Ilustrasi Vektor Dalam Fisika |
Perkalian Vektor (Macam, Rumus, Sifat, dan Contoh Soal)
Sebenarnya bahan vektor baik itu jenis perkalian vektor, rumus perkalian vektor, sifat perkalian vektor hingga rujukan soal perkalian vektor sanggup dengan gampang kita temukan di jenjang sekolah menengah atas. Materi tersebut sering juga keluar dalam banyak sekali ujian mulai dari UAS, UTS, bahkan hingga Ujian Nasional. Karena dianggap penting, maka siswa harus mempelajari bahan vektor ini dengan serius.
Dalam pembahasan ini terdapat beberapa klarifikasi perihal perkalian vektor, baik macam macam, rumus, sifat maupun rujukan soal vektor. Adapun macam macam perkalian pada vektor, rumus perkalian pada vektor, sifat sifat perkalian pada vektor dan rujukan soal perkalian vektor akan saya jelaskan selengkapnya untuk anda. Berikut penjelasannya:
Dalam pembahasan ini terdapat beberapa klarifikasi perihal perkalian vektor, baik macam macam, rumus, sifat maupun rujukan soal vektor. Adapun macam macam perkalian pada vektor, rumus perkalian pada vektor, sifat sifat perkalian pada vektor dan rujukan soal perkalian vektor akan saya jelaskan selengkapnya untuk anda. Berikut penjelasannya:
Baca juga : Materi Besaran Vektor (Pengertian, Rumus dan Contohnya)
Macam dan Jenis Perkalian Vektor
Operasi vektor tidak hanya meliputi operasi pengurangan maupun penjumlahan vektor saja. Tetapi adapula operasi perkalian vektor yang notabennya diajarkan di jenjang sekolah menengah. Untuk jenis operasi perkalian tersebut sanggup dibagi menjadi tiga macam. Adapun macam macam perkalian vektor tersebut meliputi:- Perkalian vektor dengan skalar.
- Perkalian silang atau cross product.
- Perkalian titik atau dot product.
Ketiga macam perkalian vektor tersebut mempunyai rumus, sifat dan aturannya masing masing. Untuk itu saya akan menjelaskan lebih lanjut mengenai masing masing jenis perkalian pada vektor tersebut. Berikut klarifikasi selengkapnya:
Perkalian Vektor Dengan Skalar
Macam perkalian vektor yang pertama ialah perkalian antara vektor dengan skalar. Perkalian ini meliputi perpindahan pada sebuah benda. Misalnya Ani mengendarai kendaraan beroda empat menuju arah barat dengan kecepatan 40 km/jam. Kemudian terjadi perpindahan antara Ani dengan kendaraan beroda empat sesudah beberapa waktu. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa perpindahan per selang waktu ialah kecepatan. Maka dari itu perpindahan yang terjadi pada Ani tersebut sanggup dicari memakai persamaan atau rumus menyerupai di bawah ini:
s = vtKeterangan :
s = Perpindahan (m)
v = Kecepatan (m/s)
t = Selang Waktu (s)
Dalam rumus perpindahan di atas terdapat jenis besaran skalar dan besaran vektor. Untuk kategori besaran skalar ialah waktu, sedangkan untuk kategori besaran vektor ialah kecepatan. Maka dari itu perkalian antara waktu dengan kecepatan tersebut membuat perpindahan yang pada kesudahannya menghasilkan besaran vektor. Kesimpulannya adalah:
Perkalian vektor dengan skalar menghasilkan vektorJika perkalian antara vektor dengan skalar dinyatakan dalam bentuk sederhana dan sistematis akan menghasilkan hukum atau rumus tertentu. Berikut rumus perkalian vektor dengan skalarnya yaitu:
B = kAKeterangan :
B = vektor B
k = skalar
A = vektor A
Rumus perkalian vektor di atas menghasilkan vektor B yang merupakan perkalian antara besar k dengan besar A. Jika k bernilai positif, maka vektor B mempunyai arah yang sama dengan vektor A. Sedangkan jikalau k bernilai negatif, maka arah vektor B berlawanan dengan vektor A.
Perkalian Vektor Satuan Dengan Skalar
Rumus di atas juga berlaku untuk perkalian vektor satuan dengan skalar, baik untuk tiga dimensi maupun dua dimensi. Jika dijabarkan lebih lanjut maka rumus perkalian antara vektor satuan dengan skalar akan menjadi menyerupai di bawah ini:
Rumus Perkalian Vektor Satuan Dengan Skalar |
Sifat Perkalian Vektor Dengan Skalar
Sifat perkalian vektor dengan skalar ialah distributif. Jika dinyatakan dalam bentuk persamaan maka sifat distributifnya akan menjadi menyerupai berikut:
k (A + B) = kA + kBContoh Soal Perkalian Vektor Dengan Skalar
Perhatikan gambar vektor A di bawah ini!
