Majapahit mempunyai sentra kerajaan atau ibukota yang terletak di wilayah Trowulan, Mojokerto. Raja pertama sekaligus pendiri Majapahit ialah Raden Wijaya. Namun kerajaan Majapahit mempunyai masa kejayaan ketika pemerintahan Hayam Wuruk yang terjadi pada tahun 1350 - 1389 Masehi. Hayam Wuruk tersebut mempunyai patih yang selalu membantunya yaitu patih Gajah Mada. Namun masa reruntuhan kerajaan Majapahit terjadi pada tahun 1527. Kemudian sesudah itu peninggalan Majapahit yang ada telah ditemukan cukup banyak mirip kitab sastra, candi, prasasti, dan sebagainya. Kali ini saya akan membagikan beberapa peninggalan kerajaan Majapahit beserta gambar. Untuk lebih jelasnya sanggup anda simak di bawah ini.
40+ Peninggalan Kerajaan Majapahit Beserta Gambar
Seperti yang sudah saya katakan bahwa peninggalan kerajaan Majapahit sanggup berupa candi, arca, gapura, kitab, prasasti dan sebagainya. Salah satu peninggalan Majapahit yang banyak ditemukan berbentuk candi mirip halnya pada situs Arkeologi Trowulan di Mojokerto. Berikut beberapa bentuk peninggalan sejarah kerajaan Majapahit beserta gambarnya yaitu meliputi:
Baca juga : Penyebab Runtuhnya Kerajaan Majapahit Beserta Penjelasan
Candi Tikus
Candi Tikus |
Peninggalan kerajaan Majapahit yang pertama ialah candi tikus. Penemuan candi peninggalan Majapahit ini berada di Dukuh Dinuk, Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Pada awalnya candi tikus telah terkubur, namun semenjak tahun 1914 telah ditemukan kembali. Setelah itu pada era 80an, candi Tikus dilakukan pemugara.
Candi Bajang Ratu
Candi Bajang Ratu |
Peninggalan kerajaan Majapahit selanjutnya ialah candi bajang ratu. Penemuan candi peninggalan Majapahit ini berada di Desan Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Bentuk candi bajang ratu mirip gapura. Menurut asumsi pembangunan bangunan candi terjadi pada kurun ke 14 dan semenjak tahun 1915 mulai dinamakan dengan Bajang Ratu.
Candi Sukuh
Candi Sukuh |
Peninggalan kerajaan Majapahit selanjutnya ialah candi sukuh. Penemuan candi peninggalan Majapahit ini berada di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Candi sukuh yaitu salah satu peninggalan sejarah kerajaan Majapahit yang bercorak Hindu. Candi tersebut mempunyai struktur bangunan mirip tiga teras.
Candi Brahu
Candi Brahu |
Peninggalan kerajaan Majapahit selanjutnya ialah candi brahu. Penemuan candi peninggalan Majapahit ini berada di Dukuh Jambu Mente, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Candi tersebut termasuk dalam kompleks candi dalam situs Arkeologi Trowulan. Candi brahu dibangun dengan ketinggian sampai 20 meter dengan corak Buddha.
Candi Wringin Lawang
Candi Wringin Lawang |
Peninggalan kerajaan Majapahit selanjutnya ialah candi wringin lawang. Penemuan candi peninggalan Majapahit ini berada di Desa Jatipasar, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Bentuk candi wringin lawang tersebut ialah gapura. Pembangunan candi wringin lawang diperkirakan sudah ada semenjak kurun ke 14 Masehi.
Candi Cetho
Candi Cetho |
Peninggalan kerajaan Majapahit selanjutnya ialah candi cetho. Letak candi peninggalan Majapahit ini berada di lereng Gunung Lawu pada Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar. Menurut asumsi pada masa simpulan kejayaan Majapahit merupakan awal dibangunnya candi cetho. Penduduk setempat memakai komplek candi cetho sebagai tempat pemujaan dan tempat berziarah untuk agama Hindu.
Baca juga : 12 Peninggalan Zaman Neolitikum Beserta Fungsi dan Penjelasan
Candi Surawana
Candi Surawana |
Peninggalan kerajaan Majapahit selanjutnya ialah candi surawana. Letak candi peninggalan Majapahit ini berada di Desa Canggu, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Candi Surawana mempunyai corak Hindu dan mempunyai nama orisinil Wishnubhawanapura. Pada kurun ke 14, raja Kerajaan Wengker membangun candi Surawana ini. Kerajaan Wengker intinya masih termasuk dalam kekuasaan Kerajaan Majapahit.
