Saturday, August 17, 2019

Perubahan Sosial

Perubahan sosial. Perubahan sosial yaitu proses sosial yang dialami oleh anggota masyarakat serta semua unsur-unsur budaya dan sistem-sistem sosial, di mana semua tingkat kehidupan masyarakat secara sukarela akan dipengaruhi oleh unsur-unsur eksternal meninggalkan pola-pola kehidupan, budaya, dan sistem-sistem sosial usang kemudian mengikuti keadaan atau memakai pola-pola kehidupan, budaya dan sistem-sistem sosial yang baru. Hal-hal penting dalam perubahan sosial menyangkut aspek-aspek berikut, yaitu: perubahan referensi pikir masyarakat, perubahan sikap masyarakat, dan perubahan budaya materi.

Perubahan Sosial Menurut Para Ahli
  1. Menurut Kingsley Davis menyampaikan bahwa Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
  2. Menurut Mac Iver menyampaikan bahwa Perubahan sosial yaitu perubahan-perubahan yang terjadi dalam korelasi sosial (social relation) atau perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) korelasi sosial.
  3. Menurut William F. Ogburn mengemukakan bahwa Perubahan sosial yaitu perubahan yang meliputi unsur-unsur kebudayaan baik material maupun immaterial yang menekankan adanya efek besar dari unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial.
  4. Menurut Gillin dan Gillin mengatakan bahwa perubahan-perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik lantaran perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi maupun lantaran adanya difusi ataupun penemuan-penemuan gres (inovasi) dalam masyarakat.
  5. Menurut Selo Soemardjan mengatakan bahwa perubahan sosial merupakan segala perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya termasuk di dalamnya, nila-nilai, sikap dan referensi sikap diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Tekanan pada definisi tersebut terletak pada forum kemasyarakatan sebagai himpunan pokok manusia, perubahan-perubahan mana yang kemudian mempengaruhi segi struktur masyarakat lainnya.
  6. Menurut Soekanto (1990), penyebab perubahan sosial dalam suatu masyarakat dibedakan menjadi dua macam yaitu faktor dari dalam dan luar. Faktor penyebab yang berasal dari dalam masyarakat sendiri antara lain bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk, penemuan baru, kontradiksi dalam masyarakat, terjadinya pemberontakan atau revolusi. Sedangkan faktor penyebab dari luar masyarakat yaitu lingkungan fisik sekitar, peperangan, efek kebudayaan masyarakat lain.
  7. Menurut Soerjono Soekanto problema atau duduk kasus sosial yaitu suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada sanggup menjadikan gangguan korelasi sosial menyerupai kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat. Problem atau duduk kasus sosial muncul akhir terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang sanggup menjadi sumber duduk kasus sosial yaitu menyerupai proses perubahan sosial. Adanya duduk kasus sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh forum yang mempunyai kewenangan khusus menyerupai tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
  8. Menurut Alvin Betrand: awal dari proses perubahan sosial yaitu komunikasi yaitu penyampaian ide, gagasan, nilai, kepercayaan, keyakinan dsb, dari satu pihak ke pihak lainnya sehingga dicapai kata kesepahaman.
  9. Menurut David Mc Clelland: dorongan untuk perubahan yaitu adanya hasrat meraih prestasi ( need for achievement) yang melanda masyarakat
Proses Perubahan Sosial
  1. Proses perubahan sosial terdiri dari tiga tahap berurutan :
  2. Invensi, yaitu proses dimana ide-ide gres diciptakan dan dikembangkan;
  3. Difusi, yaitu proses dimana ide-ide gres itu dikomunikasikan ke dalam sistem sosial dan
  4. Konsekwensi, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem sosial sebagai akhir pengadopsian atau penolakan inovasi. Perubahan terjadi kalau penggunaan atau penolakan wangsit gres itu mempunyai akibat. Karena itu perubahan sosial yaitu akhir komunikasi sosial.
Faktor Pendorong Perubahan
Faktor pendorong merupakan alasan yang mendukung terjadinya perubahan. Menurut Soerjono Soekanto ada sembilan faktor yang mendorong terjadinya perubahan sosial, yaitu:

1. Terjadinya kontak atau sentuhan dengan kebudayaan lain.
Bertemunya budaya yang berbeda menimbulkan insan saling berinteraksi dan bisa menghimpun banyak sekali penemuan yang telah dihasilkan, baik dari budaya orisinil maupun budaya asing, dan bahkan hasil perpaduannya. Hal ini sanggup mendorong terjadinya perubahan dan tentu akan memperkaya kebudayaan yang ada.