Apabila B = 1/2A, B = -1/2A, B = 2A, B = -2A. Buatlah gambar vektor B nya?
Jawab.
Untuk gambar perkalian vektor B = 1/2A mempunyai arah vektor yang sama alasannya ialah vektornya bernilai positif, dimana panjang vektor B setengah kali panjang vektor A. Maka gambarnya akan menjadi menyerupai di bawah ini:
Gambar B = 1/2 A |
Gambar B = -1/2A |
Gambar B = 2A |
Gambar B = -2A |
Baca juga : Cara Menghitung Besar Sampel Dengan Rumus Slovin
Perkalian Titik atau Dot Product
Macam perkalian vektor selanjutnya ialah perkalian dot product atau titik. Untuk perkalian dot product ini sanggup digambarkan menjadi menyerupai di bawah ini:
Gambar Ilustrasi Perkalian Dot Product |
Berdasarkan gambar di atas sanggup kita peroleh vektor A sebagai hasil perkalian vektor dua buah titik diantara A dan B. Kemudian vektor B merupakan hasil perkalian antara komponen vektor B dengan vektor A yang arahnya sama. Adapula B cos α merupakan komponen dari vektor B yang arahnya sama dengan vektor A. Apabila dinyatakan dalam bentuk persamaan maka sanggup ditulis menjadi rumus perkalian titik vektor A dengan vektor B menyerupai di bawah ini:
A . B = AB cos α = |A| |B| cos αKeterangan:
A = |A| ialah besar vektor pada A
B = |B| ialah besar vektor pada B
α = sudut yang terbentuk pada vektor A dengan vektor B, dimana 0⁰ ≤ α ≤ 180⁰
Kesimpulan dari macam perkalian vektor yang kedua yaitu perkalian titik ialah:
Perkalian vektor antara dua buah titik menghasilkan skalar.Perkalian titik dilambangkan dengan tanda titik atau dot product (.). Macam perkalian vektor ini menghasilkan skalar. Untuk itu perkalian titik juga sanggup dinamakan dengan perkalian scalar product. Dalam perkalian ini terdapat beberapa hal penting yang harus diperhatikan seperti:
- A . B = 0 → cos 90⁰ = 0, apabila vektor A tegak lurus dengan vektor B sehingga nilai α = 90⁰.
- A . B = AB → cos 0⁰ = 1, apabila vektor A searah dengan vektor B sehingga nilai α = 0⁰.
- A . B = -AB → cos 180⁰ = -1, apabila vektor A berlawanan arah dengan vektor B sehingga nilai α = 180⁰.
Perkalian Titik pada Vektor Satuan
Selanjutnya saya akan menjelaskan perkalian vektor perihal perkalian titik yang memakai vektor satuan. Untuk lebih jelasnya sanggup anda simak gambar di bawah ini:
Ilustrasi Gambar Perkalian Titik Pada Vektor Satuan |
Berdasarkan gambar perkalian vektor di atas sanggup kita lihat bahwa terdapat tiga vektor yang saling tegak urus yaitu vektor dengan satuan i, j dan k. Maka dari itu nilai α mempunyai besar 90⁰, dimana ketiga vektor mempunyai nilai = 1. Kemudian perkalian titik yang memakai vektor satuan ini menghasilkan hukum menyerupai di bawah ini:
Berhimpit maka i . i = j . j = k . k = 1 . 1 cos 0⁰ = 1Berdasarkan perkalian titik memakai vektor satuan di atas menghasilkan persamaan di atas. Persamaan tersebut sanggup dipakai untuk menghitung perkalian vektor kategori perkalian titik. Maka hasilnya akan menjadi menyerupai di bawah ini:
Tegak lurus maka i . j = i . k = j . k = 1 . 1 cos 90⁰ = 0
Penjabaran Perkalian Titik pada Vektor Satuan |
Sifat Perkalian Titik
Untuk sifat perkalian vektor kategori perkalian titik tersebut ialah distributif dan komutatif. Adapun sifat distributif dan komutatif pada perkalian titik ialah:
A (B + C) = A . B + A . C (Distributif)Contoh Soal Perkalian Titik
A . B = B . A (Komutatif)
Vektor perpindahan mempunyai persamaan yaitu s = (3i + 4j - 2k) dan persamaan vektor gayanya yaitu F = (i + 2j + 3k). Berapakah nilai usahanya?
