Pemanasan global atau yang sering juga disebut global warming yakni peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi yang disebabkan oleh beberapa faktor penyebab. kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah beling akhir kegiatan insan melalui imbas rumah beling Pemanasan Global akan diikuti dengan Perubahan Iklim, menyerupai meningkatnya curah hujan di beberapa belahan dunia sehingga menimbulkan banjir dan erosi. Sedangkan, di belahan bumi lain akan mengalami ekspresi dominan kering yang berkepanjangan disebabkan kenaikan suhu.Pemanasan Global (Global Warming) menawarkan dampak atau akhir yang sangat luas dan memengaruhi kehidupan di bumi baik itu hewan, tumbuhan, dan manusia. Dampak pemanasan global sanggup terjadi lantaran aneka macam penyebab-penyebab dari tingkahlaku insan memanfaatkan segala sumber daya alam, dan tidak mengenal batas serta kesehatan Bumi ini. Pemanasan Global sudah usang dan telah terjadi, dilihat dari gejala-gejala yang ditimbulkan ini sanggup dilihat dari aneka macam perubahan-perubahan yang tidak biasa, yang sebelumnya telah ketahui. Namun dari Dampak Pemanasan Global hal tersebut menjadi berubah dan sulit diprediksi.
Penyebab Pemanasan Global
1. Efek Rumah Kaca
Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, cahaya menjelma panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembai sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akhir menumpuknya jumlah gas rumah beling antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan jadinya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat. Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.
2. Efek Umpan Balik
Proses umpan balik yang terjadi menghipnotis penyebab pemanasan global. Sebagai tumpuan yakni pada proses penguapan air. Pada kasus pemansan akhir bertambahnya gas-gas rumah beling menyerupai CO2, pada awalnya pemanasan akan mengakibatkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara hingga tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah beling yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akhir gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air otoriter di udara, kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun lantaran udara menjadi menghangat). Umpan balik ini hanya berdampak secara perlahan-lahan lantaran CO2 mempunyai usia yang panjang di atmosfer.
Umpan balik penting lainnya yakni hilangnya kemampuan memantulkan cahaya (albedo) oleh es. Ketika temperatur global meningkat, es yang berada di akrab kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air di bawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air mempunyai kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan jadinya akan menyerap lebih banyak radiasi Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.
Umpan balik konkret akhir terlepasnya CO2 dan CH4 dari melunaknya tanah beku (permafrost) yakni prosedur lainnya yang berkontribusi terhadap pemanasan. Selain itu, es yang meleleh juga akan melepas CH4 yang juga menimbulkan umpan balik positif.
Kemampuan lautan untuk menyerap karbon juga akan berkurang bila ia menghangat, hal ini diakibatkan oleh menurunya tingkat nutrien pada zona mesopelagic sehingga membatasi pertumbuhan diatom daripada fitoplankton yang merupakan penyerap karbon yang rendah.
3. Penggundulan Hutan
Maraknya kasus penggundulan hutan merupakan salah satu penyebab pemanasan global ketika ini. Penggundulan hutan yang mengurangi perembesan karbon oleh pohon, mengakibatkan emisi karbon bertambah sebesar 20%, dan mengubah iklim mikro lokal dan siklus hidrologis, sehingga menghipnotis kesuburan tanah. Hutan yang menjadi paru-paru Bumi sekarang tidak sanggup berfungsi secara maksimal lantaran sudah sangat berkurangnya jumlah pohon yang ada. Jumlah pohon yang ada tidak sanggup menyeimbangi banyaknya jumlah CO2 yang ada di Bumi.
Penyebab Pemanasan Global
1. Efek Rumah Kaca
Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, cahaya menjelma panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembai sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akhir menumpuknya jumlah gas rumah beling antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan jadinya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat. Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.
2. Efek Umpan Balik
Proses umpan balik yang terjadi menghipnotis penyebab pemanasan global. Sebagai tumpuan yakni pada proses penguapan air. Pada kasus pemansan akhir bertambahnya gas-gas rumah beling menyerupai CO2, pada awalnya pemanasan akan mengakibatkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara hingga tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah beling yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akhir gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air otoriter di udara, kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun lantaran udara menjadi menghangat). Umpan balik ini hanya berdampak secara perlahan-lahan lantaran CO2 mempunyai usia yang panjang di atmosfer.
Umpan balik penting lainnya yakni hilangnya kemampuan memantulkan cahaya (albedo) oleh es. Ketika temperatur global meningkat, es yang berada di akrab kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air di bawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air mempunyai kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan jadinya akan menyerap lebih banyak radiasi Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.
