Wednesday, October 23, 2019

Pakaian Budpekerti Gorontalo Beserta Keterangan Dan Gambar

Pakaian Adat Gorontalo Beserta Keterangan dan Gambar - Seperti halnya pakaian budbahasa di provinsi lain, pakaian budbahasa Gorontalo mempunyai keunikan dan ciri khasnya sendiri. Gorontalo yaitu sebuah provinsi yang terletak di Pulau Sulawesi. Sejak periode pemerintahan Gusdur atau Abdurahman Wahid mulai menjadi awal berdirinya Provinsi Gorontalo. Untuk itu, berdirinya provinsi ini terjadi bukan dikala kemerdekaan Republik Indonesia. Gorontalo memang tergolong provinsi baru, namun mempunyai beberapa pakaian budbahasa mirip biliu, walimono, mukuta dan payungga. Baju budbahasa Gorongtalo tersebut tentunya mempunyai fungsi dan kegunaannya masing masing. Lantas apa saja kegunaan dari pakaian budbahasa di Gorontalo?
Pakaian Adat Gorontalo Beserta Keterangan dan Gambar Pakaian Adat Gorontalo Beserta Keterangan dan Gambar
Kebudayaan Gorontalo
Baju budbahasa Gorontalo yang berjulukan payungga dan biliu berkhasiat untuk dikenakan pengantin wanita. Sedangkan pakaian budbahasa walimono dan mukuna berkhasiat untuk dikenakan pengantin pria. Berdirinya provinsi Gorontalo terjadi pada tanggal 22 Desember 2000. Memang berdirinya provinsi ini tergolong gres namun bukan berarti tempat ini mempunyai kebudayan masyarakat yang terbelakang. Di provinsi Gorontalo, hampir seluruh wilayahnya dihuni oleh suku Gorontalo. Bahkan semenjak dulu telah populer kemajuan kebudayaannya hingga ke provinsi Sulawesi Utara. Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan beberapa pakaian budbahasa gorontalo beserta keterangan dan gambar. Untuk lebih jelasnya sanggup anda simak di bawah ini.

Pakaian Adat Gorontalo Beserta Keterangan dan Gambar

Pakaian budbahasa Gorontalo mirip Biliu dan Mukuna merupakan bentuk peninggalan masyarakat dalam kebudayaan Gorontalo. Pakaian budbahasa dari Gorontalo tersebut mempunyai keunikan yang letaknya berada di warna pakaiannya. Warna dalam pakaian tersebut mempunyai filosofi yang mendalam sebab setiap warna mempunyai kegunaan dan arti yang berbeda beda. Di bawah ini terdapat arti baju budbahasa Gorontalo dengan masing masing warnanya yaitu meliputi:
  • Warna merah mempunyai makna tanggung jawab dan keberanian.
  • Warna kuning emas mempunyai makna kesetiaan, kemuliaan, kebesaran dan kejujuran.
  • Warna coklat melambangkan tanah yang artinya kuburan atau kematian.
  • Warna putih mempunyai makna kedukaan dan kesucian.
  • Warna ungu mempunyai makna keanggunan dan kewibawaan.
  • Warna hitam mempunyai makna ketakwaan pada Tuhan dan keteguhan.
  • Warna hijau mempunyai makna kerukunan, kedamaian, kesuburan dan kesejahteraan.
Baca juga : Pakaian Adat Jawa Tengah Beserta Keterangan dan Gambarnya

Pakaian Adat Pernikahan Gorontalo

Pakaian budbahasa Gorontalo yang pertama akan saya jelaskan ialah pakaian budbahasa untuk pernikahan. Baju budbahasa Gorontalo untuk ijab kabul dinamakan dengan Payungga dan Walimono. Kemudian adapula Billiu yakni baju budbahasa Gorontalo yang dikenakan oleh pengantin wanita. Billiu mempunyai makna yaitu diangkat. Pakaian budbahasa Billiu dari Gorontalo tersebut dikenakan ketika pengantin wanitanya bersanding di puade atau tempat pelaminan.
Pakaian Adat Gorontalo Beserta Keterangan dan Gambar Pakaian Adat Gorontalo Beserta Keterangan dan Gambar
Gambar Pakaian Adat Pernikahan Gorontalo
Penggunaan pakaian budbahasa Gorontalo tersebut di sertai dengan aksesoris berupa buyalo boute yakni hiasan kepala untuk pengantin perempuan dan ditambah dengan sunthi sebagai hiasan konde. Kemudian untuk kepingan baju budbahasa Gorontalo nya dihiasi dengan aksesoris berjulukan Payungga Tilambia. Pada dasarnya pakaian budbahasa dari Gorontalo mempunyai ciri khas yang terletak pada penggunaan aksesorisnya. Tradisi dalam budbahasa pernikahan Gorontalo disebut dengan tradisi Dutu. Dalam tradisi tersebut hantaran dari pengantin laki-laki diberikan sehari sebelum pernikahan mirip mahar atau harta beserta buah buahan. Setiap jens buah tersebut mempunyai artinya masing masing.