Pembahasan
Diketahui : s = (3i + 4j - 2k); F = (i + 2j + 3k)
Ditanyakan : W = ?
Jawab :
W = F . s
= (i + 2j + 3k) . (3i + 4j - 2k)
= (1 . 3) + (2 . 4) + (3 . -2)
= 3 + 8 - 6
= 5 Joule
Makara besar usahanya ialah 5 Joule.
Perkalian Silang Vektor atau Cross Product
Macam perkalian vektor selanjutnya ialah perkalian cross product atau silang. Untuk perkalian cross product ini sanggup digambarkan menjadi menyerupai di bawah ini:
Gambar Ilustrasi Perkalian Cross Product |
Perkalian vektor antara vektor A dan B memakai metode silang sanggup ditulis dengan A x B. Hal ini sanggup menggambarkan antara vektor A yang dikalikan dengan komponen vektor B dimana letaknya tegak lurus dengan vektor A. Kemudian terdapat B sin α yang merupakan nilai tegak lurus antara komponen vektor B dengan vektor A. Apabila dinyatakan dalam bentuk persamaan maka sanggup ditulis menjadi rumus perkalian silang vektor A dengan vektor B menyerupai di bawah ini:
A x B = CKeterangan :
|A x B| = AB sin α
|A x B| = hasil besar vektor dari perkalian silang vektor A dengan vektor B
C = besar vektor lain dari perkalian silang vektor A dengan vektor B
α = sudut yang terbentuk pada vektor A dengan vektor B, dimana 0⁰ ≤ α ≤ 180⁰
Kesimpulan dari macam perkalian vektor yang ketiga yaitu perkalian silang ialah:
Perkalian vektor antara dua buah vektor memakai metode perkalian silang ialah suatu vektor pada bidang yang terbentuk oleh A dan B dengan arah yang tegak lurus.Bagaimana cara memilih arah vektor pada perkalian silang? Untuk itu sanggup anda perhatikan gambar arah vektor di bawah ini:
Baca juga : Contoh Soal Gerak Parabola Lengkap Dengan PembahasanArah Perkalian Silang A x B
Gambar Arah Perkalian Vektor A x B |
Arah Perkalian Silang B x A
Gambar Arah Perkalian Vektor B x A |
Dalam perkalian silang terdapat beberapa hal penting yang harus diperhatikan seperti:
- Tidak berlaku perkalian silang dengan sifat komutatif. Maka persamaan A x B ≠ B x A.
- Berlaku perkalian silang dengan sifat anti komutatif. Maka persamaan A x B = -B x A.
- Vektor A tegak lurus dengan vektor B maka nilai α = 90⁰ dengan persamaan |A x B| = AB → sin 90⁰ = 1.
- Vektor A searah dengan vektor B maka nilai α = 0⁰ dengan persamaan |A x B| = 0 → sin 0⁰ = 0.
- Vektor A berlawanan arah dengan vektor B maka nilai α = 180⁰ dengan persamaan |A x B| = 0 → sin 180⁰ = 0.
Perkalian Silang Pada Vektor Satuan
Selanjutnya saya akan menjelaskan perkalian vektor perihal perkalian silang yang memakai vektor satuan. Hasil perkalian vektor dengan metode perkalian silang vektor satuan ini bernilai 1 untuk masing masing satuan i, j dan k. Apabila dinyatakan dalam bentuk persamaan maka akan menjadi menyerupai di bawah ini:
i x i = 1.1 sin 0⁰ = 0
j x j = 1.1 sin 0⁰ = 0
k x k = 1.1 sin 0⁰ = 0
Untuk lebih jelasnya sanggup anda simak gambar di bawah ini:
Ilustrasi Gambar Perkalian Silang Pada Vektor Satuan |
Penjabaran Perkalian Silang pada Vektor Satuan |
Sifat Perkalian Silang
Untuk sifat perkalian vektor kategori perkalian silang tersebut ialah anti komutatif, asosiatif dan distributif. Adapun sifat anti komutatif, asosiatif dan distributif pada perkalian silang yaitu:A × B ≠ B × A (Anti Komutatif)Sekian klarifikasi mengenai perkalian vektor, baik macam macam, rumus, sifat dan rujukan soal. Macam macam perkalian pada vektor tersebut meliputi perkalian antara vektor dengan skalar, perkalian titik dan perkalian silang. Semoga artikel ini sanggup bermanfaat dan selamat belajar.
k(A × B) = (kA) × B = A × (kB) (Asosiatif)
A × (B + C) = (A × B) + (A × C) (Distributif)
(A + B) × C = (A × C) + (B × C) (Distributif)
No comments:
Post a Comment