Saturday, August 24, 2019

Jenis-Jenis Tanah Di Indonesia

Tanah berperan sebagai tempat kita perpijak dan tanah juga berfungsi untuk menanam tumbuhan atau pohon-pohon tetapi ada jenis-jenis tanah tersendiri yang sanggup ditanami pohon dan tumbuhan yang tertentu, tidak semua tumbuhan atau pohon-pohon sanggup ditanami tumbuhan dan tumbuhan atau pohon-pohon dikarenakan banyak hal-hal terendiri yang menciptakan tumbuhan dan pohon tidak sanggup ditanam ditanah itu, Untuk itu mari kita cermati pembahasan berikut :

Jenis-Jenis Tanah Di Indonesia
Perbedaan kondisi tanah disebabkan lantaran susunan mineral di dalamnya yang berbeda-beda. Karena tanah berasal dan hasil pelapukan batuan induk (anorganik) yang terbentuk dan bahan-bahan organik tumbuhan dan binatang yang telah membusuk.

Ciri-ciri tanah di Indonesia: 
  • Banyak mengandung unsur hara 
  • Struktur tanahnya baik, artinya susunan butir-butir tanah tidak terlalu padat dan tidak terlalu lenggang 
  • Cukup mengandung air yang berkhasiat untuk melarutkan unsur hara 
  • Mempunyai garam-garaman dalam jumlah banyak 
Upaya untuk melestarikan sumber daya tanah: 
  • Pemupukan diusahakan dengan pupuk hijau / pupuk sangkar / pupuk kompos 
  • Dibuat hutan-hutan cadangan pada lereng-lereng gunung 
  • Membuat terassering / sengkedan di daerah-daerah miring 
  • Membuat penghijauan dan reboisasi pada kawasan yang gundul, dan sebagainya.

JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA

1. TANAH VULKANIS
Tanah vulkanis yakni tanah hasil pelapukan materi padat dan materi cair yang dikeluarkan gunung brapi. Jenis tanah ini sangat subur dan cocok untuk pertanian. Jenis tanah ini banyak terdapat di kawasan Jawa, Sumatra, Bali, Lombok, Halmahera, dan Sulawesi.
a. Tanah Andosol
  • Proses terbentuknya : dari debu vulkanis yang telah mengalami proses pelapukan 
  • Ciri-ciri : warna kelabu hingga kuning, peka terhadap erosi, dan sangat subur 
  • Pemanfaatannya : sebagai lahan pertanian, perkebunan, hutan pinus atau cemara 
  • Persebaran : Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Halmahera, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi 
Karakteristik
Warna dari tanah andosol coklat keabu-an. Tanah ini sangat kaya dengan mineral, unsure hara, air dan mineral sehingga sangat baik untuk tanaman. Tanah ini sangat cocok untuk segala jenis tumbuhan yang ada di dunia. persebaran tanah andosol biasanya terdapat di kawasan yang bersahabat dengan gunung berapi.

andosol

b. Tanah Regosol
  • Proses terbentuknya : dari endapan debu vulkanis gres yang mempunyai butir kasar 
  • Ciri-ciri : berbutir kasar, berwarna kelabu hingga kuning dan kadar materi organik rendah 
  • Pemanfaatannya : untuk pertanian padi, palawija, tebu dan kelapa 
  • Persebaran : di lereng gunung berapi, pantai dan bukit pasir pantai yang mencakup pulau Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara 
c. Tanah Aluvial (Tanah Endapan) yakni tanah yang terbentuk lantaran pengendapan batuan induk dan telah mengalami proses pelarutan air. Jenis tanah ini merupakan tanah subur dan banyak terdapat di Jawa potongan utara, Sumatra potongan timur, Kalimantan potongan barat dan selatan. 
  • Proses terbentuknya : tanah hasil pengikisan (lumpur dan pasir halus) di daerah-daerah dataran rendah 
  • Ciri-ciri : warna kelabu dan peka terhadap erosi 
  • Pemanfaatannya : sebagai lahan pertanian sawah dan palawija 
  • Persebaran : Sumatera, Jawa potongan utara, Halmahera, Kalimatan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi dan Papua potongan selatan 
2. TANAH ORGANOSOL
a. Tanah Humus yakni tanah hasil pelapukan tumbuhan (bahan organik), berwama hitam, sangat subur, cocok untuk pertanian. Banyak terdapat di Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, dan Papua. 
  • Proses terbentuknya : dari hasil pembusukan bahan-bahan organik 
  • Ciri-ciri : warna kehitaman, gampang basah, mengandung materi organik, sangat subur 
  • Pemanfaatannya : sebagai lahan pertanian 
  • Persebaran : Lampung, Jawa Tengah potongan selatan, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Tenggara 
Organosol

