Friday, August 23, 2019

Unsur-Unsur Dalam Dongeng Kawasan Intrinsik Dan Ekstrinsik

Pada suatu kisah baik itu kisah rakyat, legenda maupun kisah anak, akan terkandung unsur-unsur didalamnya. Unsur-unsur kisah rakyat sendiri secara umun terbagi dua yaitu unsur intrinsik dan unsur ektrinsik. Untuk lebih jelasnya kami akan membahas masing-masing unsur tersebut secara lebih lengkap. Cerita tempat dibuat oleh sejumlah unsur. Secara garis besar, unsur-unsur dalam kisah pendek, novel, ataupun bentuk prosa lainnya. Diatas sudah dijelaskan bahwa unsur-unsur kisah tempat terbagi 2 yakni intrinsik dan ekstrinsik disetiap unsur-unsur tersebut terdiri atas bagian-bagian, Untuk mengetahui itu mari kita lihat pembahasan dan penjelasannya menyerupai yang ada dibawah ini.

Unsur-Unsur dalam Cerita Daerah
a. Unsur Intrinsik yaitu unsur yang menempel pribadi pada isi kisah itu. Sebagaimana cerpen, unsur intrinsik mencakup tema, alur, latar, penokohan, sudut pandang, amanat, dan gaya bahasa

b. Unsur ekstrinsik yaitu unsur yang berada di luar suatu cerita, namun kuat pada gaya ataupun isi kisah itu. Biasanya, yang termasuk ke dalam unsur ekstrinsik yaitu watak istiadat atau kebiasaan masyarakat yang berlaku didaerahnya. Contohnya, watak istiadat dalam bertamu, mengobati orang yang sakit, menyambut kelahiran anak, ataupun dalam pernikahan


Unsur-Unsur Instrinsik Dalam Cerita Rakyat
1. Tema
Tema merupakan inti duduk perkara yang menjadi dasar dalam sebuah cerita. Oleh karenanya, semoga sanggup mendapat tema dalam sebuah cerita, pembaca tentunya harus membaca kisah tersebut hingga selesai. Tema pada kisah rakyat akan dikaitkan dengan pengalaman kehidupan. Biasanya tema kisah rakyat mengandung elemen alam, insiden sejarah, kesaktian, dewa, misteri, hewan, dll.

2. Latar atau setting pada kisah rakyat

  • Latar yaitu isu mengenai waktu, suasana, dan juga lokasi dimana kisah rakyat itu berlangsung.
  • Latar Lokasi atau Tempat. Latar lokasi yaitu isu pada kisah yang menjelaskan tempat kisah itu berlangsung. Sebagai Contoh latar lokasi kisah yaitu di kerajaan, di desa, di hutan, di pantai, di kahyangan, dll.
  • Latar Waktu. Latar waktu merupakan dikala terjadinya insiden dalam dongeng, sebagai pola pagi hari, pada jaman dahulu kala, malam hari, tahun sekian, dikala matahari terbenam dll.
  • Latar Suasana. Latar suasana yaitu isu yang menyebutkan suasana pada insiden dalam dongeng berlangsung. Sebagai pola latar suasana yaitu rakyat hidup hening dan sejahtera, masyarakat hidup dalam ketakutan sebab raja yang kejam, hutan menjadi ramai sesudah purbasari hidup disana, dll


3. Tokoh
Tokoh merupakan pemeran pada sebuah kisah rakyat. Tokoh pada kisah rakyat sanggup berupa hewan, tumbuhan, manusia, para yang kuasa dll.
Menurut sifatnya penokohan dibagi tiga yaitu :

  • Tokoh utama (umumnya protagonis) yaitu tokoh yang menjadi sentral pada cerita. Tokoh ini berperan pada sebagian besar rangkaian cerita, mulai dari awal hingga final cerita. Pada umumnya, tokoh utama ditampilkan sebagai tokoh tokoh yang mempunyai sifat baik. Tetapi tidak jarang ditemukan tokoh utama diceritakan lucu, unik atau jahat sekalipun.
  • Tokoh lawan (umumnya antagonis). antagonis secara pengertian merupakan tokoh yang selalu berlawanan dengan tokoh protagonis. Pada umunya, tokoh antagonis ditampilkan sebagai tokoh ”hitam”, yaitu tokoh yang bersifat jahat.
  • Tokoh pendamping (tritagonis). Tritagonis merupakan tokoh pendukung.

Menurut cara menampilkan wataknya penokohan dibagi dua yaitu :
Secara pribadi yaitu watak tokoh sanggup dikenali pembaca dikarenakan telah dijelaskan oleh pengarang
Seara tidak pribadi yaitu watak tokoh sanggup dikenali pembaca dengan menciptakan kesimpulan sendiri dari dialog, latar suasana, tingkah laku, penampilan, lingkungan hidup, dan pelaku lain

4. Alur
Merupakan runtutan insiden pada sebuah kisah rakyat. Biasanya kisah rakyat mencakup lima rangkaian insiden yaitu dikala pengenalan (pembukaan) , dikala pengembangan, dikala kontradiksi (konflik), dikala peleraian (rekonsiliasi), dan tahap terakhir yaitu dikala penyelesaian. Secara umum alur dibagi menjadi tiga jenis yaitu:

  • Alur maju
  • Alur mundur
  • Alur campuran

5. Sudut pandang
Sudut pandang merupakan bagaimana cara penulis menempatkan dirinya dalam sebuah cerita, atau dengan kata lain dari sudut mana penulis memandang kisah tersebut. Sudut pandangan mempunyai pernanan yang sangat penting terhadap kualitas dari sebuah cerita. Sudut pandang secara umum dibagi dua yaitu

  • Sudut pandang orang pertama : penulis berperan sebagai orang pertama yang sanggup menjadi tokoh utama maupun tokoh perhiasan pada cerita
  • Sudut pandang orang ketiga : Penulis berada di luar kisah serta tidak terlibat secara pribadi pada cerita. Penulis menjelaskan para tokoh didalam kisah dengan menyebut nama tokoh atau kata orang ketiga yaitu “dia, mereka”.

6. Amanat atau pesan moral
merupakan nilai-nilai yang terkandung didalam kisah dan ingin disampaikan semoga pembaca mendapat pelajaran dari kisah tersebut.

7. Majas (Gaya Bahasa)
Unsur-Unsur Ekstrinsik Dalam Cerita Rakyat
Unsur ekstrinsik merupakan semua faktor luar yang mempengaruhi penciptaan sebuah goresan pena ataupun karya sastra. Bisa dikatakan unsur ektrinsik yaitu milik subjektif seorang penulis yang sanggup berupa agama, budaya, kondisi sosial, motivasi, yang mendorong sebuah karya sastra tercipta.
Unsur-unsur ekstrinsik pada kisah rakyat biasanya meliputi:

  • Budaya serta nilai-bilai yang dianut.
  • Tingkat pendidikan
  • Kondisi sosial di masyarakat
  • Agama dan keyakinan
  • Kondisi politik, ekonomi, aturan dll.


Demikian pembahasan sederhana tentang Unsur dalam Cerita Daerah semoga bermanfaat bagi kita semua.

(Sumber : Cerdas Berbahasa Indonesia, Hal :71, Penerbit :  Erlangga. 2006.Jakarta, Penulis : Engkos Kosasih)

No comments:

Post a Comment