Sejarah Agresi Militer Belanda 1 dan 2 Lengkap
Dalam pembahasan ini materi berguru akan mengulas lengkap perihal sejarah aksi militer Belanda 1 dan sejarah aksi militer Belanda 2. Selain itu saya juga akan menjelaskan latar belakang dan tujuan diadakannya aksi tersebut. Nah berikut klarifikasi selengkapnya:
Baca juga : Kondisi Bangsa Indonesia Sebelum Tahun 1908 Lengkap
Agresi Militer Belanda 1
Bangsa Indonesia sanggup memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Meski telah merdeka, bangsa Indonesia kembali mendapat serangan dari Belanda semoga sanggup berkuasa kembali. Belanda kembali menyerang Indonesia dengan pinjaman dari pihak sekutu Inggris. Hal inilah yang menjadi dasar dalam sejarah aksi militer Belanda 1.
Agresi Militer Belanda 1 |
Latar Belakang Agresi Militer Belanda 1
Dalam sejarah aksi militer Belanda 1 terdapat beberapa hal yang menjadi latar belakang terjadinya insiden tersebut. Latar belakang aksi militer Belanda 1 ialah penolakan Belanda terhadap hasil perjanjian Linggarjati pada tanggal 25 Maret 1947. Kemudian Belanda melaksanakan aksi militer pertama kali pada tanggal 21 juli 1947 dengan menyerang Indonesia atas dasar hasil perjanjian tersebut.
Tujuan Agresi Militer Belanda 1
Dalam sejarah aksi militer Belanda 1 juga terdapat beberapa tujuan penyerangan yang dilakukan. Belanda mempunyai beberapa tujuan misi dalam aksi militer yang mereka lakukan. Tujuan aksi militer tersebut harus segera diselesaikan seperti:
- Memblokade dan menghapus ibu kota Republik Indonesia dari peta secara de facto (bidang Politik).
- Merebut wilayah penting di Indonesia, contohnya Sumatera yaitu wilayah pertambangan dan perkebunan, Jawa Timur dan Jawa Barat yaitu wilayah yang banyak menghasilkan materi masakan (bidang Ekonomi).
- Meleburkan Tentara Nasional Indonesia atau Tentara Negara Indonesia (bidang Militer).
Sejarah Agresi Militer Belanda 1
Selanjutnya saya akan membahas perihal sejarah aksi militer Belanda 1. Belanda menyerang pulau Jawa dan Sumatera di Indonesia pada tanggal 21 Juli 1947. Penyerangan tersebut menciptakan Tentara Nasional Indonesia merasa terkejut hingga hingga alhasil mundur dan terpencar pencar menuju kawasan pinggiran untuk menyusun pertahanan yang baru. Pasukan Tentara Nasional Indonesia melaksanakan seni administrasi perang gerilya untuk memperlihatkan batasan terhadap gerakan pasukan dari Belanda. Pihak Belanda sanggup dipersulit oleh pasukan Tentara Nasional Indonesia dengan seni administrasi tersebut.
Baca juga : Sejarah Organisasi Budi Utomo Lengkap
Dalam sejarah aksi militer Belanda 1 memang bangsa Indonesia memperoleh serangan secara datang tiba. Namun alasannya ialah adanya aksi militer ini, bangsa Indonesia menjadi naik level di mata dunia. Hal inilah yang mengakibatkan beberapa simpati dari negara lain, contohnya pada tanggal 18 November 1946 bangsa Liga Arab mengakui kemerdekaan RI. Agresi militer Belanda yang dilakukan terhadap Indonesia memperlihatkan permusuhan antara Belanda dengan Liga Arab. Dengan adanya hal itu menciptakan kedudukan politik RI serpihan Timur Tengah menjadi lebih meningkat.
Sejarah aksi militer Belanda 1 semakin berkembang dengan bertambahnya pinjaman Dewan Keamanan PBB. Pihak PBB ikut berperan serta dalam menuntaskan konflik yang ada dengan dibentuknya Komisi Tiga Negara. Dewan Keamanan PBB juga melaksanakan beberapa negosiasi terkait aksi militer yang terjadi menyerupai melaksanakan negosiasi Kaliurang maupun negosiasi Renville. Namun pihak Belanda tidak menanggapi dan tidak memperdulikan negosiasi tersebut.
Agresi Militer Belanda 2
Konflik Indonesia dengan Belanda gagal diselesaikan oleh pihak PBB melalui jalur perundingan. Hal ini dikarenakan Belanda tetap berikukuh untuk menguasai RI. Akhirnya Belanda kembali melaksanakan aksi militernya yang kedua. Kemudian terciptalah sejarah aksi militer Belanda 2.