b. Tanah Gambut yakni tanah yang berasal dari materi organik yang selalu tergenang air (rawa) dan kurangnya unsur hara, sirkulasi udara yang tidak lancar, proses penghancuran yang tidak baik atau sempuma, kurang baik untuk pertanian. Banyak terdapat di Kalimantan, Sumatra Timur, dan Papua. 
  • Proses terbentuknya : dari hasil pembusukan tumbuhan / materi organik di kawasan yang selalu tergenang air (rawa-rawa) 
  • Ciri-ciri : bersifat sangat asam, unsur hara rendah sehingga tidak subur 
  • Pemanfaatannya : untuk pertanian pasang surut 
  • Persebaran : Pantai timur Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Halmahera, Seram, Papua, Pantai Selatan

Tanah Gambut

3. TANAH LITOSOL (tanah berbatu-batu) 
  • Proses terbentuknya : dari pelapukan batuan beku dan sedimen yang masih gres (belum sempurna) sehingga butirannya besar / kasar 
  • Ciri-ciri : tekstur tanahnya beranekaragam dan pada umumnya berpasir, tak bertekstur, warna kandungan batu, kerikil dan kesuburan bervariasi 
  • Pemanfaatannya : masih alang-alang, sanggup untuk hutan 
  • Persebaran : Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi dan Sumatera 
4. TANAH PODZOL yakni tanah yang terjadi lantaran temperatur dan curah hujan yang tinggi, sifatnya gampang basah, dan subur jikalau terkena air. Jenis tanah ini berwarna kuning keabu-abuan dan cocok untuk perkebunan. Banyak terdapat di pegunungan tinggi. 
  • Proses terbentuknya : di kawasan yang mempunyai suhu rendah dan curah hujan tinggi 
  • Ciri-ciri : warna pucat, kandungan pasir kuarsa tinggi, sangat masam, peka terhadap erosi, kurang subur 
  • Pemanfaatannya : untuk pertanian palawija 
  • Persebaran : Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Papua 
Podsol

5. TANAH LATERIT yakni tanah yang terbentuk lantaran temperatur dan curah hujan yang tinggi. Namun jenis tanah ini kurang subur dan banyak terdapat di Jawa Timur, Jawa Barat, dan Kalimantan Barat. 
  • Proses terbentuknya : Tanah yang tercuci air hujan, sehingga unsur hara telah hilang meresap dan mengalir ke dalam tanah 
  • Ciri-ciri : warna cokelat kemerah-merahan, tidak subur 
  • Pemanfaatannya : untuk lahan pertanian 
  • Persebaran : Kalimantan Barat, Lampung, Banten, Sulawesi Tenggara 
6. TANAH MERGEL yakni tanah gabungan dari batuan kapur, pasir, dan tanah liat yang dikarenakan hujan yang tidak merata. Banyak terdapat di lereng pegunungan dan dataran rendah ibarat di Solo, Madiun, Kediri, dan Nusa Tenggara. 
  • Proses terbentuknya : dari hasil gabungan pelarutan kapur, pasir dan tanah liat lantaran insiden air hujan 
  • Ciri-ciri : tidak subur 
  • Pemanfaatannya : untuk hujan jati 
  • Persebaran : Yogyakarta, Priangan Selatan di Jawa Barat, pegunungan Kendeng di Jawa Tengah, Kediri, Madiun, Nusa Tenggara 
7. TANAH TERAROSA (Kapur) yakni tanah hasil pelapukan batuan kapur. Jenis tanah ini banyak terdapat di kawasan dolina dan merupakan kawasan pertanian yang subur. Daerah persebarannya mehiputi Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara, Maluku, dan Sumatra.
a. Tanah Renzina yakni tanah yang terbentuk dari materi induk kapur yang mengalami laterisasi lemah. Banyak terdapat di Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Sumatra. 
  • Proses terbentuknya : dari pelapukan batuan kapur di kawasan yang mempunyai curah hujan tinggi 
  • Ciri-ciri : warna putih hingga hitam, miskin unsur hara 
  • Pemanfaatannya : untuk palawija, hutan jati 
  • Persebaran : Gunung kidul , Yogyakarta 
Terarosa

