Pengertian Kohesi dan Koherensi Dalam Wacana Beserta Contoh
Seperti yang telah aku jelaskan di atas bahwa wacana merupakan serangkaian kalimat yang berafiliasi dengan perposisi yang satu dengan yang lainnya sehingga membentuk satu kesatuan. Dalam wacana tersebut terdapat dua unsur penting yang mempunyai kegunaan untuk menjaga kekompakan dan keutuhan dari wacana itu sendiri. Unsur penting dalam wacana ini ialah kohesi dan koherensi. Kohesi mempunyai sifat yang gramatikal, sedangkan koherensi mempunyai sifat yang maknawi atau semantis. Di bawah ini terdapat klarifikasi mengenai pengertian kohesi, pengertian koherensi, contoh kohesi dan contoh koherensi dalam wacana. Berikut klarifikasi selengkapnya:
Baca juga : Pengertian Majas Sinekdoke Beserta Contoh (Pars Pro Toto dan Totem Pro Parie)
Kohesi
Salah satu unsur penting dalam wacana ialah kohesi. Pengertian kohesi ialah keserasian kekerabatan antar posisi dalam menyatakan unsur unsur semantik dan gramatikal secara eksplisit dalam kalimat kalimat wacana. Keserasian tersebut menciptakan sebuah wacana bersifat kohesif. Pembentukan kohesi berasal dari alat bahasa yang berjulukan "Pemarkah Kohesi (Cohesive Marker)", menyerupai kata yang diulang, pronomina (kata ganti), konjungsi (kata sambung), dan demonstrative (kata tunjuk). Berdasarkan pemarkah bahasanya, kohesi sanggup dibagi menjadi dua jenis yaitu:
Kohesi Gramatikal
Pengertian kohesi gramatikal ialah kekerabatan yang terjadi antar unsur semantis yang ditandai dengan alat bahasa gramatikal dalam penyusunan tata bahasa. Wujud dari kohesi gramatikal sanggup berupa penghubungan (konjungsi), pengacuan (referensi), pelesapan (elipsis), maupun penyulihan (substitusi).
Kohesi Leksikal
Pengertian kohesi leksikan ialah kekerabatan antar bab dalam wacana yang terjadi secara leksikal sehingga terdapat keserasian struktur secara kohesif. Wujud kohesi leksikal sanggup berupa lawan kata (antonim), persamaan kata (sinonim), pengulangan (repetisi), metonimi maupun hiponimi.
Selain pengertian kohesi dan jenis kohesi diatas, aku juga akan membagikan contoh kohesi dalam wacana. Berikut contohnya:
.
Sebulan lamanya Sarah dan Nia berlibur kerumah neneknya. Sarah dan Nia banyak mendapat isu gres wacana tanaman padi untuk menyempurnakan kiprah laporan selesai kuliahnya. Informasi tersebut ialah tanaman padi sanggup ditanam diladang yang kadar airnya sedikit. Misalnya daerah penduduk banyak menanam padi diladang dengan kadar air yang sedikit. Padi tersebut berjulukan tanaman padi Gogo. Selain itu, mereka juga mengambil gambar terkait perkembangan tanaman padi untuk laporan suplemen dalam tugasnya.
Baca juga : Pengertian Kalimat Utama dan Kalimat Penjelas Beserta Contoh
Dalam wacana di atas terdapat kata ganti "mereka" yang mengarah pada Sarah dan Nia. Maka dari itu wacana diatas bersifat kohesif. Jika kata gantinya menjelma ia maka wacana tersebut tidak bersifat kohesif. Hal ini dikarenakan kata ia tidak terang mengacu pada Sarah ataupun Nia.
Koherensi
Pengertian koherensi ialah pengaturan gagasan, ide, fakta dan kenyataan supaya lebih rapi menjadi serangkaian yang logis sehingga kandungan pesan didalamnya lebih gampang dipahami. Antar bab yang satu dengan yang lain dalam wacana dihubungkan oleh koherensi supaya menjadi satu kesatuan makna yang utuh. Untuk lebih jelasnya sanggup anda simak contoh koherensi dibawah ini:
Pak Joni ingin menanam jagung di ladangnya. Ladang Pak Joni sangat luas. Pak Joni lebih menentukan menanam jagung alasannya ialah tanaman tersebut mempunyai nilai jual yang tinggi. Tumbuhan jagungnya sanggup dijual untuk pakan ternak, menyerupai sapi. Disamping itu, jagung sanggup dimanfaatkan sebagai pengganti masakan pokok menyerupai nasi.
Dalam wacana di atas terdapat koherensi alasannya ialah kalimat kalimat didalamnya mempunyai satu kesatuan makna yang utuh.
Sekian klarifikasi mengenai pengertian kohesi, pengertian koherensi, contoh kohesi dan contoh koherensi dalam wacana. Kohesi mempunyai sifat yang gramatikal, sedangkan koherensi mempunyai sifat yang maknawi atau semantis. Semoga artikel ini bermanfaat. Terima kasih.
No comments:
Post a Comment