2. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan yakni tabung berotot berdinding tebal terletak di belakang tenggorokan yang memanjang melalui leher dan dada ke perut. Ini bolus kuliner bergerak melalui kerongkongan dengan gerakan peristaltik: serangkaian kontraksi ritmis otot yang mendorong bolus bersama. Kontraksi dibantu oleh tarikan gravitasi.
Fungsi kerongkongan yakni sebagai saluran untuk memindahkan kuliner dari lisan ke lambung. Kerongkongan sanggup melaksanakan peristaltik, yaitu gerakan meremas-meremas untuk mendorong kuliner bertahap ke dalam lambung. Makanan ada di dalam kerongkongan yang hanya sekitar enam detik. Bagian pangkal pada kerongkongan yang disebut dengan faring berotot lurik. Otot lurik pada kerongkongan yang bekerja secara sadar berdasarkan kehendak kita dalam proses menelan. Artinya kalau kita menelan, kuliner telah dikunyah sesuai dengan kehendak kita. Akan tetapi, sesudahnya hingga sebelum mengeluarkan feses, kerja otot organ pencernaan tidak berdasarkan kehendak kita (tidak kita sadari). Kerongkongan mempunyai panjang saluran kurang lebih 25 cm.
Faring
Bagian atas pada kerongkongan disebut tekak (faring) yang merupakan pertemuan antara saluran pernapasan di depan (nasofaring) dan saluran pencernaan di belakang (orofaring) yang ditutup oleh epiglotis. Juga dikenal sebagai tenggorokan, faring yakni sebagian kecil dari sistem pencernaan yang terletak antara lisan dan kerongkongan (di belakang hidung). Dari mulut, kuliner dicerna dikala didorong, tertelan dan pindah ke kerongkongan melalui faring.
Esofagus
Makanan dari faring dilewatkan melalui kerongkongan dan kemudian ke perut dengan gerakan peristaltik (kontraksi berirama lambat dan relaksasi otot-otot kerongkongan). Pada ujung distal esofagus, terletak lower esophageal sphincter (LES) yang mencegah kuliner dari lambung kembali ke kerongkongan.
Proses Gerak Lobus Menuju Ke Lambung
Sebelum seorang makan, bab belakang lisan (atas) terbuka sebagai jalan masuknya udara yang berasal dari hidung. Di kerongkongan terdapat epiglotis yang berbentuk gelambir, disaat kuliner ditelan, epiglotis akan menutup saluran trakea, sehingga kuliner sanggup masuk ke saluran kerongkongan dan juga kuliner tidak sanggup masuk ke saluran pernapasan. Berikut posisi epiglotis dikala menelan makanan...
Posisi Epiglotis dikala Menelan Makanan
|
pada gambar b. Epiglotis akan terbuka sehingga kuliner sanggup masuk ke kerongkongan |
3. Lambung
Lambung (ventrikulus) yakni kantung besar yang terletak di sebelah kiri rongga perut sebagai tempat dalam terjadinya sejumlah dari proses pencernaan. Lambung terdiri dari tiga bagian, yaitu bab atas (kardiak), bab tengah yang membulat (fundus), dan pada bab bawah (pilorus), Kardiak berdekatan dengan hati dan bekerjasama dengan kerongkongan. Pilorus bekerjasama pribadi dengan usus dua belas jari. Di bab ujung pada kardiak dan pilorus akan terdapat klep atau sfinger yang mengatur dalam masuknya dan keluarnya kuliner ke dan dari lambung.
Fungsi Lambung
fungsi lambung yakni sebagai berikut...
- Sebagai penghasil pepsinogen. Pepsinogen yakni bentuk yang belum aktif dari pepsin. Enzim pepsin ini berfungsi dalam mengubah molekul protein menjadi potongan-potongan protein (pepton).