Umpan balik konkret akhir terlepasnya CO2 dan CH4 dari melunaknya tanah beku (permafrost) yakni prosedur lainnya yang berkontribusi terhadap pemanasan. Selain itu, es yang meleleh juga akan melepas CH4 yang juga menimbulkan umpan balik positif.
Kemampuan lautan untuk menyerap karbon juga akan berkurang bila ia menghangat, hal ini diakibatkan oleh menurunya tingkat nutrien pada zona mesopelagic sehingga membatasi pertumbuhan diatom daripada fitoplankton yang merupakan penyerap karbon yang rendah.
3. Penggundulan Hutan
Maraknya kasus penggundulan hutan merupakan salah satu penyebab pemanasan global ketika ini. Penggundulan hutan yang mengurangi perembesan karbon oleh pohon, mengakibatkan emisi karbon bertambah sebesar 20%, dan mengubah iklim mikro lokal dan siklus hidrologis, sehingga menghipnotis kesuburan tanah. Hutan yang menjadi paru-paru Bumi sekarang tidak sanggup berfungsi secara maksimal lantaran sudah sangat berkurangnya jumlah pohon yang ada. Jumlah pohon yang ada tidak sanggup menyeimbangi banyaknya jumlah CO2 yang ada di Bumi.
Dampak Pemanasan Global (Global Warming)
Pemanasan Global menawarkan dampak yang sangat luas yang dibedakan menjadi beberapa Dampak umum dengan diperinci dampak khusus yang terjadi permukaan bumi. Dampak Pemanasan Global (Global Warming) yakni sebagai berikut...
Pemanasan Global menawarkan dampak yang sangat luas yang dibedakan menjadi beberapa Dampak umum dengan diperinci dampak khusus yang terjadi permukaan bumi. Dampak Pemanasan Global (Global Warming) yakni sebagai berikut...
1. Perubahan Cuaca dan Iklim
Meningkatnya suhu permukaan Bumi dalam kurun waktu satu era terakhir telah mengubah cuaca dan iklim diberbagai wilayah Bumi, terutama di kawasan Kutup Utara. Dampak Pemanasan Global terhadap perubahan iklim yakni sebagai berikut...
- Gunung-gunung es akan mencair, dan akan lebih sedikit es yang terapung di laut
- Di Daerah subtropis, penggalan pegunungan yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta salju akan lebih cepat mencair. Melelehnya es di Puncak Jayawijaya, Papua, merupakan fenomena yang menegaskan bahwa telah terjadi peningkatan suhu di Indonesia.
- Air tanah akan lebih cepat menguap sehingga beberapa kawasan menjadi lebih kering dari pada sebelumnya.
- Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrem; terjadi hujan ekstrem atau kekeringan ekstrem di aneka macam wilayah
- Angin akan bertiup lebih kencang dengan pola berbeda sehingga akan terbentuk angin puting beliung.
- Curah hujan akan meningkat dan angin puting-beliung akan sering terjadi
2. Kenaikan Permukaan Laut
Perubahan tinggi permukaan maritim akan memengaruhi kehidupan di pantai. Dampak Kenaikan Permukaan maritim yakni sebagai berikut..
- Jika kenaikan permukaan air maritim sekitar 100 cm, maka wilayah Belanda akan karam 6%, banglade 17,5%, dan banyak pula-pulau yang hilang. di Indonesia akan banyak pulau yang akan karam sekitar 405.000 hektar daratan indonesia karam di garis pantai 81.000 kilometer.
- Jika mencapai muara sungai, akan terjadi banjir akhir air pasang di daratan
- Pengaruh kenaikan air maritim akan cepat terlihat dari ekosistem pantai. Daerah rawa-rawa pantai semakin meluas.
3. Menurunnya Hasil Pertanian
Pemanasan global berdampak pada pertanian. Banyak produk pertanian, terutama di negara berkembang menyerupai Indonesia, yang bergantung pada ekspresi dominan dan iklim. Dampak perubahan iklim akhir pemanasan global terhadap ketahanan pangan, antara lain sebagai berikut...
Pemanasan global berdampak pada pertanian. Banyak produk pertanian, terutama di negara berkembang menyerupai Indonesia, yang bergantung pada ekspresi dominan dan iklim. Dampak perubahan iklim akhir pemanasan global terhadap ketahanan pangan, antara lain sebagai berikut...
