Wednesday, August 14, 2019

Gelombang Radar

Gelombang Radar. Istilah radar pertama kali dipakai pada tahun 1941, menggantikan istilah dari kependekan Inggris RDF (Radio Directon Finding), namun perkembangan radar itu sendiri sudah mulai banyak dikembangkan sebelum Perang Dunia II oleh ilmuwan dari Amerika, Jerman, Prancis dan Inggris. Dari sekian banyak ilmuwan, yang paling berperan penting dalam pengembangan radar yaitu Robert Watson-Watt asal Skotlandia, yang mulai melaksanakan penelitiannya mengenai cikal bakal radar pada tahun 1915. Pada awalnya, radar mempunyai kekurangan, yakni gelombang elektromagnetik yang dipancarkannya terpancar di dalam gelombang yang tidak terputus-putus. Hal ini menjadikan radar bisa mendeteksi kehadiran suatu benda, namun tidak pada lokasi yang tepat. Terobosan pun jadinya terjadi pada tahun 1936 dengan pengembangan radar berdenyut (pulsed). Dengan radar ini, sinyal diputus secara berirama sehingga memungkinkan untuk mengukur antara gema untuk mengetahui kecepatan dan arah yang sempurna mengenai target. Sementara itu, terobosan yang paling signifikan terjadi pada tahun 1939 dengan ditemukannya pemancar gelombang mikro berkekuatan tinggi . Keunggulan dari pemancar ini yaitu ketepatannya dalam mendeteksi keberadaan sasaran, tidak peduli dalam keadaan cuaca apapun. Keunggulan lainnya yaitu bahwa gelombang ini sanggup ditangkap memakai antena yang lebih kecil, sehingga radar sanggup dipasang di pesawat terbang dan benda-benda lainnya.

 Istilah radar pertama kali dipakai pada tahun   Gelombang Radar

Radar memakai gelombang elektromagnetik Antena radar sanggup bertindak sebagai pemancar dan akseptor gelombang. Pancaran dilakukan secara terarah dalam bentuk pulsa dalam selang waktu tertentu, jika pulsa tersebut mengenai sasaran, contohnya pesawat terbang maka akan ada pulsa pantul yang sebagian akan diterima kembali oleh antena radar. (Gunawan, 2000, h: 168) Selain untuk mendeteksi sasaran, radar juga sanggup dipergunakan membantu keamanan pendaratan pesawat - pesawat terbang penumpang. Dengan memakai radar, cuaca yang jelek tidak lagi merupakan penghambat pendaratan pesawat di bandara.

Radar kependekan dari Radio Detection and Ranging, yang berarti deteksi dan penjarakan radio) yaitu suatu sistem gelombang elektromagnetik yang berkhasiat untuk mendeteksi, mengukur jarak dan menciptakan map benda-benda ibarat pesawat terbang, banyak sekali kendaraan bermotor dan isu cuaca (hujan).

Panjang gelombang yang dipancarkan radar bervariasi mulai dari milimeter sampai meter. Gelombang radio/sinyal yang dipancarkan dan dipantulkan dari suatu benda tertentu akan ditangkap oleh radar. Dengan menganalisis sinyal yang dipantulkan tersebut, pemantul sinyal sanggup ditentukan lokasinya dan melalui analisis lebih lanjut dari sinyal yang dipantulkan sanggup juga ditentukan jenisnya. Meskipun sinyal yang diterima relatif lemah/kecil, namun radio sinyal tersebut sanggup dideteksi dan diperkuat oleh akseptor radar.

Macam-Macam Gelombang Radar
  1. Doppler Radar merupakan jenis radar yang mengukur kecepatan radial dari sebuah objek yang masuk ke dalam kawasan tangkapan radar dengan memakai Efek Doppler. Hal ini dilakukan dengan memancarkan sinyal microwave (gelombang mikro) ke objek kemudian menangkap refleksinya, dan kemudian dianalisis perubahannya. Doppler radar merupakan jenis radar yang sangat akurat dalam mengukur kecepatan radial. Contoh Doppler radar yaitu Weather Radar yang dipakai untuk mendeteksi cuaca.
  2. Bistatic Radar Bistatic radar merupakan suatu jenis sistem radar yang komponennya terdiri dari pemancar sinyal (transmitter) dan akseptor sinyal (receiver), di mana kedua komponen tersebut terpisah. Kedua komponen itu dipisahkan oleh suatu jarak yang sanggup dibandingkan dengan jarak target/objek. Objek sanggup dideteksi menurut sinyal yang dipantulkan oleh objek tersebut ke sentra antena. Contoh Bistatic radar yaitu Passive radar. Passive radar yaitu sistem radar yang mendeteksi dan melacak objek dengan proses refleksi dari sumber non-kooperatif pencahayaan di lingkungan, ibarat penyiaran komersial dan sinyal komunikasi.
Komponen Gelombang Radar
  1. Antena yang terletak pada radar merupakan suatu antena reflektor berbentuk piring parabola yang membuatkan energi elektromagnetik dari titik fokusnya dan dipantulkan melalui permukaan yang berbentuk parabola. Antena radar mempunyai du akutub (dwikutub). Input sinyal yang masuk dijabarkan dalam bentuk phased-array (bertingkat atau bertahap). Ini merupakan sebaran unsur-unsur objek yang tertangkap antena dan kemudian diteruskan ke sentra sistem radar.
  2. Pemancar sinyal berfungsi untuk memancarkan gelombang elektromagnetik melalui reflektor antena. Hal ini dilakukan biar sinyal objek yang berada didaerah tangkapan radar sanggup dikenali. Pada umumnya, transmitter mempunyai bandwidth dengan kapasitas yang besar. Transmitter juga mempunyai tenaga yang cukup kuat, efisien, bisa dipercaya, ukurannya tidak terlalu besar dan tidak terlalu berat, serta gampang dalam hal perawatannya.
  3. Penerima sinyal (receiver). berfungsi sebagai akseptor kembali pantulan gelombang elektromagnetik dari sinyal objek yang tertangkap oleh radar melalui reflektor antena. Pada umumnya, receiver mempunyai kemampuan untuk menyaring sinyal yang diterimanya biar sesuai dengan pendeteksian yang diinginkan, sanggup memperkuat sinyal objek yang lemah dan meneruskan sinyal objek tersebut ke pemroses data dan sinyal (signal and data processor), dan kemudian menampilkan gambarnya di layar monitor (display).
Komponen pendukung Dari Radar
  1. Waveguide, berfungsi sebagai penghubung antara antena dan transmitter.
  2. Duplexer, berfungsi sebagai tempat pertukaran atau peralihan antara antena dan akseptor atau pemancar sinyal saat antena dipakai dalam kedua situati tersebut.
  3. Software, merupakan suatu bab elektronik yang berfungsi mengontrol kerja seluruh perangkat dan antena saat melaksanakan tugasnya masing-masing.

Sumber
https://anggadewikireina.wordpress.com/2011/11/26/gelombang-radar/
http://id.wikipedia.org/wiki/Radar

No comments:

Post a Comment