Candi Wringin Branjang
Candi Wringin Branjang |
Peninggalan kerajaan Majapahit selanjutnya ialah candi wringin branjang. Letak candi peninggalan Majapahit ini berada di Desa Gadungan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar. Candi Wringin Branjang mempunyai atap yang berbentuk atap rumah mirip biasanya. Penggunaan candi tersebut diduga untuk menyimpan alat upacara ketika zaman Majapahit.
Candi Pari
Candi Pari |
Peninggalan kerajaan Majapahit selanjutnya ialah candi pari. Letak candi peninggalan Majapahit ini berada di Desa Pari, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo. Pembangunan candi pari bertujuan sebagai tempat mengenang adik angkat atau sobat putra Prabu Brawijaya dan istrinya yang hilang alasannya yaitu penolakannya dikala itu yang tidak mau tinggal di keraton Majapahit.
Candi Kedaton
Candi Kedaton |
Peninggalan kerajaan Majapahit selanjutnya ialah candi kedaton. Letak candi peninggalan Majapahit ini berada di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto atau lebih tepatnya di komplek situs arkeolognya. Bentuk struktur bangunan candi kedaton berasal dari pondasi kerikil bata merah.
Candi Minak Jinggo
Candi Minak Jinggo |
Peninggalan kerajaan Majapahit selanjutnya ialah candi minak jinggo. Letak candi peninggalan Majapahit ini berada di Dusun Unggahan, Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Candi minak jinggo merupakan satu satunya candi dalam kompleks situs Trowulan yang struktur bangunannya memakai kerikil andesit.
Candi Grinting
Candi Grinting |
Peninggalan kerajaan Majapahit selanjutnya ialah candi grinting. Letak candi peninggalan Majapahit ini berada di Dusun Grinting, Desa Karangjeruk, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto. Penemuan pertama kali candi grinting dilakukan oleh seorang pengrajin kerikil bata. Menurut asumsi candi grinting ini mirip pondasi lama.
Candi Jolotundo
Candi Jolotundo |
Peninggalan kerajaan Majapahit selanjutnya ialah candi jolotundo. Letak candi peninggalan Majapahit ini berada di Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Candi Jolotundo mempunyai bentuk bangunan yang sangat glamor alasannya yaitu didalamnya terdapat petirtaan sebagai tempat mata air mengalir.
Candi Gentong
Candi Gentong |
Peninggalan kerajaan Majapahit selanjutnya ialah candi gentong. Letak candi peninggalan Majapahit ini berada di Desa Telogo Gede, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Letak candi Gentong berderet dengan Candi Tengah dan Candi Gedong dengan arah bujur barat menuju arah timur. Namun semenjak tahun 1995, hanya candi gentonglah yang masih ada sesudah adanya pemugaran.
Prasasti Peninggalan Kerajaan Majapahit
Prasasti merupakan salah satu peninggalan kerajaan majapahit yang dikala ini masih ada dan dijaga sebagai harta karun negara. Terdapat banyak prasasti bersejarah yang diklaim merupakan peninggalan majapahit. Dalam artikel ini saya telah merangkum banyak sekali peninggalan kerajaan Majapahit yang berbentuk prasasti. Prasasti peninggalan Majapahit tersebut sanggup dibagi menjadi beberapa bentuk yaitu diantaranya:
- Prasasti Alasantan (sudah ada semenjak 939 Masehi), penemuannya di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.
- Prasasti Hara-Hara (sudah ada semenjak 966 Masehi), prasasti ini disebut dengan prasasti Trowulan VI.
- Prasasti Kamban (sudah ada semenjak 941 Masehi), memakai bahasa Kawi.
- Prasasti Butulan (sudah ada semenjak 1298 Masehi), penemuannya di Kawasan Pegunungan Kapur Utara, Kabupaten Gresik.
Baca juga : Pengertian Peradaban Menurut Para Ahli Beserta Ciri-Cirinya (Lengkap)
- Prasasti Canggu (sudah ada semenjak 1358 Masehi), prasasti peninggalan kerajaan Majapahit ini disebut dengan prasasti Trowulan I.
