Tes Objektif. Yang dimaksud dengan tes objektif yaitu tes yang cara penilaiannya bersifat objektif, dalam arti, sudah terang balasan mana yang benar dan mana yang salah dan hanya satu balasan yang benar.
Tes objektif mempunyai beberapa variasi dan bentuk yang berbeda, tetapi sanggup diklasifikasikan ke dalam butir tes yang meminta siswa untuk mengisi balasan dan butir tes yang meminta siswa untuk menentukan balasan dari sejumlah alternatif yang ada. Kedua golongan besar ini, berdasarkan Gronlund dan Linn, secara umum sanggup dibagi menjadi bentuk butir tes sebagi berikut.
Tes objektif mempunyai beberapa variasi dan bentuk yang berbeda, tetapi sanggup diklasifikasikan ke dalam butir tes yang meminta siswa untuk mengisi balasan dan butir tes yang meminta siswa untuk menentukan balasan dari sejumlah alternatif yang ada. Kedua golongan besar ini, berdasarkan Gronlund dan Linn, secara umum sanggup dibagi menjadi bentuk butir tes sebagi berikut.
- Yang termasuk bentuk tes mengisi balasan (supply type), yakni butir soal balasan singkat (short answer) dan butir soal melengkapi (completion).
- Yang termasuk bentuk butir tes yang meminta siswa untuk menentukan jawaban, yakni butir soal benar-salah, menjodohkan, dan pilihan ganda (Gronlund danLinn, 1991).
Di antara bentuk tes objektif, yang umum dipakai yaitu butir tes pilihan ganda, menjodohkan, dan benar-salah. Dari ketiga bentuk butir tes tersebut, bentuk pilihan ganda yang paling banyak dipakai (Salvia and Ysseldyke, 1995). Dalam hubungan ini, Nitko (1996) mengemukakan bahwa tes bentuk balasan singkat meminta siswa untuk menjawab setiap pertanyaan dengan sebuah kata, kalimat pendek, nomor, atau simbol. Bentuk butir soal balasan singkat bervariasi, ibarat bentuk pertanyaan, melengkapi, dan asosiasi. Variasi bentuk pertanyaan biasanya mengemukakan pertanyaan secara langsung. Variasi bentuk tes melengkapi meminta siswa untuk menambahkan kata-kata untuk melengkapi suatu pertanyaan yang tidak lengkap. Sedangkan variasi bentuk asosiasi terdiri atas daftar istilahistilah atau gambar terhadap mana siswa sanggup menyebutkan nomor-nomor, label, simbol, atau bentuk lain.
Tes objektif mempunyai kelebihan dan kekurangan, antara lain yaitu sebagai berikut:
Tes objektif mempunyai kelebihan dan kekurangan, antara lain yaitu sebagai berikut:
- Kelebihan pada butir soal balasan singkat yaitu sangat gampang menyusunnya, lantaran secara relatif biasanya mengukur hasil berguru yang sederhana. Kecuali untuk mengukur hasil berguru pemecahan duduk masalah pada matematika dan sains, butir tes balasan singkat hanya mengukur ingatan (recall) ihwal informasi ingatan. Kelebihan lain butir tes balasan singkat yaitu bahwa siswa harus menyisipkan balasan sehingga mengurangi kemungkinan bahwa siswa menjawab dengan benar lantaran tebakan. Sedangkan kelemahan tes balasan singkat yaitu tidak cocok untuk mengukur hasil berguru yang kompleks dan kesulitan untuk memberi skor.
- Kelebihan pada butir tes benar-salah yaitu bahwa butir tes benarsalah gampang disusun, tetapi untuk menyusun butir tes benar-salah yang tidak ambigius diharapkan keterampilan tertentu. Kelebihan kedua pada butir tes benar-salah yaitu bahwa sanggup meliputi bahan yang luas. Di samping itu, salah satu kekurangan atau kelemahan yang serius pada butir benar-salah yaitu bentuk hasil berguru yang sanggup diukur. Di samping itu, bentuk tes benar-salah sanggup ditebak, dan peluang benarnya yaitu 50%.
- Kelebihan pada butir tes menjodohkan yaitu bentuknya yang kompak dan sanggup mengukur sejumlah besar hasil berguru yang berkaitan dengan fakta-fakta, dan gampang menyusunnya. Sedangkan kelemahannya yaitu bahwa butir tes menjodohkan terbatas untuk mengukur informasi ihwal fakta-fakta pada berguru hafalan, dan kesulitan untuk menemukan bahan yang homogen dan signifikan dengan tujuan dan hasil belajar.
- Kelebihan pada butir tes pilihan ganda yaitu efektif untuk mengukur aneka macam tipe pengetahuan dan hasil berguru yang kompleks. Di samping itu, butir tes pilihan ganda mempunyai tingkat reliabilitas yang lebih tinggi daripada bentuk butir tes benar-salah lantaran kesempatan untuk menebak sanggup dikurangi. Sedangkan kelemahan butir tes
- pilihan ganda yaitu bahwa sebagai butir tes tertulis mempunyai keterbatasan untuk mengukur hasil berguru yang bersifat verbal, mengukur keterampilan pemecahan masalah, mengukur kecakapan untuk mengorganisasikan dan mengemukakan pendapat. Di samping itu, butir tes pilihan ganda mempunyai kesulitan untuk menemukan pengecoh yang sempurna (Linn and Gronlund, 1995).
Tes esai balasan terbatas, atau sering juga disebut esai terstruktur, yaitu jenis tes objektif alasannya yaitu balasan yang dikehendaki sudah terang dan harus sama pada setiap jawaban. Pada tes esai balasan terbatas/terstruktur, siswa lebih dibatasi pada bentuk dan ruang lingkup jawabannya, lantaran secara khusus dinyatakan konteks balasan yang harus diberikan oleh siswa. Esai balasan terbatas berada pada tataran tes objektif lantaran sifatnya lebih banyak mengungkapkan informasi faktual saja.
.
No comments:
Post a Comment