Cara menghitung kepadatan penduduk aritmatik fisiologis dan agraris |
Cara Menghitung Kepadatan Penduduk (Aritmatik, Fisiologis, dan Agraris)
Kepadatan penduduk tidak hanya menjadikan penurunan persediaan sumber daya alam saja. Tetapi juga menjadikan peningkatan pencemaran lingkungan. Jumlah penduduk yang semakin meningkat akan menciptakan pencemaran lingkungan semakin meningkat pula lantaran produksi limbah setiap harinya akan bertambah. Selain itu kepadatan penduduk juga kuat terhadap keadaan sosial budaya dalam sebuah daerah. Padatnya penduduk sebuah kawasan akan menciptakan kemudahan umum semakin banyak dibutuhkan, misalnya jalan, sekolah, drainase, perumahan, sanitasi, dan sebagainya. Semakin jarang jumlah penduduk ataupun semakin padat penduduknya maka akan menunjukkan dampak faktual dan negatifnya. Kemudian cara menghitung kepadatan penduduk baik secara aritmatik, fisiologis, ataupun agraris intinya hampir sama, yaitu menghitung rata rata dalam jumlah penduduk per km persegi.
Baca juga : Pengertian AMDAL, Tujuan, Fungsi, dan Manfaat AMDAL
Seperti yang kita ketahui bahwa penduduk ialah orang yang berhak secara aturan untuk tinggal dalam sebuah daerah, alasannya sudah mempunyai bukti surat resmi. Misalnya KTP, bukti kewarganegaraan maupun bukti surat resmi lainnya. Maka dari itu kepadatan penduduk sanggup diartikan sebagai banyaknya orang yang tinggal dalam sebuah daerah/wilayah per satuan luas. Kepadatan penduduk tersebut mempunyai satuan luas menyerupai orang/km², jiwa/hektar, jiwa/km², ataupun orang/hektar. Satuan ini biasanya dipakai dalam rumus cara menghitung kepadatan penduduk, baik secara aritmatik, fisiologis, maupun agraris.
Dibawah ini terdapat cara menghitung kepadatan penduduk secara aritmatik, fisiologis dan agraris. Pengukuran tersebut aku sajikan dalam bentuk rumus dan pola soal. Berikut klarifikasi selengkapnya:
Kepadatan Penduduk Aritmatik
Kepadatan penduduk aritmatik yakni kepadatan penduduk yang dihitung persatuan luasnya. Adapun cara menghitung kepadatan penduduknya sanggup memakai rumus dibawah ini:
Contoh soal:
Jumlah penduduk pada tahun 2008 sebesar 8.250.000 jiwa disuatu wilayah. Sedangkan daerahnya mempunyai luas 345.000 km². Hitunglah kepadatan penduduk aritmatik pada wilayah tersebut?
Jawab.
Jadi, kepadatan penduduk aritmatiknya yakni 23,91 jiwa/km².
Kepadatan Penduduk Fisiologis
Kepadatan penduduk fisiologis ialah banyaknya penduduk pertanian setiap km² tanahnya. Adapun cara menghitung kepadatan penduduknya sanggup memakai rumus dibawah ini:
Contoh Soal:
Baca juga : Pengertian Sistem Informasi Geografis Beserta Komponennya
Pada tahun 2008, suatu wilayah mempunyai jumlah penduduk yang besarnya 6.700.000 jiwa. Mereka mempunyai lahan pertanian yang luasnya 160.000 km². Hitunglah kepadatan penduduk fisiologis pada wilayah tersebut?
Jawab.
Jadi, kepadatan penduduk fisiologisnya yakni 41,87 jiwa/km².
Kepadatan Penduduk Agraris
Kepadatan penduduk agraris ialah banyaknya penduduk petani yang mempunyai luas lahan tiap km². Adapun cara menghitung kepadatan penduduknya sanggup memakai rumus dibawah ini:
Contoh Soal:
Jumlah penduduk di suatu wilayah besarnya 7.800.000 jiwa pada tahun 2006. Dalam wilayah tersebut terdapat 2.100.000 yang pekerjaannya yakni petani. Jika lahan pertaniannya mempunyai luas 155.000 km². Berapakah kepadatan penduduk agrarisnya?
Jawab.
Jadi, kepadatan penduduk agrarisnya yakni 13,59 jiwa/km².
Sekian klarifikasi mengenai cara menghitung kepadatan penduduk, baik aritmatik, fisiologis maupun agraris. Kepadatan penduduk lebih banyak terjadi di kawasan perkotaan jikalau dibandingkan dengan kawasan pedesaan. Semoga artikel ini sanggup bermanfaat. Terima kasih.
No comments:
Post a Comment