Agama. Agama yakni merupakan suatu ciri kehidupan sosial insan yang universal dalam artian bahwa semua masyarakat memiliki cara-cara berfikir dan pola-pola sikap yang memenuhi syarat untuk disebut “agama” (religius). Agama dalam kehidupan insan sebagai individu yang berfungsi sebagai suatu sistem nilai yang didalamnya terdapat norma-norma tertentu. Norma-norma tersebut menjadi kerangka contoh dalam bersikap dan bertingkah laris semoga sejalan dengan keyakinan agama yang dianutnya.
Agama ialah suatu jenis sistem sosial yang dibentuk oleh penganut-penganutnya yang berporos pada kekuatan-kekuatan nonempiris yang dipercayainya dan dipakai sebagai ajaran untuk mencapai keselamatan bagi diri sendiri dan masyarakat luas pada umumnya.
Sedangkan Menurut Durkheim, Agama yakni meripakan sistem yang menyatu mengenai banyak sekali kepercayaan dan peribadatan yang berkaitan dengan benda-benda sakral yakni benda-benda yang terpisah dan terlarang kepercayaan-kepercayaaan dan peribadatan-peribadatan yang mempersatukan semua orang yang menganutnya ke dalam suatu komunitas moral.
Baca Juga Kerukunan Antar Umat Beragama.
Agama merupakan sistem kepercayaan dan peribadatan yang dipakai oleh banyak sekali bangsa dan usaha seseorang untuk mengatasi persoalan-persoalan tertinggi dalam kehidupan manusia. Maka sanggup dikatakan bahwa Agama sebagai suatu keyakinan yang dianuat oleh suatu kelompok atau masyarakat menjadi norma dan nilai yang diyakini, dipercayai, diimani sebagai suatu referensi, alasannya yakni norma dan nilai tersebut memiliki fungsi-fungsi tertentu.
Fungsi utama agama yakni pertama, fungsi manifest mencangkup tiga aspek yaitu:
- Menanamkan pola keyakinan yang disebut doktrin, yang memilih sifat korelasi antar manusia, dan insan dengan Tuhan
- Ritual yang melambangkan iman dan mengingatkan insan pada iman tersebut, dan
- Seperangkat norma sikap yang konsisten dengan iman tersebut.
Fungsi kedua yaitu, fungsi latent yakni fungsi-fungsi yang tersembunyi dan bersifat tertutup. Fungsi ini sanggup membuat konflik korelasi antar pribadi, baik dengan sesame anggota kelompok agama maupun dengan kelompok lain. Fungsi latent memiliki kekuatan untuk membuat perasaan etnosentrisme dan superioritas yang pada gilirannya melahirkan fanatisme.
Makara dengan demikian Agama yakni suatu kepercayaan atau keyakinan yang dianut oleh masyarakat menjadi norma dan nilai yang diyakini dan dipercaya. Agama diakui sebagai seperangkat hukum yang mengatur keberadaan insan di dunia.
Dikutip Dari Berbagai Sumber
No comments:
Post a Comment