2. Sistem pendidikan formal yang maju.
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang bisa mengukur tingkat kemajuan sebuah masyarakat. Pendidikan telah membuka pikiran dan membiasakan berpola pikir ilmiah, rasional, dan objektif. Hal ini akan menunjukkan kemampuan insan untuk menilai apakah kebudayaan masyarakatnya memenuhi perkembangan zaman, dan perlu sebuah perubahan atau tidak.

3. Sikap menghargai hasil karya orang dan impian untuk maju.
Sebuah hasil karya bisa memotivasi seseorang untuk mengikuti jejak karya. Orang yang berpikiran dan berkeinginan maju senantiasa termotivasi untuk menyebarkan diri.

4. Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang.
Penyimpangan sosial sejauh tidak melanggar aturan atau merupakan tindak pidana, sanggup merupakan cikal bakal terjadinya perubahan sosial budaya. Untuk itu, toleransi sanggup diberikan supaya semakin tercipta hal-hal gres yang kreatif.

5. Sistem terbuka dalam lapisan-lapisan masyarakat.
Open stratification atau sistem terbuka memungkinkan adanya gerak sosial vertikal atau horizontal yang lebih luas kepada anggota masyarakat. Masyarakat tidak lagi mempermasalahkan status sosial dalam menjalin korelasi dengan sesamanya. Hal ini membuka kesempatan kepada para individu untuk sanggup menyebarkan kemampuan dirinya.

6. Penduduk yang heterogen.
Masyarakat heterogen dengan latar belakang budaya, ras, dan ideologi yang berbeda akan gampang terjadi kontradiksi yang sanggup menjadikan kegoncangan sosial. Keadaan demikian merupakan pendorong terjadinya perubahan-perubahan gres dalam masyarakat untuk mencapai keselarasan sosial.

7. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang tertentu
Rasa tidak puas bisa menjadi lantaran terjadinya perubahan. Ketidakpuasan menjadikan reaksi berupa perlawanan, pertentangan, dan banyak sekali gerakan revolusi untuk mengubahnya.

8. Orientasi ke masa depan
Kondisi yang senantiasa berubah merangsang orang mengikuti dan menyesusikan dengan perubahan. Pemikiran yang selalu berorientasi ke masa depan akan menciptakan masyarakat selalu berpikir maju dan mendorong terciptanya penemuan-penemuan gres yang diubahsuaikan dengan perkembangan dan tuntutan zaman.

9. Nilai bahwa insan harus selalu berusaha untuk perbaikan hidup.
Usaha merupakan keharusan bagi insan dalam upaya memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan memakai sumber daya yang terbatas. Usaha-usaha ini merupakan faktor terjadinya perubahan.

Perspektif Perubahan Sosial
Pengelompokkan teori perubahan sosial telah dilakukan oleh Strasser dan Randall. Perubahan sosial sanggup dilihat dari empat teori, yaitu teori kemunculan diktator dan demokrasi, teori sikap kolektif, teori inkonsistensi status dan analisis organisasi sebagai subsistem sosial.
  1. Perspektif Penjelasan Tentang Perubahan Barrington Moore, teori kemunculan diktator dan demokrasi  Teori ini didasarkan pada pengamatan panjang wacana sejarah pada beberapa negara yang telah mengalami transformasi dari basis ekonomi agraria menuju basis ekonomi industri.
  2. Teori sikap kolektif Teori dilandasi pedoman Moore namun lebih menekankan pada proses perubahan daripada sumber perubahan sosial.
  3. Teori inkonsistensi status    Teori ini merupakan representasi dari teori psikologi sosial. Pada teori ini, individu dipandang sebagai suatu bentuk ketidakkonsistenan antara status individu dan grop dengan acara atau sikap yang didasarkan pada perubahan.
  4. Analisis organisasi sebagai subsistem sosial    Alasan kemunculan teori ini yaitu anggapan bahwa organisasi terutama birokrasi dan organisasi tingkat lanjut yang kompleks dipandang sebagai hasil transformasi sosial yang muncul pada masyarakat modern. Pada sisi lain, organisasi meningkatkan kendala antara sistem sosial dan sistem interaksi.
  5. Modernisasi dan Globalisasi sanggup menunjukkan dampak terhadap Budaya Indonesia, suatu kemajuan akan menghasilkan dampak faktual dan negatif. Hal ini harus sanggup kalian sadari betul supaya sanggup meminimalkan dampak negatif yang merugikan serta memaksimalkan dampak faktual yang menguntungkan.

No comments:

Post a Comment