Wednesday, August 14, 2019

Bintang

Bintang. Bintang ialah merupakan benda langit yang memancarkan cahayanya sendiri. Menurut ilmu astronomi, definisi bintang ialah semua benda massif (bermassa antara 0,08 hingga 200 kali massa matahari) yang sedang atau pernah melaksanakan pembangkitan energi melalui fusi nuklir. Oleh alasannya ialah itu bintang katai putih dan bintang neutron yang sudah tidak memancarkan cahaya atau energi tetap disebut sebagai bintang. Bintang terdekat dengan Bumi ialah Matahari pada jarak sekitar 149,680,000 kilometer, diikuti oleh Proxima Centauri dalam rasi bintang Centaurus berjarak sekitar empat tahun cahaya.

Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya. Terdapat bintang semu dan bintang nyata. Bintang semu ialah bintang yang tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang diterima dari bintang lain. Bintang faktual ialah bintang yang menghasilkan cahaya sendiri. Secara umum sebutan bintang ialah objek luar angkasa yang menghasilkan cahaya sendiri (bintang nyata).

 Bintang ialah merupakan benda langit yang memancarkan cahayanya sendiri  Bintang

Jarak bintang terhadap matahari merupakan karakteristik yang sulit untuk ditentukan tetapi sangat penting. Semua proses kehidupan bintang ditentukan oleh rata-rata jumlah dan jenis energi yang diradiasikan. Jumlah energi bintang yang diradiasikan ke jagat raya tidak sanggup diketahui hingga jaraknya sanggup ditentukan.

Karakteristik bintang
Dengan mengetahui karakteristik bintang maka sanggup dibedakan bintang dengan benda langit lainnya yang tampak ibarat bintang.
  1. Diameter Cakram sebagian besar bintang terlalu kecil diameter sudutnya untuk sanggup diamati dengan teleskop optis bumi yang ada ketika ini, sehingga diperlukan teleskop interferometer untuk menghasilkan gambaran sebuah bintang. Ukuran bintang sangat beragam, mulai dari bintang neutron, yang hanya berdiameter antara 20 hingga 40 km, hingga bintang maharaksasa ibarat Betelgeuse di rasi bintang Orion, yang berdiameter sekitar 650 kali diameter matahari atau sekitar 900 juta km. Namun Betelgeuse mempunyai kepadatan yang jauh lebih rendah dari matahari.
  2. Massa Salah satu bintang paling masif yang diketahui ialah Eta Carinae.[46] Dengan massa hingga 100–150 kali massa matahari, bintang ini pun mempunyai jangka hidup yang hanya beberapa juta tahun. Penelitian terhadap gugus Arches memperlihatkan bahwa batas tertinggi massa bintang dalam abad kini alam semesta ialah 150 kali massa matahari. Alasan untuk batas ini belum diketahui secara pasti, tapi sebagiannya disebabkan oleh luminositas Eddington, yaitu jumlah maksimal luminositas yang sanggup melewati atmosfer bintang tanpa harus melontarkan gas ke ruang angkasa. Besar gravitasi permukaan sebuah bintang ditentukan oleh diameter dan massanya. Bintang-bintang raksasa mempunyai gravitasi permukaan yang jauh lebih rendah dari bintang-bintang deret utama, sementara kebalikannya untuk bintang-bintang kompak ibarat katai putih. Gravitasi permukaan menghipnotis tampilan spektrum sebuah bintang, dengan gravitasi yang lebih tinggi mengakibatkan pelebaran garis serapan.
  3. Medan magnet sebuah bintang dihasilkan di potongan dalam bintang tempat sirkulasi konveksi terjadi. Gerakan plasma konduktif ini berfungsi ibarat dinamo, menghasilkan medan magnet yang mencakup seluruh bintang. Kuatnya medan magnet sebuah bintang bergantung pada massa dan kandungan bintang tersebut, dan jumlah kegiatan magnet permukaan bintang bergantung pada kecepatan rotasi bintang.
  4. Kinematika, Gerak relatif sebuah bintang terhadap matahari sanggup menawarkan gosip penting mengenai asal mula dan umur bintang tersebut, bahkan juga mengenai struktur dan evolusi galaksi di sekitarnya. Komponen gerak sebuah bintang terdiri atas kecepatan radialnya menuju atau menjauhi matahari, dan pergeseran melintangnya yang disebut gerak diri.
  5. Komposisi Kimia, Saat terbentuk, bintang-bintang di galaksi Bima Sakti massanya terdiri dari sekitar 71% hidrogen dan 27% helium, dan sisanya sedikit unsur-unsur yang lebih berat. Bintang dengan kandungan besi terendah yang pernah diukur ialah bintang katai HE1327-2326, dengan kandungan besi hanya 1/200.000 dari kandungan besi matahari. Sebaliknya, bintang kaya logam μLeonis, mempunyai kandungan yang hampir dua kali lipat milik matahari, sedang bintang berplanet 14 Herculis, mempunyai kandungan yang hampir tiga kali lipat milik matahari. Ada juga bintang yang komposisi kimianya ganjil, yang memperlihatkan kelimpahan luar biasa unsur-unsur tertentu dalam spektrumnya; khususnya krom dan logam tanah jarang.
  6. Rotasi Laju rotasi bintang sanggup ditentukan lewat spektroskopi, atau sanggup diukur dengan lebih sempurna lagi dengan mengamati laju rotasi bintik bintang. Bintang-bintang muda sanggup mempunyai laju rotasi yang tinggi, hingga di atas 100 km/s diukur pada ekuatornya. Bintang degenerat ialah bintang yang telah menyusut menjadi massa yang kompak dan menimbulkan laju rotasi tinggi. Namun laju rotasi ini masih lebih rendah dari yang diperkirakan oleh aturan kekekalan momentum sudut. Sebagian besar momentum sudut bintang tersebut menghilang akhir hilangnya massa bintang oleh angin bintang. Meskipun demikian, laju rotasi bintang pulsar sanggup sangat tinggi. Bintang pulsar di sentra Nebula kepiting misalnya, berputar 30 kali dalam sedetik. Laju rotasi bintang pulsar akan perlahan melambat akhir emisi radiasi.
  7. Suhu permukaan bintang deret utama ditentukan oleh laju penghasilan energi di pada dasarnya yang umumnya diperkirakan dari indeks warna bintang. Suhu di kawasan inti sebuah bintang mencapai hingga beberapa juta derajat celsius.Suhu sebuah bintang memilih laju ionisasi banyak sekali unsur di dalamnya, juga memilih sifat garis serapan spektrumnya. Suhu permukaan, magnitudo otoriter dan sifat serapan spektrografi bintang dipakai sebagai dasar untuk pengklasifikasian bintang
  8. Umur Semakin tinggi massa sebuah bintang maka semakin pendek pula umurnya. Hal ini terutama disebabkan lantaran bintang dengan massa yang tinggi akan mempunyai tekanan yang tinggi pula pada pada dasarnya yang menyebabkannya memperabukan hidrogen dengan lebih cepat. Bintang-bintang paling masif bertahan rata-rata hanya beberapa juta tahun, sementara bintang dengan massa minimum (katai merah) memperabukan materi bakarnya dengan perlahan dan bertahan hingga puluhan hingga ratusan miliar tahun.

Sumber Referensi :
id.wikipedia.org/wiki/Bintang

No comments:

Post a Comment