Sejarah ialah suatu pelajaran untuk menatap hari esok yang lebih baik. Sejarah ialah guru kehidupan, sebagaimana pepatah yang menyatakan “Historia magistra vitae”.
Sejarah ialah studi wacana masa lalu, khususnya bagaimana kaitannya dengan manusia. Dalam bahasa Indonesia sejarah babad, hikayat, riwayat, atau tambo sanggup diartikan sebagai insiden dan insiden yang benar-benar terjadi pada masa lampau atau asal ajakan (keturunan) silsilah, terutama bagi raja-raja yang memerintah. secara umum sejarah diartikan sebagai sejarah manusia.
Kata sejarah secara harafiah berasal dari bahasa Arab شجرة : šajaratun yang artinya pohon. Dalam bahasa Arab sendiri, sejarah disebut ت اري خ : tarikh yang artinya kurang lebih ialah waktu atau penanggalan. Kata Sejarah lebih bersahabat pada bahasa Yunani yaitu historia yang berarti ilmu atau orang pandai. Kemudian dalam bahasa Inggris menjadi history, yang berarti masa kemudian manusia. Kata lain yang mendekati teladan tersebut ialah Geschichte yang berarti sudah terjadi.
Salah satu kutipan yang paling populer mengenai sejarah dan pentingnya kita berguru mengenai sejarah ditulis oleh seorang filsuf dari Spanyol, George Santayana. Katanya: "Mereka yang tidak mengenal masa lalunya, dikutuk untuk mengulanginya."
Sejarah juga sanggup mengacu pada bidang akademis yang memakai narasi untuk mengusut dan menganalisis urutan insiden masa lalu, dan secara objektif memilih pola lantaran dan akhir yang memilih mereka. Ahli sejarah terkadang memperdebatkan sifat sejarah dan kegunaannya dengan membahas studi wacana ilmu sejarah sebagai tujuan itu sendiri dan sebagai cara untuk memperlihatkan "pandangan" pada permasalahan masa kini.
Ahli sejarah mendapat informasi mengenai masa lampau dari banyak sekali sumber, menyerupai catatan yang ditulis atau dicetak, mata uang atau benda bersejarah lainnya, bangunan dan monumen serta dari wawancara yang sering disebut sebagai sejarah penceritaan (oral history).
Untuk sejarah modern, sumber-sumber utama informasi sejarah ialah : foto, gambar bergerak (misalnya: film layar lebar), audio dan rekaman video. Tidak semua sumber-sumber ini sanggup dipakai untuk penelitian sejarah, lantaran tergantung pada periode yang hendak diteliti atau dipelajari. Penelitian sejarah juga bergantung pada historiografi atau cara pandang sejarah yang berbeda satu dengan lainnya.
Para sarjana yang menulis wacana sejarah disebut jago sejarah. Peristiwa yang terjadi sebelum catatan tertulis disebut Prasejarah.
Pengertian sejarah berdasarkan para ahli
Menurut J.V. Bryce Sejarah ialah catatan dari apa yang telah dipikirkan, dikatakan, dan diperbuat oleh manusia.
Menurut W.H. Walsh Sejarah itu menitikberatkan pada pencatatan yang berarti dan penting saja bagi manusia. Catatan itu mencakup tindakan-tindakan dan pengalaman-pengalaman insan di masa lampau pada hal-hal yang penting sehingga merupakan kisah yang berarti.
Menurut Patrick Gardiner Sejarah ialah ilmu yang mempelajari apa yang telah diperbuat oleh manusia.
Menurut Roeslan Abdulgani Ilmu sejarah ialah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang meneliti dan mengusut secara sistematis keseluruhan perkembangan masyarakat serta kemanusiaan di masa lampau beserta kejadian-kejadian dengan maksud untuk kemudian menilai secara kritis seluruh hasil penelitiannya tersebut, untuk selanjutnya dijadikan perbendaharaan pedoman bagi evaluasi dan penentuan keadaan kini serta arah proses masa depan.
Menurut Moh. Yamin Sejarah ialah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa insiden yang sanggup dibuktikan dengan materi kenyataan.
Menurut Ibnu Khaldun (1332-1406) Sejarah didefinisikan sebagai catatan wacana masyarakat umum insan atau peradaban insan yang terjadi pada watak/sifat masyarakat itu.
Menurut R. Moh. Ali Moh. Ali dalam bukunya Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia, mempertegas pengertian sejarah sebagai berikut:
- Jumlah perubahan-perubahan, insiden atau insiden dalam kenyataan di sekitar kita.
- Cerita wacana perubahan-perubahan, kejadian, atau insiden dalam kenyataan di sekitar kita.
- Ilmu yang bertugas mengusut perubahan-perubahan, kejadian, dan atau insiden dalam kenyataan di sekitar kita.
Manfaat sejarah
Mempelajari sejarah banyak gunanya. Sebab, sejarah berbicara wacana kehidupan manusia. Kegunaan mempelajari sejarah yaitu sebagai berikut :
1. Sejarah Bersifat edukatif
Edukatif berarti nilai-nilai yang mengandung unsur pendidikan. Banyak pendapat mengungkapkan “Belajar dari sejarah” atau “Belajarlah dari masa lalu”. Dalam ungkapan tersebut terkandung arti bahwa sejarah berguna yang sangat mendidik. Apa yang terjadi pada masa kemudian harus menjadi pelajaran. Pendapat sering menyatakan “ambillah hikmahnya”. Hikmah sanggup diambil dari apa yang pernah terjadi dalam diri kita.
