Wednesday, October 23, 2019

Rekonsiliasi Bank 4 Kolom

Rekonsiliasi Bank


(four-colomns bank rekonciliation)
 dengan catatan perusahaan alasannya ialah adanya kemungkinan perbedaan pencatatan atau legalisasi Rekonsiliasi Bank 4 kolom
rekonsiliasi bank 4 kolom
Rekonsiliasi Bank, seperti  postingan sebelumnya [ Rekonsiliasi Bank ] dipakai untuk menyesuaikan/menyocokan laporan bank (baca: rekening koran) dengan catatan perusahaan alasannya ialah adanya kemungkinan perbedaan pencatatan atau pengakuan. Lho....kalau rekonsiliasi 4 kolom? gotong royong sama saja, perlakuannya sama antara pos-pos yang menjadikan perbedaan, tujuannya sama, sama-sama men”cocok”an rekening koran dan catatan perusahaan, hanya saja lebih lengkap isinya -kalau rekonsiliasi “biasa” hanya mengetahui saldo kas perusahaan saja, sedangkan rekonsiliasi 4 kolom juga disajikan saldo pengeluaran dan penerimaan kas-, juga menghitung saldo awal maupun selesai kas versi bank dan catatan   perusahaan dan juga lebih rumit membuatnya, periode juga berbeda, kali ini melibatkan 2 periode (bulan) dan biasanya banyak dibentuk atau di pakai oleh auditor.

Contoh Soal Rekonsiliasi Bank 4 empat Kolom dan jawabannya


                Ilustrasi rekonsiliasi 4 kolom,
Info PT Apes

April
Mei

Saldo berdasarkan bank (rekening koran)
Rp 650
Rp 700

Saldo berdasarkan PT Apes
845
985
1
Deposite In Transit (DIT)/ cek dalam perjalanan
200
250
2
Outstanding Check/ cek yang beredar
100
125
3
Biaya manajemen bank
30
40
4
Jasa giro
45
50
5
Cek kosong
60
120

(6) Kesalahan pencatatan terjadi pada bulan April di pembukuan PT Apes dikala pembayaran hutang senilai Rp 120 yang seharusnya Rp 170  pada pembukuannya.
Jumlah penerimaan pada bulan Mei berdasarkan c atatan Bank Rp 320 dan catatan PT Apes Rp 365, sedangkan
Jumlah kas dikreditkan bulan mei berdasarkan laporan Bank Rp 270 dan catatan PT Apes sebesar Rp 225.
Bagaimana menciptakan rekonsiliasi 4 kolomnya?

Pos-pos mana saja yang akan mensugesti catatan bank dan catatan PT Apes?
Mempengaruhi catatan bank:
(1)     Deposite in transit, bank belum mencatat deposito yang dikirim oleh perusahaan sebesar Rp 200 bulan April dan Rp 250 bulan Mei sehingga bank harus menambahkan sakdo rekening PT Apes pada catatannya
(2)    Cek yang beredar: bank belum mencatat penarikan sejumlah Rp 100 pada bulan April dan Rp 125 pada bulan Mei oleh PT  Apes, maka bank harus mengurangkan rekening PT Apes bulan April dan Mei  pada catatannya
Mempengaruhi catatan PT Apes
(3)     Beban administrasi: perusahaan belum mencatatan beban manajemen bank yang mengurangkan saldo di rekeningnya sebesar Rp 30 bulan April dan Rp 40 bulan Mei sehingga perusahaan harus mengurangkan saldo pada catatannya
(4)   Jasa giro (pendapatan bunga): PT Apes belum mencatat jasa giro/pendapatan bunga bank sebesar Rp 45 pada bulan April dan Rp 50 pada bulan Mei sehingga kas pada pencatatan PT Apes harus ditambahkan
(5)    Cek  kosong: cek yang dikembalikan oleh bank alasannya ialah cek kosong sebesar Rp 60  bulan April dan Rp 120 pada bulan Mei mengurangkan saldo pada catatan PT Apes
(6)   Kesalahan pencatatan: selisih kesalahan pencatatan pada bulan april yang menciptakan saldo buku terlalu tinggi harus mengurangi saldo kas pembukuan PT Apes sebesar selisihnya sehingga pencatannya menjadi tepat

Bahas dulu satu pos saja, rekonsiliasi  4 kolom
Info
 Saldo 30 April
Mei
Saldo 31 Mei
Penerimaan
Pengeluaran
Catatan Bank
Deposite in transit (DIT):




April
Rp 200
(Rp 200)


Mei

250

Rp 250

Lho bagaimana sanggup begitu?  Deposite in transit/deposit dalam perjalanan, bank belum mencatat penerimaan sebesar Rp 200 (bulan April) dan 250 (bulan Mei) sehingga bank harus mencatat dengan menambahkan saldo bulan April dan Mei. Bagaimana dengan kolom penerimaan pada bulan Mei? Bulan April : (Rp 200) maksudnya -supaya gampang membacanya- pos tersebut merupakan jumlah penerimaan bulan April, “Bukan” penerimaan bulan Mei sehingga di beri tanda “tutup kurung” atau mengurangi penerimaan bulan Mei alasannya ialah memang bukan penerimaan bulan Mei. Dan pada bulan Mei: Rp 250 pertanda bahwa jumlah pos tersebut memang merupakan penerimaan bulan Mei. Perlakuan yang sama juga pada kolom pengeluaran bulan Mei.
Lanjutkan pos-pos yang lainnya, dan rekonsiliasi bank 4 kolom akan nampak menyerupai berikut:

PT Apes
Rekonsiliasi Bank
Bulan Mei

Keterangan
Saldo 30 April
Mei
Saldo 31 Mei
Penerimaan
pengeluaran
Saldo berdasarkan Bank
Rp 650
Rp 320
Rp 270
Rp 700
(1)
Deposit in Transit





April
 200
(200)



Mei

250

250
(2)
Outstanding Check





April
(100)

(100)


Mei


125
(125)
Saldo Bank Rekonsiliasi
Rp 750
Rp 370
Rp 295
Rp 825
Saldo  berdasarkan PT Apes
Rp 845
Rp 365
Rp 225
Rp 985
(3)
Biaya Administrasi Bank





April
 (30)

(30)


Mei


40
 (40)
(4)
Jasa Giro





April
45
(45)



Mei

50

50
(5)
Cek Kosong





April
(60)

(60)


Mei


120
(120)
(6)
Kesalahan Pencatatan





April
(50)

(50)





50
(50)
Saldo PT Apes Rekonsiliasi
Rp 750
Rp 370
Rp 295
Rp 825

Ehm....bagaimana dengan kesalahan pencatatan bulan April? Mengapa saldo bulan Mei juga di kurangi sejumlah yang sama? Padahal bulan Mei tidak ada kesalahan pencatatan...
Ya, alasannya ialah kesalahan pencatatan terjadi pada bulan April, maka saldo selesai bulan selesai yang “salah” itu akan menjadi saldo awal bulan Mei sehingga saldo bulan Mei juga mengalami kesalahan dan perlu dikoreksi.

No comments:

Post a Comment