- Kekeringan di wilayah pertanian yang mengakibatkan tumbuhan pertanian rusak
- Banjir di wilayah pertanian akan merendam tumbuhan pertanian yang mengakibatkan gagal panen.
- Kerawanan pangan akan meningkat di wilayah yang rawan peristiwa kering dan banjir
- Tanaman pangan dan hutan sanggup mengalami serangan hama dan penyakit yang meningkat populasinya akhir perubahan iklim
4. Pengaruh Terhadap dan Tumbuhan
Selain, manusia, binatang dan flora menjadi makhluk hidup yang akan terkena dampak pemanasan global. Hewan dan flora yang tidak sanggup menyesuaikan diri akan punah. Kepunahan spesies organisme akan mengurangi keanekaragaman hayati. Jika banyak organisme yang punah, ekosistem menjadi tidak stabil. Gejala-gejala kepunahan yang sanggup diamati ketika ini, antara lain yakni sebagai berikut..
Selain, manusia, binatang dan flora menjadi makhluk hidup yang akan terkena dampak pemanasan global. Hewan dan flora yang tidak sanggup menyesuaikan diri akan punah. Kepunahan spesies organisme akan mengurangi keanekaragaman hayati. Jika banyak organisme yang punah, ekosistem menjadi tidak stabil. Gejala-gejala kepunahan yang sanggup diamati ketika ini, antara lain yakni sebagai berikut..
- Populasi penguin di kawasan antartika menurun sekitar 30% dalam 25 tahun terakhir lantaran berkurangnya habitat
- Populasi beruang kutub di kutub utara menurun lantaran kesulitan mendapat masakan akhir berkurangnya lapisan es.
- Berkurangnya koral di ekosistem maritim akhir meningkatnya keasaman air laut. Air maritim menjadi asam kalau banyak karbon dioksida yang terlarut. Meningkatnya keasaman air maritim menurunkan jumlah ion karbonat yang menyusun koral
- Berkurangnya luas hutan mangrove sehingga mengganggu kehidupan di kawasan pesisir pantai lantaran gelombang pasang dan banjir sering terjadi, serta sulitnya ketersediaan air bersih.
5. Pengaruh Terhadap Kesehatan Manusia
Dampak pemanasan global mengakibatkan perubahan iklim. Perubahan iklim sanggup besar lengan berkuasa terhadap kesehatan manusia. Dampak pemanasan global terhadap kesehatan insan yakni sebagai berikut...
Dampak pemanasan global mengakibatkan perubahan iklim. Perubahan iklim sanggup besar lengan berkuasa terhadap kesehatan manusia. Dampak pemanasan global terhadap kesehatan insan yakni sebagai berikut...
- Meningkatnya kasus alergi dan penyakit pernapasan lantaran udara yang lebih hangat memperbanyak polutan, menyerupai spora jamur dan serbuk sari tumbuhan.
- Meluasnya penyebaran penyakit. Sebagai contoh, DBD dan malaria yakni penyakit tropis yang ketika ini telah menyebar ke kawasan subtropis. Penyebabnya yakni suhu di udara subtropis yang ketika ini menjadi lebih hangat sehingga patogen sanggup berkembang biak di kawasan subtropis.
- Meningkatnya penyakit infeksi, yang semula menginfeksi binatang kemudian sanggup menginfeksi manusia. Contohnya yakni flu burung dan flu babi.
- Meningkatnya kasus orang meninggal akhir penyakit yang dipicu oleh cuaca panas, contohnya stress, stroke, dehidrasi, jantung dan ginjal.
Pemanasan global yang terjadi ketika ini yakni akhir dari perbuatan kita sendiri. Sebagai insan kita tidak sanggup menjaga dengan baik tempat dimana kita hidup. Jika kita tidak sadar akan dampak yang terjadi nanti, maka kehidupan di Bumi ini akan terancam. Untuk mengatasinya, telah dilakukan beberapa penangulangan. Penanggulangan ini akan efektif bila semua pihak turut serta untuk melakukannya.
Pemanasan global ini sanggup di kurangi kalau kita menanamkan rasa cinta kepada Bumi ini. Kita harus sanggup menjaga dan melestarikannya , demi kelangsungan kehidupan di masa yang akan datang.
Demikianlah artikel sederhana ihwal Penyebab dan dampak pemanasan global (Global Warming). Semoga sanggup dimenerma dan bermanfaat bagi kita semua. sekian dan terimakasih.
No comments:
Post a Comment