- Dinding pada lambung menghasilkan asam klorida (HCl) yang berfungsi untuk membunuh mikroorganisme dalam makanan, membuat suasana asam dalam lambung, dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
- Permukaan pada lambung mengeluarkan lendir yang mempunyai fungsi untuk melindungi dinding lambung dari pepsin
- Pada bayi, lambungnya menghasilkan dua enzim, yaitu renin, yang mempunyai fungsi untuk menggumpalkan protein susu dan kasein atas pemberian kalsium dan lipase guna dalam memecah lemak dalam susu
Di dalam lambung terjadi gerakan mengaduk. Gerakan mengaduk yang dimulai dari
kardiak yang hingga di tempat
polirus. Gerak mengaduk dengan terjadi terus-menerus baik pada dikala lambung yang berisi kuliner maupun pada dikala lambung kosong. Jika lambung berisi makanan, gerak mengaduk lebih ulet dibanding dikala lambung dalam keadaan kosong. Jika pernah mencicipi perut suara dan terasa sakit tandanya perut anda sedang kosong, hal ini berarti lambung bergerak mengaduk dikala lambung kosong. Umumnya kuliner dalam lambung hingga 3-4 jam. Makanan berserat bahkan sanggup bertahan lebih lama. Kemudian kuliner keluar menuju usus dua belas jari melalui
sfingter pilorus secara sedikit demi sedikit.
4. Usus Halus Usus halus terbagi atas 3 bab yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Pada usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu. Pankreas menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim-enzim.
Enzim-enzim pankreas yakni sebagai berikut...
a. Amilophsin (amilase pankreas), yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih sederhana (maltosa).
b. Steapsin (lipase pankreas), yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol
c. Tripsinogen, kalau belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh usus halus.
Kantong empedu berfungsi untuk menyimpan cairan empedu yang dihasilkan dari hati. Cairan empedu mengandung garam empu dan zat warna empedu. Garam empedu berfungsi untuk mengemulsi lemak. Zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin) berfungsi dalam memperlihatkan warna kuning pada tinja dan urine. Selain dari enzim pankreas, dinding usus halus juga menghasilkan getah usus halus yang mengandung enzim-enzim.
Enzim-enzim Usus Halus adalah sebagai berikut...
- Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa
- Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
- Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
- Tripsen, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino
- Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin
Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan aneka macam enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam lemak dan gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak dan protein yang diselesaikan. Selanjutnya, pada proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan sanggup pribadi diserap oleh usus halus. Pada dinding usus penyerap terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut dengan vili.
Vili berfungsi memperluas tempat penyerapan pada usus halus sehingga sari-sari kuliner sanggup terserap lebih banyak dan cepat.
Dinding vili banyak mengandung kapiler darah dan kapiler limfe (pembuluh getah bening usus). Agar sanggup mencapai darah, sari-sari kuliner harus menembus sel dinding usus halus yang selanjutnya masuk pembuluh darah atau pembuluh limfe. Glukosa, asam amino, vitamin dan mineral setelah diserap oleh usus halus, melalui pembuluh kapiler darah akan dibawa oleh darah melalui pembuluh vena porta hepar ke hati. Selanjutnya, dari hati ke jantung kemudian diedarkan ke seluruh tubuh.
Asam lemak dan gliserol bersama empedu membentuk suatu larutan yang disebut misel. Pada dikala bersentuhan dengan sel vili usus halus, gliserol dan asam lemak akan terserap. Selanjutnya asam lemak dan gliserol dibawah oleh pembuluh getah bening usus (pembuluh kil), dan hasilnya masuk ke dalam peredaran darah. Sedangkan garam empedu yang telah masuk ke darah menuju ke hati untuk dibentuk empedu kembali. Vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, danK) diserap oleh usus halus dan diangkat melalui pembuluh getah bening. Selanjutnya, vitamin-vitamin tersebut masuk ke sistem peredaran darah. Umumnya sari kuliner diserap dikala mencapai final usus halus. Sisa kuliner yang tidak diserap, secara perlahan-lahan bergerak menuju usus besar.
5. Usus Besar (Intestinum Crasum)
Fungsi usus besar yakni untuk mengabsorpsi air dan mineral, tempat pembentukan vitamin K (dengan batuan kuman Escherichia coli), serta melaksanakan gerak peristaltik untuk mendorong tinja menuju anus. Bakteri Escherichia coli yang terdapat dalam usus besar juga berperan dalam proses pembusukan sisa kuliner menjadi kotoran.