Agresi Militer Belanda 2 |
Latar Belakang Agresi Militer 2
Dalam sejarah aksi militer Belanda 2 juga terdapat beberapa hal yang menjadi latar belakang terjadinya insiden tersebut. Latar belakang aksi militer Belanda 2 ialah Belanda yang tidak puas dengan hasil kesepakatan Perjanjian Renville. Belanda ingin tetap menguasai Indonesia dengan utuh dan menolak kesepakatan pembagian kekuasaan.
Sejarah Agresi Militer Belanda 2
Agresi militer Belanda 1 dilajutkan dengan serangan Belanda pada aksi militernya yang kedua. Dalam sejarah aksi militer Belanda 2, serangannya ditujukan kewilayah Yogyakarta Indonesia pada tanggal 19 Desember 1948. Pada serangan yang kedua ini, pihak Belanda menangkap dan menahan pimpinan Republik Indonesia (Presiden Soekarno dan Moh. Hatta), penasihat presiden (Syahrir), menteri luar negeri (Agus Salim), dan beberapa menteri lainnya.
Dalam sejarah aksi militer Belanda 2, bangsa Indonesia berhasil dikuasai sementara oleh Belanda. Belanda mengasingkan Presiden Soekarno dan Moh. Hatta ke Bangka. Belanda juga menjatuhkan Yogyakarta dan melaksanakan pembentukan pemerintahan Federal. Namun Syarifudin Prawiranegara telah membentuk PDRI (Pemeritahan Darurat Republik Indonesia) sesuai perintah Presiden Soekarno sebelum terjadinya pembentukan pemerintahan Federal milik Belanda. PDRI atau Pemeritahan Darurat Republik Indonesia didirikan di Bukittinggi Sumatera pada tanggal 19 Desember 1948.
Baca juga : 12 Peninggalan Peradaban Mesopotamia di Berbagai Bidang
Belanda terus menguasai Indonesia dengan menambahkan beberapa pasukannya ke wilayah Republik Indonesia. Namun dalam sejarah aksi militer Belanda 2, bangsa Indonesia terus menjalankan pemerintahannya hingga penjuru desa dan kenyataannya pasukan Belanda hanya menguasai jalan raya dan perkotaan saja. Pasukan Tentara Nasional Indonesia dan rakyat Indonesia bersatu untuk melawan Belanda dengan seni administrasi perang gerilya. Pasukan Tentara Nasional Indonesia melaksanakan perlawanan terhadap Belanda dipimpin oleh Jenderal Sudirman dan melaksanakan perusakan terhadap akomodasi penting menyerupai menghancurkan jembatan, jalan kereta api dan memutus kawat telepon semoga Belanda tidak sanggup menggunakannya.
Sakit yang diderita oleh Jenderal Sudirman tidak menciptakan dia menyerah, bahkan Jenderal Sudirman sanggup melangsungkan seni administrasi perang gerilya di Jawa Tengah dan Jawa Timur meski harus menempuh perjalanan dari Kediri, Yogyakarta, Madiun dan Surakarta. Sejarah aksi militer Belanda 2 terus berlanjut. PDRI mengirimkan surat kepada wakil Indonesia di PBB yang berisi pengadaan negosiasi dan pemberhentian perang pada tanggal 23 Desember 1948. Pada tanggal 28 Januari 1949, pihak Belanda tidak memperdulikan Resolusi dari Dewan Keamanan PBB terkait pemberhentian perang. Belanda yakin bahwa Republik Indonesia telah hilang dan hancur lebur.
Pada tanggal 1 Maret 1949, pasukan Tentara Nasional Indonesia beserta rakyat Indonesia melangsungkan serangan umum kepada Belanda sebagai bukti Republik Indonesia masih ada dengan pinjaman Tentara Nasional Indonesia yang tetap kuat. Dengan serangan tersebut, Belanda berhasil dikeluarkan dari wilayah Yogyakarta meskipun Belanda sanggup menguasai Yogyakarta selama 6 jam. Hal ini pertanda berakhirnya sejarah aksi militer Belanda 2.
Sekian klarifikasi mengenai sejarah aksi militer Belanda 1 dan sejarah aksi militer Belanda 2. Meskipun bangsa Indonesia telah merdeka namun pihak Belanda tetap ingin menguasai negara tersebut dengan melaksanakan aksi militer. Semoga artikel ini bermanfaat. Terima kasih.
No comments:
Post a Comment