Buah jeruk melambangkan sifat untuk merendahkan diri. Kemudian adapula buah nanas yang menegaskan bahwa seorang pengantin laki-laki diharuskan untuk sanggup menjaga dirinya sendiri. Ada juga buah nangka yang artinya sifat penyayang harus dimiliki oleh pengantin pria. Sedangkan yang terakhir terdapat tebu kuning sebagai sifat yang wajib dimiliki oleh pengantin mirip teguh dalam pendirian, menjadi langsung yang dicintai dan tabah. Pada dasarnya pakaian budbahasa Gorontalo untuk pernikahan tidak terlepas dari penggunaan aksesoris pengantin dan tradisi hantaran bagi pengantin.

Aksesoris Pakaian Pengantin Gorontalo

Pakaian budbahasa Gorontalo intinya mempunyai keunikannya sendiri dalam hal aksesoris yang digunakan. Aksesoris pada pakaian pengantin perempuan dan laki-laki tersebut berbeda. Kemudian adapula baju budbahasa Gorontalo khusus untuk anak anak yang balasannya lebih sederhana. Namun kini ini baju budbahasa anak Gorontalo telah memperoleh sentuhan yang lebih modern. Maka dari itu ketika baju budbahasa tersebut dipakai anak anak Gorontalo akan terkesan lebih menggemaskan. Di bawah ini terdapat beberapa aksesoris yang dipakai pada pakaian pengantin perempuan dan laki-laki Gorontalo yaitu meliputi:

Aksesoris Pakaian Pengantin Wanita Gorontalo
Aksesorit pakaian budbahasa Gorontalo yang pertama akan saya jelaskan khusus untuk pengantin wanita. Adapun beberapa jenis aksesoris beserta penjelasannya yaitu sebagai berikut:
Pakaian Adat Gorontalo Beserta Keterangan dan Gambar Pakaian Adat Gorontalo Beserta Keterangan dan Gambar
Pakaian Pengantin Wanita Gorontalo Beserta Aksesorisnya
Baca juga : Pengertian Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme Terlengkap
Baya lo Boute
Baya lo boute ialah aksesoris pengantin perempuan Gorontalo yang berupa ikat kepala. Pakaian budbahasa Gorontalo tersebut disertai dengan ikat kepala sebagai lambang sebuah ikatan. Maka dari itu pengantin perempuan akan mempunyai ikatan dengan pengantin laki-laki dalam sebuah pernikahan. Untuk itulah perempuan tersebut harus menjadi seorang istri yang sanggup memenuhi kewajibannya.

Tuhi Tuhi
Tuhi tuhi ialah aksesoris pengantin perempuan Gorontalo yang berupa aksesoris di kepala dengan 7 buah gafah. Tuhi tuhi melambangkan 7 kerajaan di Gorontalo yang mempunyai korelasi yang bersahabat dalam korelasi tanpa disertai perselisihan apapun. Untuk itulah baju budbahasa Gorontalo disertai dengan aksesoris tuhi tuhi. Kerajaan kerajaan Gorontalo yang di simbolkan dalam tuhi tuhi berupa kerajaan Bulonga, Limboto, Tuwawa, Atingolo, Limitu, Gorontalo, dan Hulontalo.

Lai Lai
Lai lai ialah aksesoris pakaian budbahasa Gorontalo untuk pengantin perempuan yang terletak di ubun ubun dengan tepat. Baju budbahasa Gorontalo wajib disertai dengan lai lai ketika digunakan. Bahkan aksesoris ini tidak sanggup dilepaskan dari pakaian budbahasa modern Gorontalo maupuan pakaian budbahasa tradisional Gorontalo. Hal ini dikarenakan arti dari lai lai cukup dalam yakni keberanian, kebijaksanaan luhur dan kesucian.

Buohu Walu Wawu Dehu
Buohu walu wawu dehu ialah aksesoris pengantin perempuan Gorontalo yang berupa kalus emas keemasan ataupun perak. Tetapi aksesoris ini tidak dipakai oleh pakaian budbahasa Gorontalo untuk anak anak. Hal ini dikarenakan buohu walu wawu dehu mempunyai simbol ikatan keluarga yang akan dijalin oleh pengantin perempuan dan pengantin pria.

Kecubu atau Lotidu
Kecubu atau lotidu ialah aksesoris pengantin perempuan Gorontalo yang terletak di kepingan dada. Kecubu mempunyai lambang seorang istri yang mempunyai kekuatan. Dalam menghadapi banyak sekali jenis rintangan dan kerasnya kehidupan, seorang perempuan dalam budbahasa Gorontalo diharuskan mempunyai perilaku yang kuat.