Usus besar terdiri dari bab yang naik, yaitu kolon asendens (kanan), kolon transversum, kolom desendens (kiri), dan kolom sigmoid (berhubungan dengan rektum). Aspendiks (usus buntu) merupakan suatu tonjolan kecil yang berbentuk menyerupai tabung, yang terletak di kolon asendens, pada perbatasan kolon asendens dengan usus halus.
Usus besar menghasilkan lendir dan berfungsi untuk menyerap air dan elektrolit dari tinja. Ketika mencapai usus besar, isi usus berbentuk cairan, tetapi ketika mencapai rektum bentuknya menjadi padat. Banyaknya kuman yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa materi dan membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, menyerupai vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa mengakibatkan gangguan pada bakteri-bakteri di dalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa mengakibatkan dikeluarkan lendir dan air, dan terjadilah diare.
6. Rektum dan Anus
Rektum yakni sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong alasannya tinja di simpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul harapan untuk buang air besar. Orang cendekia balig cukup akal dan anak yang lebih bau tanah bisa menahan harapan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting ini untuk menunda buang air besar.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana materi limbah air dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan badan (kulit) dan sebagian lainnya dari anus. Suatu cincin berotot (sfingterani) menjaga biar anus tetap tertutup.
Hati dan Pankreas Hati yakni organ vital yang mengeluarkan air empedu untuk pencernaan lemak. Empedu dari hati disimpan dalam kantong empedu (struktur menyerupai kantung kecil) dan kemudian dilepaskan ke usus kecil. Demikian juga, pankreas juga merupakan organ terkait pencernaan yang menghasilkan adonan enzim untuk pencernaan karbohidrat, lemak dan protein.
Hati mempunyai fungsi penting dalam pengolahan produk-produk dari pencernaan manusia. Sebagai contoh, sel-sel hati menghilangkan kelebihan glukosa dari pedoman darah dan mengubah glukosa menjadi polimer yang disebut glikogen untuk disimpan.
Hati juga berfungsi dalam metabolisme asam amino. Dalam proses yang disebut deaminasi, itu mengkonversi beberapa asam amino menjadi senyawa yang sanggup dipakai dalam metabolisme energi. Dengan demikian, hati menghilangkan gugus amino dari asam amino dan memakai kelompok amino untuk memproduksi urea. Urea dikeluarkan dari badan dalam urin. Lemak diproses menjadi dua-unit karbon yang sanggup memasuki siklus Krebs untuk metabolisme energi. Hati juga menyimpan vitamin dan mineral, bentuk banyak protein darah, mensintesis kolesterol, dan menghasilkan empedu untuk pencernaan lemak.
Sekilas Proses Pencernaan
Setelah mengunyah kuliner di dalam mulut, partikel kuliner yang dicerna melewati saluran pencernaan, yang selanjutnya dipecah menjadi bentuk yang lebih sederhana dengan pemberian enzim yang disekresi oleh organ perut yang terkait (hati dan pankreas). Nutrisi yang diserap oleh vili terletak di dinding usus kecil, yang kemudian dirilis dalam pedoman darah untuk distribusi ke aneka macam bab tubuh. Partikel-partikel kuliner yang tidak tercerna dari usus kecil dilewatkan ke usus besar untuk buang air besar.
Salah satu fakta menarik perihal sistem pencernaan insan cendekia balig cukup akal yakni bahwa langkah-langkah saluran pencernaan sekitar 30 meter panjangnya. Dengan gosip ini perihal semua bab dari sistem pencernaan dan bagaimana mereka membantu dalam pencernaan makanan, aku harap Anda telah membersihkan keraguan Anda perihal bagian-bagian sistem pencernaan dan proses pencernaan.
Daftar Istilah dalam Pencernaan Sistem:
- abdomen – bab badan yang berisi organ-organ pencernaan. Pada insan antara diafragma dan pelvis
- Saluran pencernaan – bab yang dilewati makanan, termasuk mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus.