Peristiwa yang terjadi pada masa kemudian mempunyai nilai-nilai yang sangat berharga bagi kehidupan ketika ini. Beberapa nilai yang bisa diambil dari peristiwa-peristiwa sejarah, menyerupai kebenaran, keadilan, kejujuran, kearifan, keberanian, rela berkorban dan lain-lain. Jadi, sejarah banyak memperlihatkan pengajaran moral.
2. Sejarah Bersifat Inspiratif
Sejarah banyak menghasilkan banyak sekali karya, baik karya seni maupun karya sastra. Karya-karya tersebut banyak memperlihatkan wangsit bagi seniman untuk berkreasi dalam membuat karya-karyanya. Bahkan karya-karya seni pada masa kemudian tidak sedikit yang mempunyai nilai seni yang sangat tinggi. Karya seni tersebut sanggup menjadi suatu peradaban.
Di Indonesia banyak sekali karya seni pada masa lalu. Disamping mempunyai nilai seni tinggi, juga memperlihatkan kemampuan teknologi yang sudah maju pada zamannya. Misal, Candi Borobudur, merupakan sebuah bangunan monumental yang mempunyai nilai seni sangat tinggi.
3. Sejarah Bersifat instruktif
Instruktif secara harafiah sanggup diartikan pengajaran. Pengajaran dalam konteks disini memberi arti keterampilan yang diperoleh dari pengajaran sejarah. Keterampilan tersebut, baik berupa keterampilan berpikir maupun keterampilan yang bersifat fisik.
Keterampilan berpikir ialah keterampilan yang bersifat kognitif yang mempunyai pengertian sebagai aktivitas atau proses memperoleh pengetahuan termasuk kesadaran, perasaan dan lain sebagainya. Hal ini sanggup diperoleh melalui pengkajian terhadap materi sejarah. Adapun keterampilan yang bersifat fisik lebih banyak diperlihatkan dalam bentuk unjuk kerja.
4. Sejarah Bersifat Rekreatif
Saat ini kita sering mendengar wisata yang bernuansa spiritual. Wisata menyerupai tersebut mempunyai nilai sejarah. Sejarah sanggup mempunyai nilai-nilai penting dalam pengembangan kepariwisataan. Fungsi rekreatif sejarah sanggup mengandung arti wisata mengikuti lorong waktu masa kemudian berupa karya-karya sejarah berupa peninggalan fisik. Kesan tersebut baik bersifat fisik maupun non fisik.
Kesan secara fisik contohnya orang sangat kagum melihat nilai seni dari peninggalan tersebut. Akibatnya, orang tersebut tertarik untuk melaksanakan wisata ke daerah peninggalan sejarah. Kesan nonfisik bisa dilihat dari nilai-nilai yang terkandung dalam bangunan fisik tersebut, contohnya masjid kuno. Banyak orang yang melaksanakan wisata dengan mengunjungi masjid-masjid kuno dengan tujuan ingin meningkatkan penghayatan spiritual beliau terhadap nilai-nilai keagamaan.
Nilai-nilai politik sangat kentara dalam penulisan sejarah, terutama sejarah yang ditulis oleh pemerintah atau penulisan sejarah yang merujuk kepada kepentingan pemerintah. Penulisan sejarah menyerupai ini sangat nampak dalam buku-buku teks pelajaran sejarah yang ada di sekolah.
Pelajaran sejarah yang diberikan di sekolah harus merujuk kepada kurikulum yang berlaku. Adapun kurikulum intinya merupakan produk kebijakan politik pemerintah dalam pendidikan. Dengan demikian, sejarah yang diajarkan di sekolah mempunyai misi dalam rangka pendidikan politik.
Misi penting dalam pengajaran sejarah di sekolah di antaranya ialah membuat warga negara yang baik. Salah satu ciri penting dari warga negara yang baik ialah warga negara yang selalu tunduk dan taat terhadap peraturan negara. Ketundukan dan kepatuhan ini sanggup dibangun dengan cara menanamkan semangat kebangsaan dan rasa mempunyai terhadap bangsanya. Pengajaran sejarah mempunyai kiprah yang sangat penting dalam membangun nasionalisme.
6. Sejarah Merupakan Pendidikan Masa Depan
Sejarah ialah suatu studi wacana kehidupan insan dalam konteks waktu. Waktu dalam pengertian sejarah sanggup berupa sebuah garis yang lurus ke depan. Garis tersebut sanggup memperlihatkan adanya kesinambungan. Kesinambungan waktu yang dimaksud ialah kesinambungan antara masa lalu, kini dan masa yang akan datang. Masa kemudian sangat memilih masa kini dan masa kini sangat memilih masa yang akan datang.Dalam konteks berbangsa, kebesaran masa kemudian bukan untuk dikultuskan tetapi harus memperlihatkan wangsit semangat masa kini, bagaimana harus menjadi bangsa yang besar. Kebesaran yang ditandai sebagai bangsa yang diperhitungkan dan dihormati oleh bangsa lain.
Referensi
http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah
http://dianrana-katulistiwa.com/
No comments:
Post a Comment