Tuesday, April 9, 2019

Proses Reproduksi Ganggang (Alga) Secara Aseksual Dan Seksual

Ganggang bereproduksi secara aseksual (vegetatif) dan seksual (generatif). Terdapat ganggang hanya bisa bereproduksi secara aseksual. Seperti Euglena, yang sanggup melaksanakan pembelahan biner. Ada juga ganggang yang sanggup bereproduksi secara aseksual dan seksual, ibarat Spirogyra. Spirogya bereproduksi secara aseksual dengan fragmentasi (pemutusan) sebagian tubuhnya dan bereproduksi secara seksual dengan konjugasi. Namun, ada juga ganggang (alga) yang bereproduksi baik dengan aseksual maupun seksual, hal ini dilakukan secara metagenesis. Arti metagenesis yakni pergiliran keturunan antara generasi gametofit (penghasil sel kelamin) dengan generasi sporofit (penghasil spora), ibarat laminari dan Ulva. 

A. Proses Reproduksi Aseksual Ganggang (Alga) 

Reproduksi aseksual ganggang (alga)
Reproduksi aseksual pada ganggang terjadi dengan pembelahan biner, fragmentasi dan pembentukan spora vegetatif. Proses reproduksi aseksual yakni sebagai berikut... 
1. Pembelahan Biner
Reproduksi aseksual secara pembelahan biner pada ganggang terjadi pada ganggang (alga) uniseluler, ibarat Euglenoid, Chlorella, dan Pyrrophyta (ganggang api). Pada Euglenoid, pembelahan biner terjadi dengan membujur. Pembelahan tersebut diawali dengan pembelahan inti, diikuti dari pembelahan sitoplasma. Dari satu sel induk yang dihasilkan ke dua sel anakan yang tumbuh menjadi ganggang baru. 
2. Fragmentasi
Fragmentasi yakni pemutusan sebagian badan ganggang. Bagian badan yang terlepas di badan induk tumbuh menjadi ganggang baru. Fragmentasi yang pada ganggang multiseluler berbentuk filamen dan talus. Contohnya pada Cladophora, Sargassum, Spirogyra, Macroctis, dan Laminaria.  
3. Pembentukan Spora Vegetatif 
Pembentukan spora vegetatif terjadi dalam sel induk yang menghasilkan zoospora. Pembentukan spora secara vegetatif terjadi kalau kondisi lingkungan mendukung dan jumlah makanan mencukupi. Hal tersebut sanggup terjadi pada ganggang (alga) yang bersifat uniseluler maupun yang multiseluler. Contohnya pada Hydrodictyon, Ulothrix, Chlamydomonas, dan Vaucheria

Contoh Siklus Hidup Chalmydomonas
1. Chlamydomonas dewasa yang berflagela dan berkromosan haploid (n). 
2. Di tahap reproduksi aseksual dimulai dengan menghilangnya flagela, selanjutnya terjadi pembelahan secara mitosis yang berlangsung sebanyak dua kali atau lebih sehingga menghasilkan sel anak yang berjumlah 4 atau lebih. 
3. Sel-sel anak membentuk dinding sel dan flagela yang menjadi zoospora. Jika dinding sel induk pecah, maka keluarlah zoospora yang sanggup berenang. Zoospora lalu tumbuh menjadi Chlamydomonas yang gres berhaploid (n). 
4. Jika persediaan makanan berkurang atau lingkungannya kering, Chalmydomonas akan bereproduksi secara seksual yang diawali dengan pembetukan gamet haploid (n) dengan pembelahan mitosis secara berulang kali. Gamet lalu dilepaskan dari sel induk. 
5. Terjadi singami antara gamet yang berbeda jenis ((+) dan (-)) dengan menghasilkan zigot diploid (2n). 
6. Zigot lalu membentuk selubung yang berpengaruh dan resisten yang disebut dengan zigospora. 
7. Zigospora (2n) lalu mengelami pembelahan yang terjadi secara miosis dengan menghasilkan empat individu gres yang haploid (n). 

B. Proses Reproduksi Seksual pada Ganggang (Alga)

Reproduksi seksual ganggang (alga)
Reproduksi seksual pada ganggang (alga) sanggup terjadi secara konjugasi, singami, dan anisogami. Proses reproduksi seksual pada ganggang yakni sebagai berikut...
1. Konjugasi
Konjugasi yakni proses saling berlekatannya dua individu yang berbeda jenis, dengan diikuti terjadinya plasmogami (peleburan plasma sel) dan juga kariogami (peleburan inti sel). Contohnya ganggang yang bereproduksi secara konjugasi yakni spirogyra yang berbentuk filamen tak bercabang. Mekanisme konjugasi pada spirogyra adalah sebagai berikut... 
  • Filamen Spirogyra yang berhaploid (n) yang berbeda jenis dengan saling berdekatan 
  • Sel-sel yang akan saling berdekatan dengan membentuk tonjolan merupakan jembatan konjugasi. 
  • Protoplasma sel yang satu (+) berpindah (mengalir) ke sel pasangannya (-). 
  • Terjadi plasmogami, diikuti dengan kariogami 
  • Konjugasi menghasilkan zigospora yang berdiploid (2n). 
  • Zigospora (2n) membelah secara miosis dengan menghasilkan 4 sel haploid (n). 
  • Dari 4 sel haploid yang lalu dihasilkan, umumnya hanya terdapat satu yang sanggup tumbuh menjadi benang Spirogyra baru. 
2. Singami
Singami (isogami) yakni peleburan antara dua sel gamet yang sama dengan bentuk dan ukurannya, tetapi berbeda jenisnya ((+) dan (-)), yang lalu diikuti dengan terjadinya peleburan inti. Singami menghasilkan zigot yang diploid (2n). Contoh ganggang yang melaksanakan singami yakni ganggang hijau Ulva. 
3. Anisogami
Anisogami yakni peleburan antara sel gamet yang ukuran dan bentuknya berbeda. Anisogami sanggup berupa oogami, yakni masuknya sel gamet jantan yang berflagela (sperma) ke sel yang gamet betina (ovum) lalu terjadi peleburan inti. Hasil dari fertilisasi yakni zigot. Contoh ganggang yang melaksanakan oogami yakni Laminaria. 

Demikianlah artikel singkat mengenai Proses Reproduksi Ganggang (Alga) Secara Aseksual dan Seksual. Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. 

Pustaka :
Irnaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta: Erlangga. Hal: 190-192.

No comments:

Post a Comment