Saturday, August 24, 2019

Pengertian Umum Manfaat Dan Resiko Investasi Bukti Right

Investasi mempunyai pengertian yang sangat luas, terutama bila dikaitkan dengan aktivitas pasar modal sekarang. Setiap aktivitas yang hendak menanamkan uang dengan termasuk investasi. Tetapi dalam kebiasaan umum, pembicaraan investasi dikaitkan dengan sistem produksi atau dengan kata lain peningkatan aset. Membahas wacana investasi berarti membahas wacana pemanfaatan sejumlah aset yang dimiliki untuk pencapaian suatu tujuan di masa yang datang. Berikut ini dijelaskan mengenai beberapa pendapat andal mengenai investasi.
Menurut Christy and Cledenia (1974 : 13) menyatakan bahwa  dari  definisi tersebut sanggup diartikan investasi yakni semua harta atau hak-hak terhadap kekayaan yang dimiliki seseorang yang dipakai untuk tujuan mendapat laba atau pendapatan.
Selanjutnya dijelaskan oleh Sharpe (1978 : 2) menyatakan bahwa  dari definisi tersebut sanggup diartikan investasi merupakan pengorbanan di masa kini untuk mendapat nilai yang lebih tinggi pada masa yang akan datang, dimana nilai pada masa yang akan tiba mengandung unsur ketidakpastian.
Pada dasarnya pengertian yang dijelaskan dari masing-masing definisi di atas yakni sama, yaitu sejumlah harta yang dipakai untuk memperoleh pendapatan atau laba yang dicerminkan dalam bentuk deviden, bunga atau selisih nilai antara jumlah pengorbanan dan jumlah pendapatan. Kaprikornus secara umum investasi sanggup diartikan sebagai segala kekayaan (berwujud atau tidak berwujud) yang dipakai untuk memperoleh sejumlah pendapatan atau keuntungan.
Resiko Investasi
Ketidakpastian akan tingkat penghasilan merupakan inti dari investasi, yaitu investor harus selalu mempertimbangkan unsur ketidakpastian yang merupakan resiko investasi. Untuk menghindari resiko yang tidak menentu perlu analisis data ekonomi di masa kini dan di masa yang akan datang. Pihak investor yang ingin menanamkan dananya hendaknya mengetahui resiko yang sanggup ditimbulkan dari adanya investasi tersebut.
Resiko dibedakan menjadi dua, yaitu systematic risk dan unsystematic risk. Systematic risk merupakan resiko yang selalu ada dan tidak sanggup dihilangkan dengan diversifikasi dan dipengaruhi oleh market risk. Sedangkan unsystematic risk yakni resiko yang sanggup dihilangkan dengan diversifikasi dan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang ada dalam business risk dan financial risk. Penjumlahan risiko tersebut disebut dengan total risk.


Bukti Rght atau Issued Right, pada kali ini membahas pengertian, manfaat dan resiko investasi bukti right. Bukti righ merupakan bab dari derivatif dimana pada sebelumnya telah dibahas pengertian derivatif dan jenis-jenisnya. Di dalam pembahasan terbut dibahas jenis-jenis derivatif terbagi atas 3 yakni bukti right, waran dan kontrak berjangka yang pada kali ini kita akan mempertajam pembahasan Bukti right. Pembahasan pertama yakni pengertian bukti right.
Pengertian bukti right yakni proses dalam penerbitan saham gres dimana hak itu menempel dalam memesan saham gres dimana terlebih dahulu diberikan kepada pemegang saham yang lama.

1. Manfaat Investasi pada Bukti Right. 
a. Manfaat mempunyai hak istimewa untuk membeli saham gres pada harga yang telah ditetapkan dengan menukarkan bukti right yang dimilikinya. Hal ini memungkinkan investor untuk memperoleh laba dengan membeli saham gres dengan harga yang lebih murah : 
Contohnya : Jika seorang investor membeli bukti right di pasar sekunder pada harga Rp.200,00 dengan harga pelaksanaan (exercise price) Rp. 1.500, 00. Pada tanggal pelaksanaan harga saham perusahaan PTC diasumsikan melonjak sampai Rp. 2.000.00 per lembar. Investor sebaiknya membeli saham PT X hanya dengan membyar Rp.1.700, 00 yaitu Rp. 1.500, 00 (harga pelaksanaan) + Rp.200,00 (harga right). Kemudian investor tersebut akan memperoleh laba Rp.300,00 yang berasal dari Rp.200,00-Rp. 1.700,00. 

b. Bukti right sanggup diperdagangkan pada pasar sekunder, sehingga investor sanggup menikmati capital gain, saat harga jual dari bukti right tersebut lebih besar dari harga belinya. 

2. Resiko mempunyai Bukti Right
a. Jika harga saham pada periode pelaksanaan jatuh dan menjadi lebih rendah dari harga pelaksanaan, maka inverstor tidak akan mengonversikan bukti right tersebut, sementara itu investor akan mengalami kerugian atas harga beli right. 
Contoh : Seorang investor membeli bukti right di pasar sekunder pada harga Rp.200,00 dengan harga pelaksanaan Rp.1.500,00. Kemudian pada periode pelaksanaan, harga saham turun menjadi Rp. 1.200,00 per saham. Investor tersebut tentunya tidak akan menukarkan bukti right yang dimilikinya, alasannya yakni kalau ia melakukannya, maka ia harus membayar Rp.1.700,00 (Rp. 1.500,00 harga pelaksanaan + Rp.200,00 harga right).  Sementara itu kalau ia tidak menukarkan bukti right yang dimilikinya, maka ia mengalami kerugian Rp. 200,00 atas harga right tersebut. 

b. Bukti Right sanggup diperdagangkan pada pasar sekunder, sampai inverstor sanggup mengalami kerugian (capital loss), saat harga jual dari bukti right tersebut lebih rendah dari harga belinya.

Sekian artikel tentang Pengertian, Manfaat dan Resiko Investasi Bukti Right supaya bermanfaat 

No comments:

Post a Comment