelumnya mereka telah menciptakan keonaran. Setibanya Jacob Van Neck bersama kelompoknya di Banten kemudian diikuti oleh pedagang dari Belanda lainnya.
Namun ternyata kedatangan Belanda tersebut bertujuan untuk melaksanakan proses penjajahan bangsa Eropa ke Indonesia. Mereka menciptakan sebuah planning semoga penjajahan tersebut sanggup berjalan dengan baik. Akhirnya pada tahun 1602 Belanda menciptakan sebuah perkumpulan dagang yang berjulukan Vereeningde Oost Indische Compagnie atau VOC yang bertempat di Amsterdam. VOC dibuat dengan tawaran dari Johan Van Oldenborneve. Pembentukan VOC bertujuan semoga tidak ada persaingan dagang diantara pedagang Belanda serta bertujuan untuk menyaingi perdagangan Inggris yang terdapat di India. Kedatangan VOC ke Indonesia juga bertujuan untuk menguasi monopoli perdagangan rempah rempah di Indonesia, menguasai Indonesia serta menguasai pelabuhan yang paling besar lengan berkuasa di Indonesia.
Proses penjajahan bangsa Eropa ke Indonesia yang dilakukan leh VOCpun berjalan dengan baik. Namun pihak VOC mengatakan Hak Oktroi kepada negara lain semoga keberadaannya sanggup didukung. Hak tersebut berisi perihal :
- Hak mempunyai benteng pertahanan dan angkatan perang.
- Hak untuk mengadakan penjajahan dan peperangan.
- Hak monopoli dagang yang terjadi diwilayah Afrika dan Amerika Selatan.
- Hak untuk mengumpulkan pajak.
- Hak untuk mengangkat pegawai.
- Hak untuk mencetak uang dan mengedarkannya.
- Hak untuk melaksanakan perjanjian dengan raja di Indonesia.
- Hak untuk menjadi wakil Belanda menjajah Indonesia.
Penjajahan bangsa Eropa ke Indonesia dimulai dengan adanya monopoli rempah rempah yang memberlakukan hak eksterposi yatiu hak untuk mengurangi hasil rempah rempah dengan cara mengurangi penebangan. Tidak hanya monopoli dagang saja yang dilakukan oleh pihak VOC melainkan memberlakukan sistem tanam paksa di Indonesia. Penjajahan bangsa Belanda tersebut menciptakan Indonesia menjadi sengsara. Namun pada tanggal 31 Desember 1799 organisasi VOC dibubarkan lantaran mengalami kebangkrutan.
Demikilanlah klarifikasi mengenai proses masuknya penjajahan bangsa Eropa ke Indonesia. Penjajahan tersebut dilakukan oleh beberapa bangsa Eropa dengan membawa kesengsaraan bagi Indonesia. Semoga artikel ini sanggup menambah pengetahuan anda. Terima kasih.
No comments:
Post a Comment