- Prasasti Balawi (sudah ada semenjak 1305 Masehi), penemuannya di Desa Blawi, Kabupaten Lamongan.
- Prasasti Waringin Pitu (sudah ada semenjak 1447 Masehi), penemuannya di wilayah Kabupaten Mojokerto.
- Prasasti Parung, penemuannya di wilayah Kabupaten Mojokerto.
- Prasasti Marahi Manuk, inovasi peninggalan kerajaan Majapahit ini berada di wilayah Kabupaten Mojokerto.
- Prasasti Maribong (sudah ada semenjak 1264 Masehi), prasasti ini disebut dengan prasasti Trowulan II.
- Prasasti Kudadu (sudah ada semenjak 1294 Masehi), penemuannya di lereng Gunung Butak perbatasan antara Kabupaten Malang dengan Kabupaten Blitar.
- Prasasti Wurare (sudah ada semenjak 1289 Masehi), inovasi peninggalan kerajaan Majapahit ini berada di tempat Kandang Gajak, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.
- Prasasti Katiden (sudah ada semenjak 1392 Masehi), penemuannya di wilayah Kabupaten Malang.
- Prasasti Biluluk II (sudah ada semenjak 1393 Masehi), penemuannya di Kecamatan Bluluk, Kabupaten Lamongan.
- Prasasti Biluluk III (sudah ada semenjak 1395 Masehi), penemuannya di Kecamatan Bluluk, Kabupaten Lamongan.
- Prasasti Lumpang (sudah ada semenjak 1395 Masehi), prasasti peninggalan kerajaan Majapahit ini disebut dengan prasasti Katiden II dan penemuannya di wilayah Kabupaten Malang.
- Prasasti Biluluk I (sudah ada semenjak 1366 Masehi), penemuannya di Kecamatan Bluluk, Kabupaten Lamongan.
- Prasasti Karang Bogem (sudah ada semenjak 1387 Masehi), penemuannya di Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik.
- Prasasti Sukamerta (sudah ada semenjak 1296 Masehi), prasasti peninggalan kerajaan Majapahit ini disebut dengan prasasti Raden Wijaya dan penemuannya di Gunung Penanggungan.
Kitab Peninggalan Kerajaan Majapahit
Selain menawarkan peninggalan berupa arsitektur bangunan, Majapahit juga pernah mengabadikan sejarahnya dalam kertas kertas kuno. Kini kita menyebut peninggalan kerajaan majapahit tersebut dengan kitab majapahit. Dalam cuilan ini saya akan membagikan beberapa peninggalan kerajaan Majapahit yang berbentuk kitab. Kitab peninggalan Majapahit tersebut sanggup dibagi menjadi beberapa bentuk yaitu diantaranya:
- Kitab Arjunawiwaha, pengarangnya yaitu Empu Tantular.
- Kitab Kunjakarna, pengarang kitab peninggalan Kerajaan Majapahit ini belum diketahui.
- Kitab Kutaramanawa, pengarangnya yaitu oleh Gajah Mada.
- Kitab Ronggolawe, pengarangnya belum diketahui.
- Kitab Sorandakan, pengarangnya belum diketahui.
- Kitab Panjiwijayakarma, pengarang kitab peninggalan Kerajaan Majapahit ini belum diketahui.
- Kitab Tantu Panggelaran, pengarangnya belum diketahui.
- Kitab Calon Arang, pengarangnya belum diketahui.
- Kitab Parthayajna, pengarangnya belum diketahui.
- Kitab Sudayana, pengarang kitab peninggalan Kerajaan Majapahit ini belum diketahui.
- Kitab Pararaton, pengarangnya belum diketahui.
- Kitab Usana Jawa, pengarangnya belum diketahui.
- Kitab Usana Bali, pengarang kitab peninggalan Kerajaan Majapahit ini belum diketahui.
- Kitab Negarakertama, pada tahun 1365 Masehi kitab ini dikarang oleh Empu Prapanca
- Kitab Sutasoma, pengarangnya adalah Empu Tantular
Sekian klarifikasi mengenai beberapa peninggalan kerajaan Majapahit beserta gambar. Peninggalan Majapahit tersebut sanggup berupa prasasti, candi, kitab, dan sebagainya. Semoga artikel ini sanggup menambah wawasan anda dan terima kasih telah membaca.
No comments:
Post a Comment