b. Tanah Mediteran 
  • Proses terbentuknya : hasil pelapukan batuan kapur keras dan sedimen 
  • Ciri-ciri : Warna putih kecoklatan, keras, tidak subur 
  • Pemanfaatannya : untuk pertanian tegalan, hutan jati 
  • Persebaran : Pegunungan Jawa Timur, Nusa Tenggara, Jawa Tengah, Sulawesi, Maluku, Sumatera 
8. Tanah pasir yakni tanah hasil pelapukan batuan bekudan sedimen dan tidak berstruktur. Jenis tanah ini kurang baik untuk pertanian lantaran sedikit mengandung materi organik. Banyak terdapat di pantai barat Sumatra Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi. 

9. Tanah Entisol : Tanah entisol merupakan saudara dari tanah andosol namun biasaya merupakan pelapukan dari material yang dikeluarkan oleh letusan gunung berapi ibarat debu, pasir, lahar, dan lapili.
Karakteristik :Tanah ini juga sangat subur dan merupakan tipe tanah yang masih muda. Tanah ini biasanya ditemukan tidak jauh dari area gunung berapi sanggup berupa permukaan tanah tipis yang belum mempunyai lapisan tanah dan berupa gundukan pasir ibarat yang ada di pantai parangteritis Jogjakarta.
Persebaran : Persebaran tanah entisol ini biasanya terdapat disekitar gunung berapi ibarat di pantai parangteritis Jogjakarta, dan kawasan jawa lainnya yang mempunyai gunung berapi.

10. Tanah Grumusol : Tanah grumusol terbentuk dari pelapukan batuan kapur dan tuffa vulkanik. Kandungan organic di dalamnya rendah lantaran dari batuan kapur jadi sanggup disimpulkan tanah ini tidak subur dan tidak cocok untuk ditanami tanaman.
Karakteristik : Tekstur tanahnya kering dan gampang pecah terutama ketika demam isu kemarau dan mempunyai warna hitam. Ph yang dimiliki netral hingga alkalis. Tanah ini biasanya berada di permukaan yang tidak lebih dari 300 meter dari permukaan bahari dan mempunyai bentuk topografi datar hingga bergelombang. Perubahan suhu pada kawasan yang terdapat tanah grumusol sangat konkret ketika panas dan hujan.
Persebaran : Persebarannya di Indonesia ibarat di Jawa Tengah (Demak, Jepara, Pati, Rembang), Jawa Timur (Ngawi, Madiun) dan Nusa Tenggara Timur. Karena teksturnya yang kering maka akan anggun jikalau ditanami vegetasi berpengaruh ibarat kayu jati.


Sekian Artikel perihal Jenis-Jenis Tanah Di Indonesia, Sebagai bermanfaat. (Sumber : Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu, Hal : 14-15, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Penulis : Sri Sudarmi dan Woluyo.2008. Jakarta)

No comments:

Post a Comment