Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yaitu Unit khusus Bala Pertahanan yang dimiliki oleh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat. Komando pasukan khusus atau lebih dikenal dengan sebutan Kopassus dengan ciri khas Baret Merah, Pisau Komando dan loreng darah mengalir. Kopassus dengan motto “Lebih Baik Pulang Nama Dari Pada gagal Dalam Tugas”. Berikut yaitu seputar Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang dikutip dari kopassus.mil.id.
Sejarah Singkat kelahiran Komando Pasukan Khusus sebagai satuan tidak terlepas dari rangkaian bersejarah dalam kehidupan bangsa Indonesia, pada bulan Juli 1950, timbul pemberontakan di Maluku oleh kelopok yang menamakan dirinya RMS (Republik Maluku Selatan). Pimpinan Angkatan Perang RI dikala itu segera mengerahkan pasukan untuk menumpas gerombolan tersebut.
Dalam perjalanan selanjutnya satuan ini beberapa kali mengalami perubahan nama diantaranya Kesatuan Komando Angkatan Darat (RPKAD) pada tahun 1953, Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat) pada tahun 1952, selanjutnya pada tahun 1955 bermetamorfosis Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Pada tahun 1966 satuan ini kembali berganti nama menjadi Pusat Pasukan Khusus Tentara Nasional Indonesia AD (PUSPASSUS Tentara Nasional Indonesia AD), berikutnya pada tahun 1971 nama satuan ini berganti menjadi Komando Pasukan Sandi Yudha (KOPASSANDHA). Pada Tahun 1985 satuan ini berganti nama menjadi Komando Pasukan Khusus (KOPASSUS) hingga sekarang.
Komando pasukan khusus atau lebih dikenal dengan sebutan Kopassus dengan ciri khas Baret Merah, Pisau Komando dan loreng darah mengalir. Kopassus mempunyai prajurit yang memilki kemampuan dan keterampilan khusus di bidang metal, fisik, taktik dan tehnik untuk melakukan operasi khusus terhadap target yang bersifat strategis terpilih.
Kopassus merupakan satuan yang bercirikan daya gerak, daya tempur dan daya tembak yang tinggi. Mampu beroperasi dengan tidak tergantung pada waktu, tempat, cuaca atau kondisi medan yang bagaimanapun sulitnya di 3 matra (darat,laut maupun udara). Sebagai satuan khusus, Kopassus mempunyai spesialisasi-spesialisasi kemampuan sesuai dengan bidang tugasnya.
Kehandalan prajurit Kopassus dalam mengantisifasi kiprah masa depan sangat ditentukan oleh wujud pendidikan dan latihan yang dilaksanakan secara sistematik dan berkesinambungan. Dari Pusat Pendidikan inilah dengan derma sarana yang memadai dan prajurit instruktur yang menerapkan disiplin baja dibutuhkan lahir prajurit-prajurit yang mahir dan handal. Ciri khas pendidikan Komando yaitu para instruktur selalu konsisten dan adil bukan menurut kepangkatan penerima ajar melainkan sebab semata-mata sebab prestasi dan kemampuannya.
Kopassus dengan motto “Lebih Baik Pulang Nama Dari Pada gagal Dalam Tugas” selalu meberikan dedikasi yang terbaik untuk Nusa dan Bangsa. Prajurit Kopassus telah mengharumkan nama Bangsa Indonesia di mata Internasional dengan aneka macam prestasinya menyerupai pencapaian puncak gunung tertinggi di dunia Mount Everest, memecahkan rekor Asia dalam kerjasama di udara antar canopi (CRW) dengan deretan 17 penerjun bersusun tegak. Tantangan untuk selalu siaga mengamankan kedauulatan Bangsa tetap menghadang, Korps Baret Merah selalu siap hari ini dan hari esok, siang dan malam, jaya di darat maritim dan udara. “Merah Baretku yaitu Merah Darahku” yang siap tumpah membasahi bumi demi tetap tegaknya Sangsaka Merah Putih di pangkuan Ibu Pertiwi.
.
Seputar Komando Pasukan Khusus (Kopassus) |
Sejarah Singkat kelahiran Komando Pasukan Khusus sebagai satuan tidak terlepas dari rangkaian bersejarah dalam kehidupan bangsa Indonesia, pada bulan Juli 1950, timbul pemberontakan di Maluku oleh kelopok yang menamakan dirinya RMS (Republik Maluku Selatan). Pimpinan Angkatan Perang RI dikala itu segera mengerahkan pasukan untuk menumpas gerombolan tersebut.
Dalam perjalanan selanjutnya satuan ini beberapa kali mengalami perubahan nama diantaranya Kesatuan Komando Angkatan Darat (RPKAD) pada tahun 1953, Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat) pada tahun 1952, selanjutnya pada tahun 1955 bermetamorfosis Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Pada tahun 1966 satuan ini kembali berganti nama menjadi Pusat Pasukan Khusus Tentara Nasional Indonesia AD (PUSPASSUS Tentara Nasional Indonesia AD), berikutnya pada tahun 1971 nama satuan ini berganti menjadi Komando Pasukan Sandi Yudha (KOPASSANDHA). Pada Tahun 1985 satuan ini berganti nama menjadi Komando Pasukan Khusus (KOPASSUS) hingga sekarang.
Komando pasukan khusus atau lebih dikenal dengan sebutan Kopassus dengan ciri khas Baret Merah, Pisau Komando dan loreng darah mengalir. Kopassus mempunyai prajurit yang memilki kemampuan dan keterampilan khusus di bidang metal, fisik, taktik dan tehnik untuk melakukan operasi khusus terhadap target yang bersifat strategis terpilih.
Kopassus merupakan satuan yang bercirikan daya gerak, daya tempur dan daya tembak yang tinggi. Mampu beroperasi dengan tidak tergantung pada waktu, tempat, cuaca atau kondisi medan yang bagaimanapun sulitnya di 3 matra (darat,laut maupun udara). Sebagai satuan khusus, Kopassus mempunyai spesialisasi-spesialisasi kemampuan sesuai dengan bidang tugasnya.
Kehandalan prajurit Kopassus dalam mengantisifasi kiprah masa depan sangat ditentukan oleh wujud pendidikan dan latihan yang dilaksanakan secara sistematik dan berkesinambungan. Dari Pusat Pendidikan inilah dengan derma sarana yang memadai dan prajurit instruktur yang menerapkan disiplin baja dibutuhkan lahir prajurit-prajurit yang mahir dan handal. Ciri khas pendidikan Komando yaitu para instruktur selalu konsisten dan adil bukan menurut kepangkatan penerima ajar melainkan sebab semata-mata sebab prestasi dan kemampuannya.
Kopassus dengan motto “Lebih Baik Pulang Nama Dari Pada gagal Dalam Tugas” selalu meberikan dedikasi yang terbaik untuk Nusa dan Bangsa. Prajurit Kopassus telah mengharumkan nama Bangsa Indonesia di mata Internasional dengan aneka macam prestasinya menyerupai pencapaian puncak gunung tertinggi di dunia Mount Everest, memecahkan rekor Asia dalam kerjasama di udara antar canopi (CRW) dengan deretan 17 penerjun bersusun tegak. Tantangan untuk selalu siaga mengamankan kedauulatan Bangsa tetap menghadang, Korps Baret Merah selalu siap hari ini dan hari esok, siang dan malam, jaya di darat maritim dan udara. “Merah Baretku yaitu Merah Darahku” yang siap tumpah membasahi bumi demi tetap tegaknya Sangsaka Merah Putih di pangkuan Ibu Pertiwi.
.
No comments:
Post a Comment