- Anus – pembukaan pada ujung sistem pencernaan yang kotoran (feses) keluar dari tubuh.
- apendiks (usus buntu)- kantung kecil yang terletak pada sekum.
- Kolon asendens – bab dari usus besar yang berjalan ke atas; terletak setelah sekum.
- Empedu – materi kimia pencernaan yang diproduksi pada hati, disimpan dalam kantung empedu, dan disekresi ke dalam usus kecil.
- Sekum – bab pertama dari usus besar; apendiks terhubung ke sekum.
- chyme – kuliner di perut yang sebagian dicerna dan dicampur dengan asam lambung. Chyme melanjutkan perjalanan ke usus kecil untuk proses pencernaan lebih lanjut.
- Colon desendens- bab dari usus besar yang berjalan ke bawah setelah colon transversum dan sebelum kolon sigmoid.
- Sistem pencernaan – sistem badan yang memproses kuliner dan menghilangkan limbah.
- Duodenum – bab pertama dari usus kecil; ini berbentuk-C dan berjalan dari perut ke jejunum.
- Epiglotis – flap atau katup di bab belakang pengecap untuk menjaga kuliner biar tidak masuk tenggorokan ke paru-paru. Ketika Anda menelan, epiglotis secara otomatis menutup. Ketika Anda bernapas, epiglotis terbuka sehingga udara bisa masuk dan keluar dari tenggorokan.
- Esofagus – tabung panjang antara lisan dan perut. Menggunakan gerakan otot ritmik (disebut peristalsis) untuk memaksa kuliner dari tenggorokan ke dalam perut.
- Kandung empedu – organ kecil menyerupai kantung yang terletak erat duodenum. Yang menyimpan dan melepaskan empedu (bahan kimia pencernaan yang diproduksi di hati) ke dalam usus kecil.
- Saluran pencernaan – sistem badan yang memproses kuliner dan menghilangkan limbah.
- Ileum – bab terakhir dari usus kecil sebelum usus besar dimulai.
- usus (intestines)- bab dari saluran pencernaan yang terletak antara perut dan anus.
- jejunum – bab dari usus kecil yang panjang, melingkar pertengahan; jejunum antara duodenum dan ileum.
- hati – organ besar yang terletak di atas dan di depan perut. Hati menyaring racun dari darah, dan membuat empedu (yang memecah lemak) dan beberapa protein darah.
- mulut – bab pertama dari sistem pencernaan, di mana kuliner masuk ke dalam
- tubuh. Mengunyah dan saliva enzim dalam lisan yakni awal dari proses pencernaan.
- Pankreas – kelenjar yang memproduksi enzim terletak di bawah perut dan di atas usus. Enzim dari pemberian pankreas dalam pencernaan karbohidrat, lemak dan protein di usus kecil.
- Peristalsis – gerakan otot ritmis yang memaksa kuliner di kerongkongan dari tenggorokan ke dalam perut. Peristaltik tidak sadar – Anda tidak bisa mengendalikannya. Peristaltik juga yang memungkinkan Anda untuk makan dan minum sambil terbalik.
- Rektum – bab bawah usus besar, di mana tinja disimpan sebelum dikeluarkan.
- Kelenjar ludah – kelenjar yang terletak di lisan yang memproduksi air liur. Air liur mengandung enzim yang memecah karbohidrat (pati) menjadi molekul yang lebih kecil.
- Kolon sigmoid – bab dari usus besar antara usus desent dan rektum.
- Perut – sebuah organ berotot menyerupai karung yang menempel pada kerongkongan. Baik pencernaan kimiawi dan mekanik terjadi pada perut. Ketika kuliner dalam perut, itu bergejolak di dalam bercampur antara asam dan enzim.
- Usus tranversum- bab dari usus besar yang berjalan horizontal di perut.
Demikianlah gosip mengenai
Bagian Organ-Organ Pencernaan dan Fungsinya. Semoga teman-teman sanggup mendapatkan dan bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih.
"Salam Berbagi Teman-Teman".