Apa bedanya dengan akuntansi konvensional ?
Perkembangan transaksi akuntansi syariah selesai akibat ini mengalami kemajuan yang pesat baik pada acara perjuangan dan juga forum keuangan ibarat bank, pasar modal, asuransi, forum pembiayaan dan yang lainnya yang mempunyai basis syariah.
Meningkatnya transaksi syariah menciptakan akuntansi syariah semakin dilirik oleh masyarakat.
Lalu, bagaimanakah pengertian akuntansi syariah itu sendiri?
Pengertian Akuntansi Syariah
Akuntansi Syariah |
Akuntansi syariah yakni ilmu akuntansi yang lebih berorientasi sosial, tidak hanya menjadi alat dalam mengartikan fenomena fenomena ekonomi yang berukuran moneter, namun juga menjadi sebuah metode yang menjelaskan bagaimana fenomena fenomena ekonomi tersebut berjalan didalam masyarakat berlandaskan fatwa islam
Konsep akuntansi syariah secara garis besar hampir sama dengan konsep akuntansi konvensional yang terdiri atas:
- Entitas Bisnis
- Kesinambungan
- Stabilitas Daya Beli Unit Moneter
- Periode Akuntansi.
Akuntansi syariah didalamnya termasuk gosip isu yang tidak umum dipikirkan oleh akuntansi konvensional.
Salah satu misalnya yakni bentuk perhitungan yang menganjurkan transaksi apa saja yang boleh dan apa yang dilarang.
Akuntansi syariah berdasarkan Sofyan S. Harahap yakni tentang penggunaan ilmu akuntansi didalam menjalankan syari'ah islam. (yang ditulis dalam bukunya: Akuntansi Sosial Ekonomi dan Akuntansi Islam : 56)
Akuntansi syariah pada realita dapat terefleksikan pada akuntansi zakat.
Akuntansi zakat memperlihatkan proses dimana harta atau kekayaan yang diperoleh oleh perusahaan dengan cara yang halal berdasarkan syariat islam.
Hal ini merupakan sebuah pola dari turunan hisab (perhitungan) yang merupakan bidang dari akuntansi yang menekankan pertanggungjawaban (accountability)
Tidak berbeda dengan akuntansi konvensional, akuntansi syariah juga dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan dalam mengidentifikasi, mengklarifikasi serta melaporkan kegiatan ekonomi yang nantinya akan dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi oleh sebuah entitas usaha.
Lalu apa bedannya akuntansi syariah dengan akuntansi konvensional ?
Pembeda terbesar yakni ada pada kegiatan ekonomi yang dilakukan dan dilaporkan
Pada akuntansi syariah acara kegiatan ekonomi harus berlandaskan pada prinsip kaidah kaidah syariah yang ditentukan.
Kegiatan ekonomi yang mengandung riba, judl, penipuuan, barang barang yang tidak halal ibarat minuman keras, rokok, bab1, prostltusi, jual beli sistem ngijo (buah) dan barang atau jasa yang membahayakan maupun yang mengandung kezaliman yakni beberapa pola yang tidak dapat diterapkan dalam akuntansi syariah
Transaksi yang keluar dari konsep syariah tidak dapat dilakukan pencatatan sebab melanggar syarat syariat
Untuk memahami akuntansi syariah maka diharapkan suatu pemahaman yang benar benar berafiliasi dengan Islam dan substansinya didalam kehidupan manusia.
Tidak sekedar hanya menciptakan laporan "perusahaan untung berapa"?
No comments:
Post a Comment