Wednesday, August 14, 2019

Awan Cumulonimbus

Awan Cumulonimbus (Cb). Awan ini yakni awan yang ditakuti oleh penerbang. Karena paling sering membuat bencana. awan ini merupakan satu-satunya awan yang sanggup menghasilkan muatan listrik Tornado alias puting beliung.

Awan Kumulonimbus (Cb) yakni sebuah awan vertikal menjulang (keluarga D2) yang sangat tinggi, padat, dan terlibat dalam angin ribut petir dan cuaca hirau taacuh lainnya. Kumulonimbus berasal dari bahasa Latin, "cumulus" berarti terakumulasi dan "nimbus" berarti hujan. Awan ini terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer. Awan-awan ini sanggup terbentuk sendiri, secara berkelompok, atau di sepanjang front hirau taacuh di garis squall. Awan ini membuat petir melalui jantung awan. Awan kumulonimbus terbentuk dari awan kumulus (terutama dari kumulus kongestus) dan sanggup terbentuk lagi menjadi supersel, sebuah angin ribut petir besar dengan keunikan tersendiri. Seperti Dikutip Oleh Wikipedia.org.

 Awan ini yakni awan yang ditakuti oleh penerbang  Awan Cumulonimbus
Awan ini merupakan salah satu awan pembawa hujan. Para Ahli cuaca telah mempelajari pembentukan jenis awan ini dan bagaimana ia menghasilkan hujan, es, serta petir. Berikut ini yakni urutan-urutannya: Seperti Dikutip Oleh .al-habib.info
  1. Proses Awan Yang Dibawah Oleh Angin: Awan cumulonimbus terbentuk saat angin membawa beberapa awan kecil (awan cumulus) ke tempat tempat berkumpulnya awan-awan ini.
  2. Proses Penyatuan Awan-Awan Kecil: Proses ini ketikan Awan-Awan kecil Yang dibawah Oleh Angin Bersatu Dan menjadi awan yang lebih besar..
  3. Proses Penumpukan Awan: Ketika awan-awan kecil ini bersatu, dorongan ke atas pada penggalan dalam awan yang semakin besar ini meningkat. Dorongan ke atas pada penggalan tengah awan lebih besar lengan berkuasa dibandingkan dengan pada penggalan pinggir. Alhasil badan awan ini tumbuh semakin besar secara vertikal, sehingga seperti awan ini ditumpuk-tumpuk. Pertumbuhan ke atas ini menjadikan badan awan mencapai tempat yang lebih hirau taacuh pada lapisan atmosfer atas. Di sanalah tetesan-tetesan air dan butiran es terbentuk dan mulai tumbuh semakin besar. Ketika butiran air dan es ini telah lebih besar dan berat dibandingkan dengan dorongan ke atas yang menyangga mereka, jatuhlah air dan es ini sebagai gerimis, hujan ataupun hujan es.
Secara Umum Awan Cumulonimbus terdiri dari tetes-tetes air pada penggalan bawah awan dan tetes-tetes salju atau kristal-kristal es pada penggalan atas awan. Terdapat updraft dan downdraft sehingga memungkinkan terjadi sirkulasi. Gesekan partikel awan di dalamnya sanggup mengakibatkan muatan listrik. Sehingga awan cumulonimbus sanggup mengakibatkan timbulnya kilat (lightining) dan guntur (thundestorm), hujan lebat, angin kencang, bahkan sanggup mengakibatkan hujan es.

Para hebat cuaca mengetahui rincian pembentukan awan, strukturnya dan cara kerjanya sehabis melalui aneka macam macam penelitian, pengamatan memakai alat-alat canggih. Mereka gres sanggup menceritakan proses tersebut dengan dukungan alat-alat moderen menyerupai pesawat, satelit, komputer, balon udara dan peralatan lainnya. Mereka harus mempelajari angin serta arah pergerakannya. Mereka harus mengukur kelembaban udara dan variasinya serta memilih jenis dan keragaman tekanan udara.

Proses Terbentuknya Awan Yang Terdapat Didalam Al Qur’an
Allah telah berfirman di dalam Al Qur'an: Yang Artinya “Tidaklah kau melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya... "[An Nuur(24): 43].

Kelanjutan ayat di atas, sehabis menyebutkan awan dan hujan, yakni membicarakan es dan petir:
"... dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan. "[An Nuur(24): 43].

Para hebat cuaca telah menemukan bahwa awan cumulonimbus yang menghasilkan hujan es ini sanggup mencapai ketinggian hingga 7 hingga 9 kilometer. Dapat kita bayangkan bahwa awan ini memang ukurannya benar-benar menyerupai gunung sebagaimana yang disebutkan di dalam ayat Al Qur'an di atas: "... dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung,...".

No comments:

Post a Comment