Etango
Etango ialah aksesoris pengantin perempuan Gorontalo yang berupa ikat pinggang bermotif mirip kecubu. Aksesoris pakaian budbahasa Gorontalo ini melambangkan kewajiban seorang istri. Seorang istri dalam budbahasa Gorontalo mempunyai kewajiban utama yakni memasak menurut syariat islam dan makanan yang dimasaknya tidak haram. Selain itu seorang istri juga harus mempunyai sifat yang mendapatkan dan sederhana.

Pateda
Pateda ialah aksesoris baju budbahasa Gorontalo untuk pengantin perempuan yang berupa gelang berwarna keemasan dengan ukuran lebar. Arti dari gelang tersebut berupa benteng seorang wanita. Untuk itu dalam diri seorang perempuan harus ada perilaku pengendalian dan membentengi diri terhadap pelanggaran aturan budbahasa serta pemerintahan dan tidak melaksanakan perbuatan tercela.

Loubu
Loubu ialah aksesoris pakaian budbahasa Gorontalo untuk pengantin perempuan yang terletak di jari manis dan jari kelingking, baik di tangan kiri maupun tangan kanan. Loubu mempunyai lambang ketelitian dalam mengerjakan kegiatan apapun yang dilakukan oleh seorang wanita.
Baca juga : Pengertian Akulturasi, Sinkretisme, Milenarisme dan Adaptasi Lengkap
Aksesoris Pakaian Pengantin Pria Gorontalo
Aksesorit pakaian budbahasa Gorontalo selanjutnya yang akan saya jelaskan khusus untuk pengantin pria. Adapun beberapa jenis aksesoris beserta penjelasannya yaitu sebagai berikut:
Pakaian Adat Gorontalo Beserta Keterangan dan Gambar Pakaian Adat Gorontalo Beserta Keterangan dan Gambar
Pakaian Pengantin Pria Gorontalo Beserta Aksesorisnya
Tudung Makuta
Tudung Makuta ialah aksesoris baju budbahasa Gorontalo untuk pengantin laki-laki yang berupa hiasan kepala ibarat bentuk bulu unggas. Pakaian budbahasa Gorontalo ini mempunyai keunikan dalam hiasan tutup kepala mirip tudung makuta tersebut. Tutup kepala ini mempunyai bentuk yang menjulang tinggi dan terkulai ke belakang. Tudung makuta sanggup dinamakan dengan "Laapia Bantali Sibii". Jenis aksesoris ini menyimbolkan budbahasa Gorontalo yang berupa sifat bagi seorang suami sebagai pemimpin keluarga. Untuk itu suami dalam budbahasa Gorontalo harus mempunyai jiwa yang tegas, kepemimpinan tinggi dan berwibawa disertai kelembutan didalamnya.

Bako
Bako ialah aksesoris pakaian budbahasa Gorontalo untuk pengantin laki-laki yang berupa kalung berwarna kuning keemasan. Bako sendiri mempunyai makna sebuah ikatan. Untuk itu seorang laki-laki dan perempuan akan mempunyai ikatan sebuah pernikahan.

Pasimeni
Pasimeni ialah aksesoris baju budbahasa Gorontalo untuk pengantin laki-laki yang berupa hiasan tambahan. Lambang hiasan ini ialah simbol kehidupan dalam rumah tangga. Untuk itu sebuah keluarga harus dalam kondisi yang tenang dan serasi serta tidak menyebabkan hal hal yang menyebabkan keretakan dalam sebuah rumah tangga.

Pada dasarnya pakaian budbahasa Gorontalo dipakai dalam program budbahasa tertentu. Contohnya ritual keagamaan, tradisi budbahasa dan upacara pernikahan Gorontalo. Namun baju budbahasa dari Gorontalo tersebut terkadang dipakai dalam pentas seni. Biasanya baju budbahasa dari Gorontalo ini dikenakan dalam pergelaran budaya dan seni mirip pentas seni tari daerah. Pentas seni Gorontalo dalam seni tari tempat biasanya dilakukan oleh anak anak. Anak anak tersebut mengenakan baju budbahasa Gorontalo khusus beserta aksesorisnya.

Demikianlah klarifikasi mengenai pakaian budbahasa Gorontalo beserta keterangan dan gambar. Baju budbahasa Gorontalo untuk perempuan dan laki-laki intinya berbeda. Selain itu aksesoris yang dikenakan pun juga berbeda. Semoga artikel ini sanggup menambah wawasan anda dan terima kasih telah berkunjung di blog ini.

No comments:

Post a Comment